Gelombang aksi di berbagai kota Indonesia belakangan ini memicu tantangan serius bagi mobilitas dan keselamatan masyarakat. Menyikapi situasi ini, Grab Indonesia meluncurkan “GERCEP” (Grab Respon Cepat), sebuah inisiatif darurat dengan tiga kanal utama yang dirancang untuk melindungi Mitra Pengemudi di tengah kondisi yang tidak menentu.
GERCEP bukan hanya soal keamanan layanan, tapi juga bentuk nyata komitmen Grab terhadap perlindungan manusia di balik kemudi. Di balik setiap perjalanan, Grab melihat sosok manusia dengan keluarga dan harapan.
Seperti diketahui, GERCEP lahir dari semangat kemanusiaan, menghadirkan dukungan medis, konseling psikologis, bantuan ekonomi, hingga pendampingan langsung di lapangan. Inisiatif ini menjadi simbol solidaritas, bahwa keselamatan Mitra dan keluarganya jauh lebih penting daripada sekadar kelancaran operasional.
Meski Grab telah memiliki tim respons insiden dan Satgas keamanan, GERCEP hadir sebagai kanal khusus yang memisahkan penanganan darurat dari insiden harian. Dengan sistem yang lebih cepat dan terstruktur, laporan dari Mitra dapat ditindaklanjuti tanpa hambatan birokrasi.
Mulai 2 September 2025, Mitra dapat mengakses GERCEP melalui tiga jalur: hotline darurat 021-2350-7032, laman Help Center di grb.to/gercep, dan fitur Live Chat prioritas. Ketiganya didukung oleh agen terlatih dan sistem eskalasi langsung ke Tim Manajemen Krisis, memastikan respons cepat dan tepat.
Di balik kanal ini, Grab membangun ekosistem perlindungan menyeluruh. Biaya medis ditanggung penuh, termasuk layanan psikologis untuk Mitra dan keluarga. Mekanisme insentif disesuaikan agar Mitra tetap bisa bekerja meski terjadi pembatalan order.
Satgas Grab juga aktif mendampingi Mitra di rumah sakit, menghubungi keluarga, dan memastikan kebutuhan dasar terpenuhi. Notifikasi lokasi rawan juga tersedia langsung di aplikasi agar Mitra bisa menghindari titik berisiko.
CEO Grab Indonesia, Neneng Goenadi, menegaskan bahwa keselamatan Mitra adalah prioritas utama. GERCEP bukan hanya layanan darurat, tapi bentuk nyata bahwa Grab selalu hadir di saat paling sulit.
“Kami mengajak seluruh Mitra dan keluarga besar Grab untuk tetap tenang, saling menjaga, dan memastikan aksi penyampaian sikap berjalan damai,” katanya.
Selain itu, GERCEP menawarkan akses multi-kanal, SOP penanganan krisis yang jelas, serta dukungan medis dan logistik lapangan. Informasi disampaikan melalui kanal resmi DAX Channel agar seluruh Mitra tahu bahwa mereka tidak sendiri. Tim Krisis Grab juga siap turun tangan bila situasi eskalatif terjadi.
Inisiatif ini lahir dari kisah nyata Mitra yang terdampak. Dari Aji Pratama yang harus menjalani operasi, hingga kehilangan mendalam atas wafatnya Rusdamdiansyah dan Affan Kurniawan. Mereka bukan sekadar pengemudi, tapi bagian dari keluarga besar Grab. GERCEP hadir untuk memastikan bahwa setiap Mitra merasa didampingi, dihormati, dan dilindungi.
Grab melihat kemitraan bukan sekadar kerja sama, tapi ikatan saling menjaga. Komisi 20% yang dikelola Grab juga dialokasikan untuk perlindungan Mitra, membuktikan bahwa kontribusi mereka kembali dalam bentuk nyata.
Ke depan, Grab berkomitmen memperkuat perlindungan melalui edukasi keamanan, kolaborasi dengan pihak berwenang, dan evaluasi berkelanjutan. Neneng menutup dengan harapan bahwa setiap Mitra merasa aman dan didukung sepenuhnya, terutama di masa-masa sulit.
Sebagai tambahan, Grab memperkenalkan fitur “Traktir Driver” di aplikasi GrabFood. Konsumen bisa membeli menu khusus untuk Mitra Pengemudi dengan kata kunci “traktir driver”. Lebih dari 6000 merchant, termasuk Hangry Group, telah bergabung dalam gerakan ini sebagai bentuk dukungan nyata bagi para pejuang jalanan.