Dalam era digital saat ini, ancaman serangan siber semakin canggih dan menyasar berbagai segmen, termasuk yang melibatkan merek populer keluarga dan anak-anak.
Menurut riset terbaru dari Kaspersky, serangan siber yang memanfaatkan nama merek besar seperti LEGO, Disney, dan Toca Boca meningkat sebesar 38% hanya dalam kurun waktu setahun terakhir (Q2 2024 hingga Q1 2025).
Peningkatan ini menandakan tren baru di mana penjahat siber menggunakan merek-merek yang akrab bagi anak-anak sebagai “umpan” untuk melakukan penipuan dan penyebaran malware.
Baca juga: Wawancara Yuliya Shlychkova: Kaspersky Tekankan Pentingnya Edukasi dan Kolaborasi
Tren Serangan Siber yang Menargetkan Anak dan Keluarga
Data telemetri Kaspersky mengungkap bahwa serangan yang menyasar merek anak dan keluarga ini terus bertambah secara signifikan, dari sekitar 89.000 serangan di kuartal kedua 2024 menjadi hampir 123.000 serangan pada kuartal pertama 2025.
Dalam total, sepanjang periode tersebut tercatat lebih dari 432.000 upaya serangan berbahaya yang mencoba mengeksploitasi kepercayaan pengguna terhadap merek-merek terkenal.
LEGO menjadi merek yang paling banyak dijadikan target dengan lebih dari 306.000 percobaan serangan, diikuti oleh Disney sebanyak 62.000 dan Toca Boca sebanyak 45.000.
Merek populer lainnya seperti Paw Patrol dan Peppa Pig juga digunakan, meski dengan jumlah serangan yang lebih rendah.
Penjahat siber menggunakan taktik menyamar dengan menyebarkan malware lewat file yang tampak seperti permainan atau video kartun favorit anak-anak, sehingga sangat efektif memikat korban tanpa kecurigaan.
Salah satu bentuk serangan paling umum adalah penyebaran pengunduh (downloaders) yang tampak tidak berbahaya namun berfungsi sebagai pintu masuk aplikasi berbahaya lainnya.
Kaspersky mencatat hampir 400.000 kasus serangan dengan modus ini. Selain itu, ada juga ribuan serangan Trojan yang berpotensi mencuri data dan memberikan akses jarak jauh kepada pelaku kejahatan.
Ancaman Phishing dan Penipuan Hadiah Berbasis Merek Populer
Tidak hanya malware, penjahat siber juga membuat situs web palsu (phishing) yang menyerupai situs resmi merek ternama.
Contohnya adalah halaman phishing yang meniru situs Tokyo Disney Resort yang meminta data pribadi dan informasi pembayaran pengguna dengan dalih membeli tiket. Korban yang tidak waspada berisiko kehilangan uang dan data pribadi mereka.
Baca juga: 8 Tips Ampuh Melindungi Perusahaan dari Serangan Siber
Selain itu, fenomena penipuan juga menargetkan figur publik populer anak-anak, seperti YouTuber MrBeast.
Situs palsu menjanjikan hadiah seperti kartu hadiah Roblox, Xbox, dan PlayStation untuk menarik anak-anak dan remaja.
Korban didesak untuk menyelesaikan tugas tertentu dan membayar biaya komisi agar bisa menerima “hadiah,” yang pada akhirnya tidak pernah diterima.
Evgeny Kuskov, pakar keamanan Kaspersky, menyatakan, “Penjahat siber menggunakan manipulasi emosional dengan meniru merek dan influencer yang dikenal anak-anak, sehingga menurunkan kewaspadaan mereka. Orang tua harus mengajari anak-anak untuk kritis terhadap tawaran yang terlalu bagus untuk dipercaya.”
Tips Melindungi Anak dari Ancaman Siber
Melindungi anak dari ancaman siber yang terus berkembang membutuhkan pendekatan proaktif dan alat pendukung yang tepat.
Berikut ini beberapa rekomendasi dari Kaspersky untuk menjaga keamanan anak di dunia digital:
- Berkomunikasi Terbuka dengan Anak: Orang tua harus membahas risiko online secara jujur dan menetapkan aturan penggunaan internet yang ketat.
- Gunakan Solusi Keamanan Terpercaya: Pasang antivirus dan solusi keamanan seperti Kaspersky Premium untuk mencegah unduhan file berbahaya.
- Pantau Aktivitas Online Anak: Orang tua perlu aktif memantau dan memperbarui informasi tentang ancaman siber terbaru agar bisa memberikan perlindungan yang efektif.
- Perkenalkan Konsep Keamanan Siber: Kaspersky menyediakan buku panduan “Alfabet Keamanan Siber” yang mudah dipahami anak untuk mengenal bahaya siber dan cara menghindarinya. Buku ini tersedia dalam format PDF gratis.
- Manfaatkan Aplikasi Pengasuhan Digital: Aplikasi seperti Kaspersky Safe Kids dapat membantu mengontrol konten yang diakses, mengatur waktu layar, dan memantau lokasi fisik anak, sehingga pengalaman digital mereka lebih aman dan sehat.
Dengan pendekatan ini, orang tua bisa menciptakan lingkungan daring yang lebih aman untuk anak-anak, sekaligus membekali mereka dengan pengetahuan penting agar tidak mudah menjadi korban penipuan dan malware.