Apple kembali mencetak sejarah di industri smartphone global. Untuk pertama kalinya, raksasa teknologi asal Cupertino itu berhasil menduduki posisi puncak dalam penjualan smartphone global selama kuartal pertama tahun 2025.
Keberhasilan ini tidak lepas dari kehadiran iPhone 16e, varian terbaru Apple yang hadir dengan harga lebih terjangkau namun tetap dibekali fitur-fitur unggulan.
Menurut laporan terbaru dari Counterpoint Research, Apple berhasil meraih pangsa pasar 19 persen di periode tersebut, mengalahkan Samsung yang harus puas di posisi kedua dengan 18 persen.
Xiaomi, Vivo, dan Oppo melengkapi posisi lima besar, namun Apple berhasil unggul berkat strategi produk dan harga yang lebih bersahabat.
Baca juga: Pengguna Samsung Galaxy S25 Ultra Keluhkan Masalah ‘Shaky’ Saat Zoom 0.6x
iPhone 16e Jadi Kunci Sukses Apple di Awal Tahun
Keputusan Apple menghadirkan iPhone 16e terbukti menjadi langkah cerdas. Perangkat ini secara resmi menggantikan lini iPhone SE, namun dengan konsep yang jauh lebih modern.
Meski hadir dengan banderol USD 599 atau sekitar Rp 9,5 jutaan, iPhone 16e tetap menawarkan banyak fitur premium yang sebelumnya hanya tersedia di model ‘Pro’, termasuk Apple Intelligence yang diperkenalkan tahun lalu.
Keunggulan inilah yang membuat iPhone 16e laris manis di berbagai negara berkembang seperti India, Indonesia, Vietnam, dan beberapa pasar Asia lainnya.
Harga yang lebih terjangkau serta kemampuan mengakses fitur-fitur cerdas ala flagship menjadikannya opsi menarik bagi konsumen yang selama ini menganggap iPhone terlalu mahal.
Dibandingkan lini SE sebelumnya, iPhone 16e membawa banyak peningkatan, baik dari segi desain, spesifikasi, hingga fitur.
Dengan layar OLED, chipset A17, kamera ganda, dan dukungan software terbaru, iPhone 16e jadi pilihan ideal bagi pengguna yang ingin merasakan ekosistem Apple tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam.
Baca juga: Mengenal e-SIM: Cara Kerja, Kelebihan, dan FAQ Seputarnya
Samsung dan Xiaomi Mulai Tertinggal
Di posisi kedua, Samsung mencatatkan pangsa pasar sebesar 18 persen, turun dari 21 persen di periode yang sama tahun 2023.
Salah satu faktor penyebabnya adalah terlambatnya peluncuran lini Galaxy S25, yang baru mulai dipasarkan di bulan Maret.
Hal ini membuat Samsung kehilangan momentum penjualan di awal tahun dan memberi ruang bagi Apple untuk mengambil alih posisi teratas.
Sementara itu, Xiaomi bertahan di posisi ketiga dengan 14 persen pangsa pasar, naik tipis dari 13 persen di tahun lalu.
Pabrikan asal China ini masih menjadi favorit di pasar domestik dan negara-negara berkembang berkat strategi harga kompetitif dan ragam produknya yang luas.
Ekspansi Xiaomi ke pasar Asia Tenggara dan India juga berkontribusi terhadap peningkatan angka penjualannya.
Vivo dan Oppo masing-masing mengamankan posisi keempat dan kelima, dengan performa yang cukup stabil di pasar domestik China dan Asia.
Meski begitu, keduanya belum mampu menandingi pertumbuhan Apple yang agresif di segmen menengah.
Tantangan Pasar Global: Tarif Impor dan Ancaman Harga Naik
Meski pasar smartphone global tumbuh 3 persen di kuartal pertama 2025, analis dari Counterpoint Research memprediksi tren ini akan melambat di sisa tahun.
Salah satu penyebabnya adalah kebijakan tarif impor yang diterapkan pemerintah Amerika Serikat terhadap produk dari China, India, Vietnam, dan beberapa negara Asia lainnya.
Kebijakan ini berpotensi menaikkan harga jual smartphone di kawasan tersebut, yang pada akhirnya bisa menurunkan permintaan konsumen.
Situasi ini menjadi tantangan tersendiri bagi para produsen smartphone yang selama ini mengandalkan pasar Amerika Serikat sebagai salah satu penyumbang penjualan terbesar.
Walaupun belum terlihat dampak signifikan, para analis memperkirakan lonjakan harga bisa mulai dirasakan di pertengahan tahun apabila tarif impor terus diberlakukan tanpa pengecualian.