Google resmi memperluas jangkauan fitur pencarian berbasis kecerdasan buatan mereka dengan meluncurkan AI Mode di India, menandai langkah awal dari ekspansi global yang ambisius.
Setelah sebelumnya hanya tersedia di Amerika Serikat sejak Maret 2025, kehadiran AI Mode di pasar India menjadi sinyal kuat bahwa Google tengah mengubah cara kita berinteraksi dengan mesin pencari dari sekadar mengetik kata kunci menjadi pengalaman dialog yang lebih cerdas, mendalam, dan kontekstual.
Mengutip GSM Arena, Kamis (26/6/2025), berbeda dari fitur Ringkasan AI yang hanya menyajikan cuplikan jawaban, AI Mode menghadirkan pendekatan yang jauh lebih kompleks dan intuitif.
Didukung oleh model bahasa canggih Gemini 2.5, fitur ini menggunakan teknik query fan-out sebuah metode yang memecah pertanyaan pengguna menjadi beberapa subtopik, lalu menjalankan pencarian paralel untuk masing-masing bagian tersebut.
Hasilnya adalah jawaban yang tidak hanya relevan, tetapi juga menyeluruh, lengkap dengan tautan ke sumber-sumber terpercaya yang digunakan untuk menyusun respons tersebut.
Keunggulan AI Mode tidak berhenti di situ, fitur ini dirancang untuk menangani pertanyaan yang jauh lebih panjang dan kompleks bahkan hingga dua hingga tiga kali lebih panjang dari kueri pencarian tradisional. Pengguna juga dapat berinteraksi menggunakan suara, menjadikan pengalaman pencarian lebih alami dan inklusif.
Tak hanya itu, AI Mode bersifat multimodal yang mana pengguna bisa mengunggah gambar melalui Google Lens dan mengajukan pertanyaan berbasis visual, seperti mengenali objek, tempat, atau bahkan mencari inspirasi gaya dari sebuah foto.
Fitur ini kini tersedia di aplikasi Google untuk Android dan iOS, serta dapat diakses melalui desktop. Untuk mencobanya, pengguna cukup mengetuk pintasan baru yang muncul di bilah pencarian Google, atau mengaktifkannya melalui Search Labs.
Saat ini, AI Mode mendukung bahasa Inggris, namun Google telah mengisyaratkan bahwa dukungan untuk bahasa-bahasa lokal di India akan segera menyusul.
Dengan lebih dari 870 juta pengguna internet di India, peluncuran AI Mode di negara tersebut bukan hanya langkah strategis, tetapi juga eksperimen berskala besar untuk memahami bagaimana pengguna dari berbagai latar belakang budaya dan bahasa berinteraksi dengan teknologi AI dalam konteks pencarian informasi.
Google berharap, melalui pendekatan ini, mereka dapat menyempurnakan AI Mode sebelum memperluasnya ke lebih banyak negara di masa mendatang.
Transformasi ini menandai era baru dalam pencarian digital di mana mesin pencari tidak lagi sekadar menjadi direktori tautan, melainkan mitra percakapan yang mampu memahami maksud, konteks, dan kebutuhan pengguna secara lebih manusiawi.
Dengan dukungan model seperti Gemini 2.5 serta multimodalitas input seperti gambar dan suara, mesin pencari kini menjadi seperti asisten intelektual yang bisa mendampingi kita di segala konteks, baik untuk riset akademik, pengambilan keputusan, atau sekadar mencari ide makan malam.