Dunia esports kembali bersiap menyambut salah satu turnamen terbesar dan paling bergengsi di kawasan Asia Pasifik, yaitu Asia Pacific Predator League 2026.
Ajang internasional ini resmi diumumkan akan berlangsung di India pada Januari 2026, menandai edisi ketujuh sejak pertama kali digelar pada 2018.
Turnamen ini akan menghadirkan pertarungan seru di dua gim populer, Dota 2 dan VALORANT, dengan partisipasi lebih dari 14 negara. Para tim terbaik akan memperebutkan Predator Shield sekaligus hadiah total senilai USD 400.000.
Tahun 2026 akan menjadi momentum penting bagi India yang dipercaya menjadi tuan rumah. Negeri Bollywood tersebut kini dikenal sebagai salah satu pasar gaming dengan pertumbuhan tercepat di dunia.
Kehadiran Predator League menjadi bukti nyata bagaimana esports semakin mendapatkan tempat istimewa dalam industri hiburan dan kompetisi global.
Baca juga: Indonesia dan Malaysia Bersinar di APAC Predator League 2025
Harish Kohli, President & Managing Director Acer India, menegaskan bahwa kesempatan ini menjadi langkah besar untuk mengangkat ekosistem esports di negaranya.
“Menjadi tuan rumah Asia Pacific Predator League 2026 adalah kesempatan besar untuk semakin mengangkat gerakan esports serta menginspirasi generasi baru gamer di seluruh negeri,” ujarnya.
Dari 8 Negara ke 15 Negara Lebih
Sejak pertama kali diadakan pada 2018, Predator League berkembang pesat. Jika dulu hanya diikuti oleh 8 negara, kini jumlah peserta sudah mencapai lebih dari 15 negara.
Tidak hanya menjadi ajang pembuktian tim-tim elite, turnamen ini juga menjadi wadah lahirnya talenta baru yang siap bersaing di panggung internasional.
Hingga edisi terakhir, Predator League telah membagikan hadiah dengan nilai akumulasi lebih dari USD 2,15 juta. Hal ini menegaskan bahwa kompetisi ini bukan hanya sekadar pertandingan, tetapi juga bagian dari gerakan besar dalam industri esports.
Andrew Hou, President Acer Pan Asia Pacific, menyoroti makna lebih dalam dari Predator League.
“Gaming bukan sekadar hiburan, melainkan sebuah gerakan yang menyatukan komunitas dan budaya, sekaligus mendorong kreativitas serta persaingan yang sehat. Kami juga menantikan perjalanan tim-tim esports yang berhasil lolos dari babak kualifikasi, dan menampilkan kehebatan mereka di panggung utama di India,” jelasnya.
Menurutnya, setiap edisi Predator League menghadirkan standar yang lebih tinggi, baik dalam sisi kompetisi maupun semangat kebersamaan. Hal inilah yang menjadikan turnamen ini selalu dinantikan oleh komunitas gaming di Asia Pasifik.
Baca juga: Acer Predator Helios 18P AI: Laptop Gaming & Kerja Sekaligus untuk Hybrid Lifestyle
Indonesia Siap Kirim Tim Terbaik
Bagi Indonesia, Predator League sudah menjadi ajang rutin untuk menguji kemampuan tim nasional. Tahun ini, Acer Indonesia melalui Predator Gaming kembali membuka registrasi untuk mencari tim terbaik di Dota 2 dan VALORANT.
Pendaftaran Indonesia Series: Asia Pacific Predator League 2026 akan dimulai pada akhir September 2025. Semua tim yang mendaftar akan mengikuti babak kualifikasi nasional. Dari tahap tersebut, 2 tim VALORANT dan 1 tim Dota 2 terbaik akan dipilih untuk mewakili Indonesia melawan negara lain.
Bagi gamer Tanah Air, ini adalah kesempatan emas untuk unjuk gigi di ajang internasional sekaligus mengharumkan nama bangsa di kancah esports global.
Kualifikasi regional akan digelar di seluruh Asia Pasifik. Puncaknya adalah Grand Final yang akan dihelat pada Januari 2026 di India.
Ajang ini dipastikan akan menjadi salah satu pesta esports terbesar, mempertemukan pemain dan penonton dari berbagai negara dengan semangat kompetisi, solidaritas, dan kreativitas.
Bagi Indonesia, kesempatan untuk kembali tampil di panggung internasional adalah peluang emas. Kini tinggal menunggu, tim mana yang akan berhasil membawa pulang Predator Shield dari India.
