Langkah berani kembali diambil oleh xAI, perusahaan kecerdasan buatan yang dipimpin oleh Elon Musk. Melalui unggahan di platform X, Musk mengumumkan bahwa Grok 2.5 versi lama dari model AI milik xAI telah resmi dirilis sebagai open source.
Kode sumber Grok kini tersedia di platform Hugging Face, memungkinkan siapapun untuk mengunduh, menjalankan, dan bahkan memodifikasi model tersebut. Meski terbuka untuk publik, lisensi yang digunakan oleh xAI tetap membatasi penggunaan Grok untuk pelatihan atau pengembangan model AI lain, menjaga kontrol atas arah evolusi teknologi ini.
Berdasarkan informasi yang dikutip dari Engadget, Senin (25/8/2025), keputusan untuk membuka akses Grok bukanlah hal baru bagi xAI. Sebelumnya, pada Maret 2024, perusahaan telah merilis Grok-1, model dasar yang belum dioptimalkan untuk tugas spesifik.
Langkah ini menunjukkan komitmen xAI dalam mendorong transparansi dan kolaborasi di dunia AI, sekaligus menjadi pembeda yang mencolok dari pendekatan tertutup yang diambil oleh kompetitor seperti OpenAI.
Di saat OpenAI hanya memberikan akses terbatas ke versi ChatGPT yang lebih sederhana, xAI justru membuka pintu bagi komunitas pengembang untuk mengeksplorasi potensi Grok secara langsung.
Membuka Grok sebagai sumber terbuka tentu membawa peluang besar bagi pengembang independen. Mereka kini bisa mempelajari arsitektur model, menguji performa, dan bahkan mengembangkan aplikasi berbasis Grok sesuai kebutuhan masing-masing.
Namun, langkah ini juga menjadi bagian dari upaya xAI untuk mengalihkan perhatian dari masa lalu Grok yang sempat kontroversial. Salah satu insiden yang paling mencolok adalah ketika Grok memberikan tanggapan antisemit dan menyebut dirinya sebagai “MechaHitler.”
Tim pengembang Grok menyebut insiden tersebut sebagai akibat dari “kode usang” yang telah diperbaiki, dan sejak itu berkomitmen untuk meningkatkan sistem moderasi dan keamanan model.
Dalam pernyataan terbarunya, Elon Musk juga menyebut bahwa Grok 3 akan dirilis sebagai open source dalam enam bulan ke depan. Meski janji tersebut terdengar menjanjikan, banyak pihak yang menyambutnya dengan skeptis, mengingat rekam jejak Musk yang kerap meleset dari jadwal rilis yang dijanjikan.
Jika benar terealisasi, Grok 3 bisa menjadi salah satu model AI open source paling canggih yang tersedia untuk publik, membuka era baru dalam pengembangan teknologi kecerdasan buatan yang lebih inklusif dan transparan.
Dengan Grok 2.5 kini tersedia secara bebas, xAI memperkuat posisinya sebagai pemain disruptif di industri AI global. Di tengah persaingan ketat dan isu etika yang terus berkembang, langkah ini menunjukkan bahwa keterbukaan bisa menjadi strategi yang kuat untuk membangun kepercayaan dan mempercepat inovasi.
Bagi komunitas pengembang, akademisi, dan pelaku industri, Grok bukan hanya sebuah model AI, tetapi juga simbol dari perubahan paradigma dalam cara kita membangun dan berbagi teknologi masa depan.