Google kembali menghadirkan pembaruan besar untuk teknologi AI video generator Veo 3.
Dalam update terbaru ini, Veo 3 kini mampu membuat video vertikal dengan rasio 9:16 serta mendukung resolusi hingga 1080p.
Pembaruan ini sekaligus membawa harga yang lebih terjangkau bagi para pengembang yang ingin memanfaatkan teknologi ini dalam skala luas.
Format video vertikal saat ini menjadi standar utama di berbagai platform seperti TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts.
Google tampaknya memahami tren tersebut dengan menghadirkan kemampuan Veo 3 untuk menghasilkan video berformat 9:16. Dengan fitur ini, pengembang aplikasi dapat lebih mudah menyajikan konten yang sesuai kebutuhan pengguna mobile.
Baca juga: iPhone 17 Pro dan Pro Max Resmi Dirilis, Ini Spesifikasi Lengkapnya
Pengaktifan format vertikal dilakukan melalui parameter aspectRatio di API, yang memungkinkan developer menyesuaikan rasio sesuai kebutuhan.
Hal ini tentu menjadi langkah strategis Google untuk memperluas penggunaan AI video di dunia kreator digital.
Contoh video vertikal yang dibuat dengan Google Veo 3
Prompt yang digunakan:
The shot is of a lone rock climber skillfully making her ascent up a snow-capped mountain at sunrise. Capturing her as she navigates a section. The camera is close just a few feet away. She looks at the camera with a grin of professional admiration. Wiping her brow with a gloved hand, she looks directly into its lens and says with an impressed, enthusiastic tone, “Veo 3 is now like 50% cheaper and higher quality so go build” before turning to continue her climb.
Resolusi Lebih Tinggi: 1080p untuk Tampilan Lebih Tajam
Selain mendukung video vertikal, Veo 3 juga kini bisa menghasilkan video dengan resolusi Full HD 1080p, naik dari batasan sebelumnya yang hanya 720p.
Meski demikian, dukungan 1080p untuk saat ini masih terbatas pada format 16:9. Bagi konten kreator maupun developer aplikasi, peningkatan resolusi ini berarti hasil video yang lebih detail, jernih, dan menarik untuk ditampilkan.
Contoh video yang dibuat dengan Google Veo 3
Prompt yang digunakan:
Generate a high resolution video, shot in ultra-slow motion with a macro lens. The video captures a single drop of magical ink falling into crystal clear water. Instead of merely clouding the water, the ink blossoms into a miniature, living, ethereal diorama of nature, filled with animals and flowers, before gently fading out
Harga Lebih Murah untuk Developer
Kabar baik lainnya datang dari sisi harga. Google menurunkan biaya pembuatan video menggunakan Veo 3 secara signifikan.
- Veo 3 reguler kini dibanderol $0,40 per detik, turun dari sebelumnya $0,75.
- Veo 3 Fast, versi yang lebih cepat namun dengan kualitas lebih rendah, kini hanya $0,15 per detik, dari sebelumnya $0,40.
Dengan potongan harga ini, Google mendorong lebih banyak developer dan perusahaan untuk memanfaatkan AI video tanpa terbebani biaya tinggi.
Stabil dan Siap untuk Produksi Skala Besar
Google juga menegaskan bahwa Veo 3 dan Veo 3 Fast kini sudah stabil serta siap digunakan dalam skala produksi melalui Gemini API.
Baca juga: realme GT 8 Pro Gandeng Ricoh untuk Urusan Kamera?
Artinya, pengembang tidak hanya bisa bereksperimen, tetapi juga membangun layanan dan aplikasi komersial dengan dukungan AI video ini.
Dengan kemampuan menghasilkan video AI yang ramah mobile, konten berbasis AI bisa lebih mudah masuk ke arus utama platform sosial media.
Jika sebelumnya teknologi ini lebih banyak digunakan untuk eksperimen visual, kini pengguna TikTok, Reels, hingga Shorts kemungkinan akan lebih sering menemukan video hasil kreasi AI.
Bagi brand maupun kreator, hal ini membuka peluang baru dalam menciptakan konten kreatif dengan biaya lebih rendah dan proses yang lebih cepat.
Persaingan dengan Teknologi AI Video Lain
Langkah Google ini juga bisa dilihat sebagai upaya untuk memperkuat posisi mereka dalam kompetisi teknologi AI video.
Beberapa perusahaan lain, termasuk startup kreatif, juga tengah mengembangkan generator video berbasis AI dengan dukungan format vertikal.
Namun dengan jaringan ekosistem Google yang kuat, terutama integrasi dengan YouTube, Veo 3 berpotensi mendominasi pasar ini.
Jadi, jangan heran jika ke depannya, kita akan melihat lebih banyak konten berbasis AI yang meramaikan timeline media sosial.
Sumber video: YouTube Google for Developers