Bagi kamu yang masih menggunakan smartphone atau tablet berbasis Android 12, saatnya mulai mempertimbangkan untuk upgrade perangkat.
Pasalnya, Google secara resmi telah mengakhiri dukungan untuk sistem operasi Android 12 dan Android 12L.
Itu berarti, pengguna perangkat dengan OS tersebut tak akan lagi menerima pembaruan keamanan dari Google, membuat perangkat lebih rentan terhadap ancaman siber dan eksploitasi keamanan.
Informasi ini terkonfirmasi melalui Android Security Bulletin edisi April 2025, di mana daftar pembaruan keamanan tidak lagi mencantumkan patch untuk Android 12 dan 12L.
Dilansir dari Android Authority, Google sudah menghentikan backport atau penyediaan patch keamanan untuk kedua versi Android tersebut sejak 31 Maret 2025.
Baca juga: Hati-Hati! Trojan Triada Bersembunyi di Sistem Ponsel Android
Android 12 Resmi Masuk Masa End-of-Life
Android 12 pertama kali dirilis oleh Google pada 4 Oktober 2021, sementara Android 12L, versi khusus untuk perangkat dengan layar besar seperti tablet dan foldable, hadir pada 7 Maret 2022.
Selama hampir 3,5 tahun, Google rutin memberikan pembaruan keamanan untuk kedua versi ini. Namun, seiring kebijakan standar Google yang biasanya hanya memberikan dukungan keamanan selama 3 hingga 3,5 tahun sejak rilis, maka berakhirnya dukungan Android 12 memang sudah diprediksi sejak lama.
Meski begitu, kondisi ini tetap patut diperhatikan, mengingat data distribusi Android terbaru yang dirilis setahun lalu menunjukkan masih banyak pengguna yang menggunakan Android 12 atau versi yang lebih lama.
Artinya, jutaan perangkat di seluruh dunia kini harus bergantung pada produsen masing-masing jika ingin tetap mendapatkan pembaruan keamanan.
Dampaknya Bagi Pengguna Android 12
Bagi para pengguna perangkat berbasis Android 12 dan 12L, efek paling nyata dari keputusan ini adalah berhentinya pembaruan keamanan sistem operasi Android.
Memang, beberapa komponen seperti aplikasi Google dan modul Project Mainline masih akan mendapatkan pembaruan melalui Google Play, tetapi celah keamanan pada sistem inti Android tak lagi diperbaiki secara resmi oleh Google.
Keamanan perangkat pun jadi lebih rentan, terlebih karena banyak bug keamanan bersifat tersembunyi dan baru terdeteksi setelah adanya investigasi mendalam.
Google sendiri menyebut bahwa banyak celah keamanan tidak tercantum dalam Android Security Bulletin, sehingga hanya bisa diatasi melalui pembaruan versi OS.
Baca juga: Deretan Ponsel Samsung yang Tidak Mendapat Pembaruan Android
Sebagai contoh, perusahaan seperti Huawei yang kini lebih fokus ke HarmonyOS, masih mengandalkan basis open source Android 12 untuk EMUI terbaru mereka.
Meski Huawei kemungkinan akan tetap melakukan patch secara mandiri, hal ini bisa jadi tantangan bagi produsen yang memiliki sumber daya terbatas.
Solusi: Upgrade ke Perangkat Baru
Mengingat potensi risiko keamanan yang tinggi, disarankan bagi pengguna Android 12 untuk mulai beralih ke perangkat dengan sistem operasi Android versi terbaru. Selain mendapatkan fitur yang lebih canggih, keamanan data dan privasi pengguna juga lebih terjamin.
Beberapa brand besar seperti Samsung, Google Pixel, dan Oppo sudah menyediakan perangkat dengan sistem operasi Android 14 dan akan segera merilis perangkat berbasis Android 15 di pertengahan 2025 ini.
Perangkat-perangkat tersebut menjanjikan keamanan lebih optimal, mengingat Google telah memperkenalkan sejumlah proteksi baru di versi Android terbaru.
Jika kamu masih ingin memanfaatkan perangkat lama, opsi seperti menjadikan smartphone Android 12 sebagai kamera keamanan rumah atau media player khusus masih bisa dipertimbangkan.
Namun, sangat tidak disarankan untuk tetap menggunakannya sebagai perangkat utama yang terkoneksi ke berbagai akun dan data penting.
Dengan banyaknya ancaman siber yang terus berkembang, memastikan sistem operasi selalu up to date menjadi langkah penting yang tak bisa ditunda.