Samsung Galaxy S25 Edge sempat menjadi sorotan tajam di dunia teknologi karena desainnya yang ultra-ramping dan bobot yang ringan. Namun, di balik tampilan elegan tersebut, tersimpan satu kelemahan yang tak bisa diabaikan: daya tahan baterai yang kurang memuaskan.
Banyak pengguna dan reviewer merasa bahwa performa baterai Galaxy S25 Edge tidak sebanding dengan ekspektasi flagship, terutama saat digunakan untuk aktivitas berat. Maka tak heran jika harapan besar pun disematkan pada penerusnya, Galaxy S26 Edge.
Dilansir dari Android Authority, Selasa (2/9/2025), sayangnya, harapan akan lompatan besar dalam kapasitas baterai tampaknya harus diturunkan sedikit. Berdasarkan laporan dari SamLover dan SamMobile, baterai yang diduga akan digunakan pada Galaxy S26 Edge telah lolos uji sertifikasi di situs regulasi 3C Tiongkok.
Dari beberapa tangkapan layar yang beredar menunjukkan kapasitas terukur sebesar 4.078 mAh, yang kemungkinan akan dipasarkan sebagai 4.200 mAh. Meski angka ini menunjukkan peningkatan dari generasi sebelumnya, bagi sebagian pengguna, peningkatan sekitar 300 mAh mungkin belum cukup untuk menjawab kebutuhan daya yang semakin kompleks.
Perlu diingat, Galaxy S25 Edge hanya dibekali baterai 3.900 mAh, dan dalam ulasan yang cukup kritis, Ryan Haines menyebutkan bahwa daya tahan baterainya “biasa-biasa saja” dan “turun drastis” saat digunakan untuk beban kerja yang sedikit lebih berat.
Dalam konteks ini, peningkatan kapasitas pada Galaxy S26 Edge memang patut diapresiasi, meski belum menyentuh level yang benar-benar revolusioner. Setidaknya, pengguna bisa berharap pada efisiensi daya yang lebih baik berkat optimalisasi software dan chipset terbaru.
Menariknya, rumor lain menyebutkan bahwa Galaxy S26 Edge akan hadir dengan ketebalan hanya 5,5 mm lebih tipis 0,3 mm dibandingkan pendahulunya.
Ini menimbulkan pertanyaan besar: bagaimana Samsung berhasil menanamkan baterai yang lebih besar dalam bodi yang lebih ramping? Apakah ada teknologi baru yang memungkinkan efisiensi ruang lebih tinggi, atau justru ada kompromi lain yang belum terungkap? Kebetulan, iPhone 17 Air juga dikabarkan akan memiliki ketebalan yang sama, menandakan tren baru menuju desain ultra-tipis di pasar flagship.
Namun, di balik semua bocoran dan spekulasi, satu hal tetap menjadi sorotan: apakah Galaxy S26 Edge mampu menjawab kritik terhadap pendahulunya dan menghadirkan pengalaman yang lebih seimbang antara estetika dan performa?
Dengan desain yang semakin ramping, kapasitas baterai yang sedikit meningkat, dan rumor fitur kamera serta chipset baru, Samsung tampaknya sedang mencoba meredefinisi standar flagship tipis tanpa mengorbankan terlalu banyak aspek fungsional.
Jika Samsung berhasil mengoptimalkan daya tahan melalui software dan efisiensi hardware, maka Galaxy S26 Edge bisa menjadi jawaban atas dilema desain vs daya tahan yang selama ini menghantui lini Edge.
Namun jika tidak, maka perangkat ini berisiko mengulangi kontroversi yang sama seperti pendahulunya. Yang jelas, semua mata kini tertuju pada Samsung untuk melihat apakah mereka bisa menyeimbangkan gaya dan substansi dalam satu paket flagship yang benar-benar menggoda.