Setelah sekian lama menjadi andalan jutaan pengguna di seluruh dunia, Google Translate akhirnya kembali mencuri perhatian dengan pembaruan besar yang mengubah cara kita berinteraksi dengan bahasa asing.
Di tahun 2025 ini, Google memperkenalkan fitur-fitur berbasis kecerdasan buatan (AI) yang bukan hanya menyempurnakan kemampuan terjemahan, tetapi juga menghadirkan alat pembelajaran bahasa yang interaktif dan personal.
Dikutip dari Engadget, Rabu (27/8/2025), salah satu fokus utama dari pembaruan ini adalah pengembangan keterampilan percakapan bagian yang paling menantang bagi banyak pelajar bahasa. Google menyebutkan bahwa banyak pengguna merasa kesulitan untuk belajar mendengarkan dan berbicara dengan percaya diri.
Untuk menjawab tantangan tersebut, mereka kini menguji fitur latihan bahasa yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan unik setiap individu. Fitur ini tersedia di perangkat Android dan iOS, dan menawarkan pengalaman belajar yang jauh lebih personal dan kontekstual.
Cara kerjanya pun cukup intuitif. Saat pengguna memulai sesi latihan, aplikasi akan menanyakan bahasa yang ingin dipelajari, tingkat kemampuan saat ini, dan motivasi pribadi di balik keinginan belajar bahasa tersebut.
Misalnya, jika Anda ingin belajar bahasa Spanyol untuk traveling, sistem akan menyesuaikan skenario latihan yang relevan seperti memesan makanan di restoran atau bertanya arah di kota asing. Sesi ini mencakup latihan mendengarkan dan berbicara, lengkap dengan petunjuk yang muncul saat dibutuhkan, sehingga pengguna bisa belajar secara alami dan progresif.
Google menjelaskan bahwa fitur ini dikembangkan bersama para ahli pembelajaran bahasa, berdasarkan studi terbaru tentang pemerolehan bahasa. Dengan pendekatan berbasis riset, aplikasi ini mampu melacak perkembangan harian pengguna dan memberikan umpan balik yang membantu membangun keterampilan komunikasi secara bertahap.
Menurut Matt Sheets, manajer produk Google, fitur ini bukan untuk menggantikan aplikasi pembelajaran lain, melainkan menjadi pelengkap yang ideal bagi pengguna yang mengikuti kelas formal atau menjalani pengalaman imersi.
Setelah melewati tahap uji coba, fitur pembelajaran bahasa ini kini tersedia dalam versi beta untuk penutur bahasa Inggris yang ingin belajar bahasa Spanyol dan Prancis, serta penutur bahasa Spanyol, Prancis, dan Portugis yang sedang mempelajari bahasa Inggris.
Ini menjadi langkah awal yang menjanjikan untuk menjangkau lebih banyak pengguna global yang ingin belajar bahasa secara fleksibel dan efektif.
Tak berhenti di situ, Google juga memperkenalkan fitur percakapan langsung bertenaga AI yang membawa pengalaman terjemahan ke level berikutnya. Fitur ini merupakan evolusi dari mode percakapan yang sudah ada, namun kini didukung oleh model Gemini terbaru yang lebih canggih.
Dengan kemampuan untuk melakukan percakapan bolak-balik secara real-time, pengguna bisa berbicara dalam dua bahasa dengan terjemahan audio dan teks yang muncul langsung di layar. Ini sangat berguna untuk situasi seperti traveling, meeting internasional, atau sekadar ngobrol dengan teman dari negara lain.
Fitur ini tersedia di aplikasi Translate dengan mengetuk opsi “Terjemahan Langsung.” Setelah memilih bahasa yang digunakan dan bahasa tujuan, aplikasi akan secara otomatis mendeteksi jeda, aksen, dan intonasi dalam percakapan, lalu menerjemahkannya secara natural.
Teknologi pengenalan suara yang digunakan mampu mengisolasi suara utama, sehingga tetap bekerja optimal di lingkungan bising seperti kafe atau bandara.
Google menyebut bahwa model Gemini ini telah membawa peningkatan signifikan dalam kualitas terjemahan, kemampuan multimoda, dan fitur teks-ke-ucapan (TTS). Mode terjemahan langsung ini mendukung hingga 70 bahasa, termasuk Arab, Prancis, Hindi, Korea, Spanyol, dan Tamil.
Saat ini, fitur tersebut sedang diluncurkan di beberapa negara seperti Amerika Serikat, India, dan Meksiko, dan diperkirakan akan segera tersedia secara global.