Sejak awal tahun ini, Google semakin gencar menanamkan kecerdasan buatan ke dalam nyaris seluruh ekosistemnya, dan babak terbaru menghadirkan algoritma generatif video Veo 2 ke dua layanan paling populer: Google Photos dan YouTube Shorts.
Langkah ini bukan sekadar penambahan fitur, melainkan evolusi cara pengguna berkreasi di era digital. Dengan memanfaatkan kemampuan analisis gambar dan rendering gerakan halus, Google mendefinisikan ulang batas antara foto statis dan video dinamis di ujung jari Anda.
Dikutip dari Engadget, Kamis (24/7/2025), Google Photos kini tidak hanya menyimpan memori dalam bentuk foto, tetapi juga merangkainya menjadi klip enam detik penuh kesan. Cukup pilih gambar favorit dalam galeri, lalu aktifkan opsi foto-ke-video bertenaga Veo 2.
Pengguna dapat menentukan gaya animasi melalui prompt “Gerakan halus” untuk efek natural atau “Saya merasa beruntung” untuk kejutan visual yang unik.
Di samping itu, fitur Remix akan memberikan sentuhan baru pada setiap jepretan dengan menerjemahkan foto ke dalam ragam gaya mulai dari nuansa anime penuh warna hingga sketsa monokrom, komik maupun animasi 3D.
Remix diperkirakan mengudara untuk pengguna Android dan iOS di Amerika Serikat dalam beberapa minggu ke depan, lalu akan berpadu elegan di tab “Buat baru” yang dijadwalkan rilis Agustus mendatang.
Sementara itu, YouTube Shorts memperluas ruang kreasi konten pendek dengan foto-ke-video serupa. Tanpa biaya tambahan, kreator di Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Selandia Baru dapat mulai mengubah tangkapan kamera menjadi klip berdurasi enam detik minggu depan.
Di akhir tahun ini, jangkauan fitur ini akan meluas ke pasar global lain, membuka peluang bagi siapa saja untuk menambahkan gerakan, ekspresi wajah, atau latar belakang interaktif ke konten mereka.
Mesin Veo 2 juga yang menopang berbagai efek generatif baru untuk Shorts, sementara dukungan Veo 3 yang lebih canggih dijadwalkan melengkapi platform ini pada akhir musim panas, menghadirkan kualitas visual dan audio sintetis yang lebih memukau.
Lebih jauh lagi, Google tidak melupakan penggemar Gemini asisten AI multitasking miliknya. Opsi foto-ke-video di aplikasi Gemini sudah tersedia sejak awal bulan ini, meski pengguna wajib berlangganan paket AI Pro atau Ultra.
Dengan memasukkan foto dan instruksi singkat, pengguna premium bisa mendapatkan video pendek berkualitas tinggi dalam hitungan menit, lengkap dengan watermark SynthID yang menjamin transparansi konten AI.
Inovasi berlapis ini menandai pergeseran paradigma: dari sekadar menyimpan dan membagikan momen, kini setiap foto memiliki potensi dihidupkan ulang menjadi karya audio visual yang menarik.
Baik untuk kreator yang ingin memperkaya feed media sosial, maupun keluarga yang ingin meneruskan kisah kenangan dengan lebih ekspresif, ekosistem Google AI semakin memudahkan proses tanpa memerlukan keahlian teknis khusus.
Dengan perpaduan Veo 2 dan antarmuka yang intuitif, Google Photos serta YouTube Shorts kini menjadi kanvas dinamis bagi setiap orang untuk bereksperimen, bercerita, dan mengekspresikan diri.
Seiring peluncuran Remix dan ekspansi pasar, kita patut menantikan gelombang konten kreatif baru yang memecah batas antara foto kaku dan video sinematik semua dalam genggaman Anda.