Meta memperkuat komitmennya dalam menciptakan ruang digital yang aman bagi anak-anak dan remaja dengan meluncurkan serangkaian pembaruan fitur keamanan di Instagram.
Upaya ini tidak hanya ditujukan bagi pengguna remaja, tetapi juga mencakup akun-akun yang dikelola oleh orang dewasa dan menampilkan konten anak-anak secara signifikan seperti akun milik orang tua atau manajer bakat anak.
Langkah ini diambil menyusul meningkatnya kekhawatiran publik terhadap risiko penyalahgunaan platform digital oleh pihak-pihak yang berniat jahat, termasuk predator seksual online.
Baca juga: Yang Percaya Zodiak, Meta AI Hadirkan Fitur Horoskop Harian di WhatsApp & Instagram
Meta kini memperkenalkan fitur keamanan yang lebih komprehensif di Direct Message (DM), menyempurnakan perlindungan terhadap konten ketelanjangan, serta memperluas jangkauan sistem deteksi akun mencurigakan.
Fitur DM Baru: Cegah Kontak Tidak Aman dan Edukasi Pengguna Remaja
Salah satu pembaruan penting adalah penambahan informasi profil pada awal percakapan DM, yang memungkinkan pengguna remaja melihat bulan dan tahun kapan akun lawan bicara mereka dibuat.

Tujuannya adalah membantu remaja mengenali akun yang baru dibuat, sebuah indikator potensial dari akun palsu atau penipu.
Selain itu, Instagram kini menyediakan opsi gabungan “Blokir dan Laporkan” dalam satu langkah.
Fitur ini dirancang untuk mempermudah pengguna dalam menghindari dan melaporkan perilaku mencurigakan tanpa harus melalui dua proses terpisah.
Meta mencatat bahwa selama Juni 2025, remaja telah melakukan lebih dari 1 juta pemblokiran dan laporan setelah menerima peringatan keamanan dari sistem.
Peringatan Lokasi dan Deteksi Penipuan Lintas Negara
Meta juga memperkenalkan Peringatan Lokasi yang akan muncul ketika pengguna remaja sedang mengobrol dengan akun yang terdeteksi berada di negara lain.
Baca juga: Jangan Dilarang, Fitur Instagram Ini Bisa Pantau Anak di Sosmed

Fitur ini bertujuan untuk mengurangi kasus penipuan lintas negara seperti sextortion yang marak terjadi di platform digital.
Sepanjang Juli 2025, fitur ini telah dilihat lebih dari 1 juta kali, dan 10% pengguna memanfaatkannya untuk mempelajari tindakan pencegahan lebih lanjut.
Perlindungan Ketelanjangan: Edukasi dan Pencegahan
Dalam upaya mencegah penyebaran konten eksplisit, Meta secara otomatis mengaktifkan fitur Perlindungan Ketelanjangan bagi pengguna remaja.
Fitur ini menyamarkan gambar berunsur seksual yang diterima via DM dan memberikan peringatan kepada pengirim sebelum mengirim gambar serupa.

Hasilnya cukup signifikan. Pada Juni 2025, 99% pengguna tetap mengaktifkan fitur ini, dan 45% di antaranya memilih untuk tidak mengirimkan gambar setelah melihat peringatan. Ini menunjukkan bahwa edukasi melalui fitur interaktif terbukti efektif dalam mencegah tindakan yang berpotensi berbahaya.
Perluasan Perlindungan ke Akun yang Menampilkan Anak
Meta kini juga memperluas cakupan perlindungan ke akun-akun yang dikelola oleh orang dewasa namun sebagian besar menampilkan konten anak-anak, termasuk anak di bawah usia 13 tahun. Meskipun akun-akun ini digunakan secara sah oleh orang tua atau manajer, Meta mengakui bahwa akun seperti ini juga rentan menjadi target penyalahgunaan.
Beberapa langkah konkret yang diambil Meta antara lain:
- Menetapkan pengaturan DM ke tingkat tertinggi (paling ketat) secara otomatis.
- Mengaktifkan fitur “Hidden Words” untuk menyaring komentar berisi kata-kata menyinggung.
- Memberikan notifikasi di bagian atas Feed untuk mendorong pemilik akun meninjau ulang pengaturan privasi mereka.
Meta juga memastikan bahwa akun-akun semacam ini tidak akan direkomendasikan kepada pengguna dewasa yang terindikasi mencurigakan, terutama mereka yang sebelumnya pernah diblokir oleh akun remaja. Selain itu, sistem akan menyembunyikan komentar dari akun mencurigakan di unggahan anak-anak.
Tindakan Tegas terhadap Akun Pelanggar
Dalam laporan terbarunya, Meta mengungkap telah menghapus 135.000 akun Instagram yang meninggalkan komentar seksual atau meminta gambar tak pantas dari akun yang menampilkan anak-anak.
Selain itu, lebih dari 500.000 akun Facebook dan Instagram yang terhubung dengan jaringan pelanggar tersebut juga telah dihapus.
Pengguna yang terkena interaksi dari akun pelanggar akan menerima notifikasi bahwa pelaku telah diblokir dan dihapus. Meta mendorong pengguna untuk terus melaporkan setiap perilaku yang tidak pantas dan memanfaatkan fitur keamanan yang tersedia.
Kesadaran bahwa eksploitasi anak tidak hanya terjadi di satu platform membuat Meta memperluas kolaborasi melalui program Lantern dari Tech Coalition. Melalui inisiatif ini, Meta membagikan data tentang akun pelanggar ke perusahaan teknologi lainnya, guna mempercepat penindakan lintas platform.
Sumber foto: Meta