Jemaah haji Indonesia, Adi dan Puji telah mempersiapkan diri sebaik-baiknya menjelang wukuf di Arafah.
Makkah (Kemenag) — Wukuf di Arafah adalah saat-saat yang dinanti seluruh jemaah haji dari berbagai penjuru dunia. Wukuf menjadi momen penting bagi jemaah, karena tidak sah haji tanpa berwukuf di Arafah.
Karena itu, jemaah haji mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, baik fisik, bekal hingga doa-doa yang akan mereka langitkan di padang Arafah.
Keharuan ini di antaranya dirasakan Adi, salah satu jemaah di sektor 2, Syisyah, Makkah. Adi merupakan jemaah dari Kabupaten Engrekang, Sulawesi Selatan.
Adi merasa sangat terharu, lantaran ia akan menjalani puncak haji, yaitu Arafah, Muzdalifah dan Mina. Suatu ibadah yang tidak semua orang bisa menunaikannya.
“Alhamdulillah sangat mengharukan, karena kita tahu haji ini adalah rukun Islam yang ke-5, dan tidak semua orang berkesempatan untuk haji,” katanya.
Di Arafah, Adi telah menata diri dengan membersihkan hati. Adi mengungkapkan akan menyampaikan banyak doa kepada sang Ilahi. “Tidak bisa saya sebutkan, karena doa saya begitu panjang,” ujar Adi.
Namun yang jelas, Adi akan mendoakan untuk Indonesia agar sejahtera, aman dan makmur. “Semoga semua jemaah haji Indonesia sehat dan dapat menunaikan haji dengan lancar, menjadi haji yang mabrur,” kata Adi.
Sama dengan Adi, jemaah lainnya Kahrudin juga mengatakan, akan mendoakan Indonesia menuju baldatun thayyibah. “Semoga menjadi haji mabrur, Allah memberkahi umat Islam dan semua jemaah Indonesia,” ucapnya.
Puji Noviansyah, jemaah haji asal Jakarta mengatakan telah siap untuk menunaikan puncak haji di Arafah. Jemaah yang tinggal di Hotel 216, Syisyah Makkah ini telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk ibadah di Arafah, Muzdalifah dan Mina.
“Saya bersama dengan lima saudara saya berangkat bersama-sama ke Arafah. Alhamdulillah semua sudah kami persiapkan, baik logistik, fisik, hingga doa-doa,” kata Puji.
Ia mengapresiasi layanan petugas yang bagus, baik konsumsi, akomodasi dan transportasi. “Layanan petugas berjalan dengan baik. Mungkin masih ada persoalan-persoalan, karena masih penyesuaian ke delapan syarikah. Namun saya yakin ke depannya akan jauh lebih baik,” katanya.