Pada hari penutupan Positive Hack Camp 2025 yang digelar di Moskow, 8 Agustus lalu, Indonesia kembali mencuri perhatian dunia. Tak hanya menjadi negara dengan jumlah peserta terbanyak, kehadiran delegasi kedua dari Indonesia setelah pembukaan pada 28 Juli menandai babak baru dalam diplomasi teknologi global.
Momen penting itu ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat (UNU NTB) dan JSC Positive Technologies sebuah perusahaan keamanan siber terkemuka asal Rusia. Langkah strategis ini bukan sekadar seremoni, melainkan wujud nyata dari komitmen Indonesia untuk memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan industri teknologi.
Rektor UNU NTB, Dr. Baiq Mulianah, M.Pd.I, yang hadir langsung dalam acara tersebut, menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan titik awal dari kolaborasi jangka panjang yang akan membawa dampak signifikan. Dalam pidatonya, Dr. Baiq menyampaikan bahwa hubungan antara Indonesia dan Rusia telah lama dibangun di atas fondasi persahabatan yang kuat, dan kini saatnya memperluas jalinan tersebut ke ranah inovasi digital dan keamanan siber.
“Kami berkomitmen untuk menjadikan kemitraan ini sebagai sebuah kolaborasi yang memberikan dampak nyata melalui penelitian bersama, transfer pengetahuan, pengembangan laboratorium keamanan siber bagi mahasiswa, serta kerja sama jangka panjang yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak,” ujarnya.
MoU ini membuka jalan bagi berbagai inisiatif strategis, mulai dari penelitian bersama, pengembangan laboratorium keamanan siber, hingga program transfer pengetahuan yang dirancang untuk memperkuat kapasitas mahasiswa Indonesia.
Di tengah dinamika global yang terus berubah, kemitraan ini menjadi bukti bahwa pendidikan tinggi di Indonesia siap bertransformasi dan beradaptasi dengan kebutuhan zaman. Kolaborasi ini juga diharapkan mampu menciptakan ruang belajar yang lebih relevan dan aplikatif, di mana mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga terlibat langsung dalam proyek teknologi mutakhir.
Dari sisi pemerintah, tenaga ahli dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) turut memberikan dukungan penuh terhadap kerja sama ini. Menurutnya, kemitraan antara UNU NTB dan JSC Positive Technologies akan mempercepat proses alih teknologi dan memperkuat ekosistem keamanan siber nasional.
Tenaga ahli tersebut menambahkan bahwa kerja sama ini bukan hanya soal peningkatan kurikulum, tetapi juga tentang membentuk generasi profesional muda yang tangguh dan siap menghadapi tantangan dunia digital yang semakin kompleks.
Penandatanganan MoU ini menjadi simbol dari semangat kolaboratif yang terus tumbuh antara Indonesia dan Rusia. Kedua belah pihak sepakat bahwa membangun ekosistem digital yang aman dan berkelanjutan membutuhkan komitmen lintas sektor dari akademisi, industri, hingga pemerintah. Kerja sama ini diharapkan mampu menciptakan dampak jangka panjang yang tidak hanya dirasakan oleh institusi yang terlibat, tetapi juga oleh masyarakat luas.
“Dengan adanya kerja sama ini, kami berharap dapat mencetak profesional muda yang siap menghadapi tantangan dunia digital. Kerja sama ini tidak hanya akan memperkaya kurikulum dan pelatihan di Indonesia, tetapi juga membuka peluang bagi mahasiswa untuk terlibat langsung dalam proyek-proyek teknologi terkini,” tambah perwakilan Komdigi.
Penutupan Positive Hack Camp 2025 menjadi penegasan bahwa Indonesia tidak hanya hadir sebagai peserta, tetapi juga sebagai aktor utama dalam percaturan teknologi global. Melalui kerja sama internasional yang strategis dan berorientasi masa depan, Indonesia menunjukkan kesiapan dan tekadnya untuk menjadi pemain kunci dalam membentuk lanskap digital yang lebih aman, inklusif, dan inovatif.