Google Cloud kembali menunjukkan taringnya di dunia kecerdasan buatan dengan merilis enam agen AI terbaru yang dirancang khusus untuk developer, ilmuwan data, dan insinyur data.
Peluncuran ini bukan sekadar pembaruan fitur, melainkan langkah strategis menuju era baru yang disebut “perusahaan agensi,” di mana AI bukan hanya alat bantu, tetapi mitra kerja yang mampu memahami konteks dan menyelesaikan tugas kompleks secara mandiri.
Dilansir dari Android Central, Kamis (7/8/2025), mulai 5 Agustus 2025, keenam agen ini tersedia dalam versi pratinjau dan siap diuji oleh para profesional teknologi yang ingin mengoptimalkan alur kerja mereka.
Salah satu sorotan utama adalah integrasi Gemini CLI dengan GitHub Actions, yang memungkinkan developer berinteraksi langsung melalui antarmuka baris perintah. Ini menjadi pintu masuk bagi ekosistem Gemini yang lebih luas, di mana Google Cloud juga tengah mengembangkan API Gemini Data Agents dan Agent Development Kit (ADK).
Keduanya dirancang sebagai fondasi platform yang dapat dikustomisasi, memungkinkan perusahaan membangun agen AI sesuai kebutuhan spesifik alur kerja mereka.
Setiap agen AI yang dirilis memiliki fungsi unik dan saling melengkapi. Agen Rekayasa Data di BigQuery, misalnya, dirancang untuk mengotomatiskan proses pembersihan, transformasi, dan persiapan data.
Dengan kemampuan menyerap data dari sumber eksternal seperti Google Cloud Storage, agen ini dapat menjalankan perintah kompleks seperti “muat berkas CSV, bersihkan kolom, dan gabungkan dengan tabel lain” tanpa campur tangan manual. Ini bukan hanya efisiensi, tapi revolusi dalam cara data diproses.
Sementara itu, Agen Migrasi untuk Spanner hadir sebagai solusi modernisasi sistem lama yang masih digunakan oleh banyak perusahaan. Agen ini dapat bekerja berdampingan dengan Agen Rekayasa Data, menciptakan sinergi dalam proses migrasi dan integrasi data ke sistem basis data global milik Google Cloud. Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat mempercepat transformasi digital tanpa harus membangun ulang seluruh infrastruktur dari nol.
Di sisi analitik, Agen Ilmu Data di Buku Catatan BigQuery menjadi game-changer bagi tim data science. Agen ini mampu mengotomatiskan tugas-tugas analitis umum seperti EDA (analisis data eksploratori), pembersihan data, fiturisasi, dan prediksi machine learning. Semua proses ini dijalankan berdasarkan set data yang tersedia di BigQuery atau Vertex AI, menjadikan agen ini sebagai asisten cerdas yang memahami konteks dan kebutuhan analisis secara mendalam.
Tak kalah menarik, Agen Analisis Percakapan kini dilengkapi dengan fitur Penerjemah Kode. Fitur ini memungkinkan pengguna mengajukan pertanyaan dalam bahasa alami, yang kemudian secara otomatis diterjemahkan menjadi kode Python.
Hasilnya bisa langsung dijalankan untuk menghasilkan grafik visual dan interaktif, semuanya dalam ekosistem Google Data Cloud yang menjamin keamanan dan skalabilitas. Ini membuka peluang baru bagi tim non-teknis untuk berinteraksi dengan data secara intuitif dan produktif.
Dengan peluncuran enam agen AI ini, Google Cloud tidak hanya memperluas portofolio produknya, tetapi juga menetapkan standar baru dalam otomasi dan kecerdasan operasional. Setiap agen dirancang untuk menjembatani kesenjangan antara kebutuhan bisnis dan kemampuan teknis, menghadirkan solusi yang tidak hanya pintar, tetapi juga relevan dan mudah diintegrasikan.
Di tengah persaingan ketat dalam dunia cloud dan AI, langkah ini memperkuat posisi Google sebagai pionir dalam menghadirkan teknologi yang benar-benar bekerja untuk manusia.