Pengguna Nintendo Switch 2 kini harus ekstra waspada. Nintendo dilaporkan mulai menjatuhkan sanksi ban permanen dari layanan online terhadap konsol yang terdeteksi menggunakan kartu flash Mig, sebuah alat yang memungkinkan pemain menjalankan game dari microSD card, termasuk salinan cadangan dari game mereka sendiri.
Menurut laporan yang pertama kali diungkap oleh IGN, beberapa pengguna menerima kode error 2134-4508, yang secara efektif mengunci akses konsol mereka ke seluruh fitur online Nintendo.
Meskipun tidak berdampak pada akun Nintendo itu sendiri, larangan ini membuat konsol tidak bisa lagi mengakses eShop, bermain online, atau menautkan akun baru.
Baca juga: Cara Cepat dan Praktis Pindahkan Data dari Nintendo Switch Lama ke Switch 2
Apa Itu Kartu Flash Mig?
Mig Flash Cartridge adalah perangkat berbentuk seperti kartu game Switch biasa, tetapi memiliki slot microSD untuk menyimpan banyak file game.
Perangkat ini memungkinkan pengguna menjalankan game cadangan hasil “dumping” dari cartridge asli mereka. Bahkan ada alat pendukung bernama Mig Dumper, yang memudahkan pengguna melakukan proses ini.
Meski begitu, banyak pihak menilai bahwa alat seperti Mig sering digunakan untuk menjalankan game bajakan – dan inilah yang menjadi perhatian utama Nintendo.
Nintendo Tidak Membeda-bedakan: Legal atau Tidak, Tetap Kena Ban
Sikap Nintendo terhadap penggunaan perangkat ini sangat tegas. Baik Anda menggunakan Mig untuk memainkan salinan pribadi dari game legal, maupun untuk menjalankan game bajakan, perusahaan tetap menganggapnya sebagai pelanggaran terhadap persyaratan layanan dan kebijakan privasi mereka yang baru diperbarui.
Baca juga: Deretan Game Nintendo Switch 2 Paling Dinanti di Juni–Juli 2025
Hal ini juga ditegaskan oleh deskripsi produk Mig sendiri, yang menyatakan bahwa perangkat “hanya mendukung penggunaan backup pribadi dengan sertifikat dan UID otentik.” Namun, Nintendo tetap tidak menerima pembenaran ini.
Dampak Bagi Pengguna Switch 2?
Konten dari YouTuber Scattered Brain menunjukkan bagaimana Switch 2 mereka diblokir secara total dari akses online setelah menggunakan Mig.
Bahkan setelah mencoba mereset pabrik, konsol tidak bisa lagi digunakan untuk masuk ke akun Nintendo mana pun, membuatnya nyaris tidak berguna.
Menariknya, akun Nintendo dari pengguna yang terkena ban masih bisa digunakan di konsol lain seperti Switch OLED, yang menunjukkan bahwa larangan ini berbasis perangkat keras, bukan pada akun atau ID pengguna.
Langkah keras ini bukanlah hal baru. Nintendo memiliki sejarah panjang dalam menindak tegas pembajakan dan penggunaan emulator.
Dengan Switch 2 menjadi konsol dengan penjualan tercepat sepanjang masa, Nintendo semakin agresif menjaga ekosistemnya agar bersih dari aktivitas ilegal atau penggunaan perangkat yang meragukan.
Mereka juga punya dasar hukum yang kuat. Dalam perjanjian layanan terbaru, Nintendo mencantumkan hak untuk menonaktifkan akses perangkat jika ditemukan pelanggaran kebijakan, termasuk penggunaan perangkat yang memodifikasi pengalaman bermain standar.