Di ajang tahunan I/O 2025, Google mengejutkan dunia teknologi dengan mengungkapkan kacamata pintar terbarunya yang mengusung teknologi Android XR.
Inovasi terbaru ini mengintegrasikan Gemini AI melalui kemitraan strategis dengan Samsung, menciptakan perangkat wearable yang tidak hanya mengedepankan performa canggih, tetapi juga fungsionalitas dan gaya hidup modern.
Dilansir Mashable Indonesia dari Engadget, Kamis (22/5/2025), kacamata pintar ini mampu terhubung secara mulus dengan smartphone, memungkinkan pengguna mengakses berbagai aplikasi secara instan.
Fitur-fitur andalannya, seperti pengeras suara internal dan layar opsional tersisip di lensa, memberikan pengalaman interaktif yang personal dalam menerima notifikasi dan informasi penting.
Desain kacamata pintar ini pun mendapat perhatian khusus dari Google. Bagi mereka yang masih mengingat sosok Google Glass lama dengan desain yang kurang menarik, iterasi terbaru ini menawarkan tampilan yang lebih stylish dan ergonomis.
Untuk mencapai tampilan yang optimal, Google menggandeng nama besar dalam industri mode seperti Gentle Monster dan Warby Parker. Kolaborasi ini tidak hanya fokus pada sisi estetika, tetapi juga memastikan kenyamanan dan daya pakai yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari.
Komitmen Google terlihat nyata dengan investasi signifikan hingga $150 juta yang dialokasikan untuk mendukung pengembangan produk dan potensi investasi ekuitas ke Warby Parker.
Puncak presentasi kacamata pintar ini adalah demonstrasi penerjemahan bahasa secara langsung. Dalam sesi tersebut, Shahram Izadi dan Nishtha Bhatia berkomunikasi menggunakan bahasa Persia dan Hindi, sementara kacamata pintar menampilkan terjemahan real-time ke dalam bahasa Inggris.
Meskipun terdapat beberapa tantangan teknis yang sempat mengganggu kelancaran demo, momen singkat tersebut berhasil menunjukkan potensi besar teknologi Gemini AI dalam memberikan penerjemahan instan yang akurat.
Tak hanya itu, fitur asisten Gemini yang terintegrasi ke dalam kacamata XR juga diperagakan secara menarik. Asisten ini mampu menganalisis gambar dan konteks visual, menjawab pertanyaan terkait objek di sekitar, bahkan memanggil informasi lokasi seperti cafe yang dikunjungi sebelum pertunjukan.
Demonstrasi inovatif ini menegaskan posisi Google sebagai pelopor dalam menggabungkan augmented reality dengan kecerdasan buatan, sehingga membuka peluang baru bagi revolusi teknologi wearable.
Dengan peluncuran kacamata pintar berbasis Android XR ini, Google semakin menegaskan komitmennya untuk mengubah cara manusia berinteraksi dengan dunia digital dan fisik.
Inovasi yang mengedepankan desain modern, teknologi terjemahan langsung, dan fitur asisten cerdas ini diharapkan mampu meredefinisi pengalaman pengguna serta menetapkan standar baru dalam ekosistem AR global.
Selain Google, sejumlah perusahaan teknologi terkemuka juga tengah menjajaki teknologi kacamata pintar yang siap dipasarkan secara global seperti Apple, Meta, Xiaomi hingga Huawei.
Jika semuanya terealisasi, persaingan pasar kacamata pintar di dunia akan semakin menarik dan semoga Indonesia mendapatkan kesempatan untuk menjajalnya.