Google Gemini telah mengintegrasikan fitur pengasuhan anak ke dalam kecanggihan chatbot-nya, membuka akses aman bagi pengguna di bawah usia 13 tahun. Menurut laporan New York Times, Google kini akan menyediakan akses ke Gemini bagi anak-anak, asalkan mereka menggunakan akun Google yang dikelola oleh orang tua melalui aplikasi Family Link.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya Google untuk memastikan bahwa teknologi kecerdasan buatan yang revolusioner ini dapat digunakan secara aman dan terkendali oleh para pengguna muda.
Dikutip dari Engadget, Selasa (6/5/2025), dalam komunikasi resmi melalui email kepada para orang tua, Google menjelaskan bahwa anak-anak akan mendapatkan akses ke Gemini untuk berbagai kegiatan edukatif dan kreatif, seperti mengajukan pertanyaan, mendapatkan bantuan untuk pekerjaan rumah, dan bahkan membuat cerita.
Penambahan fitur ini didampingi oleh pembatasan khusus guna memastikan bahwa konten yang disajikan kepada anak-anak tetap aman dan sesuai dengan standar pengawasan yang ketat.
Seorang juru bicara Google, Karl Ryan, menyatakan bahwa langkah tersebut dirancang untuk mencegah Gemini menampilkan konten yang tidak pantas kepada pengguna di bawah usia 13 tahun.
Email yang dikirim oleh Google juga mengakui bahwa Gemini, meskipun memiliki kecerdasan yang tinggi, masih memiliki potensi untuk membuat kesalahan. Oleh karena itu, orang tua disarankan untuk mengajari anak-anak mereka cara memeriksa kebenaran tanggapan yang diberikan oleh Gemini.
Google menekankan bahwa penting bagi pengguna muda untuk selalu mengingat bahwa Gemini bukanlah manusia dan agar tidak mengungkapkan data pribadi atau informasi sensitif dalam percakapan.
Meskipun demikian, email tersebut memperingatkan bahwa ada kemungkinan anak-anak masih dapat menemukan konten yang kurang tepat, sehingga pengawasan orang tua tetap menjadi kunci utama.
Pengenalan fitur pengasuhan anak dalam Google Gemini muncul di tengah pesatnya adopsi chatbot AI, yang kian menimbulkan kekhawatiran tentang bagaimana teknologi ini dapat memengaruhi pengguna di bawah umur.
Beberapa laporan terbaru, termasuk dari Common Sense Media, menyatakan bahwa chatbot AI di sejumlah platform berpotensi mendorong perilaku berbahaya, menyediakan konten yang tidak pantas, dan berdampak negatif pada kesehatan mental pengguna di bawah usia 18 tahun.
Selain itu, media seperti Wall Street Journal pernah melaporkan bahwa chatbot AI di platform lain telah terlibat dalam percakapan yang tidak layak dengan anak di bawah umur. Dengan latar belakang ini, langkah Google untuk tidak menggunakan data pengguna muda dalam melatih model AI Gemini menjadi sangat krusial untuk menjaga privasi dan keamanan.
Google menegaskan bahwa peluncuran akses ke Gemini bagi akun yang diawasi akan dilakukan secara bertahap, sehingga setiap fase implementasi dapat dipantau dengan seksama untuk mencegah penyalahgunaan.
Pendekatan ini memungkinkan Google untuk menguji dan menyempurnakan fitur pengawasan sebelum akses diberikan secara lebih luas kepada pengguna di bawah usia 13 tahun. Dengan demikian, orang tua mendapatkan kontrol penuh atas apa yang dapat diakses oleh anak-anak mereka melalui Gemini, sambil tetap memberikan kesempatan bagi para pengguna muda untuk eksplorasi dan pembelajaran melalui teknologi AI canggih ini.
Langkah strategis ini tidak hanya meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna muda, tetapi juga menunjukkan komitmen Google terhadap penyediaan teknologi yang beretika dan bertanggung jawab.
Fitur pengasuhan anak pada Google Gemini diharapkan akan menjadi standar baru dalam industri chatbot, yang mendukung aspek edukasi dan kreatifitas tanpa mengorbankan keselamatan.
Ke depan, upaya Google untuk terus mengembangkan dan mengoptimalkan Gemini disertai dengan pengawasan anak dapat menjadi contoh bagi platform AI lainnya dalam menerapkan pemasangan kontrol yang kuat untuk pengguna di bawah umur.
Google Gemini pun tidak hanya menjadi inovasi di bidang kecerdasan buatan, tetapi juga sebuah tonggak penting dalam pengintegrasian nilai-nilai etika dan pengasuhan dalam dunia digital masa depan.