Apple resmi memperluas jangkauan fitur kesehatan unggulan di Apple Watch, termasuk pendeteksi sleep apnea dan fitur kesehatan jantung, ke berbagai negara tambahan di Eropa, Asia, dan Amerika Selatan.
Kini, pengguna Apple Watch di Indonesia juga bisa menikmati kecanggihan teknologi kesehatan ini.
Fitur-fitur tersebut hadir di Apple Watch Series 9, Apple Watch Series 10, dan Apple Watch Ultra 2, dan sebelumnya hanya tersedia di wilayah terbatas.
Dengan ekspansi terbaru ini, Apple membuktikan komitmennya untuk menjadikan Apple Watch sebagai perangkat kesehatan global yang canggih dan relevan.
Baca juga: Apple Vision Pro Generasi Kedua Usung Chip M4, Siap Meluncur Tahun Ini?
Deteksi Sleep Apnea: Teknologi yang Bekerja Saat Anda Tidur
Sleep apnea adalah gangguan tidur yang ditandai dengan berhentinya pernapasan selama beberapa detik secara berulang saat seseorang tidur.
Kondisi ini bisa berdampak serius pada kesehatan jika tidak ditangani, termasuk meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, stroke, hingga penyakit jantung.
Apple Watch mendeteksi kemungkinan sleep apnea dengan menggunakan sensor accelerometer untuk memantau pergerakan halus pada pergelangan tangan.
Dari situ, perangkat menganalisis pola pernapasan yang terganggu secara konsisten selama beberapa malam berturut-turut.
Untuk mendapatkan hasil awal, pengguna harus mengenakan Apple Watch saat tidur selama beberapa malam. Hasil pengukuran akan muncul dalam aplikasi Health di iPhone, lengkap dengan grafik gangguan pernapasan setiap malam.
Beberapa negara tambahan yang kini telah mendapatkan fitur ini antara lain:
- Indonesia
- Thailand
- Vietnam
- Taiwan
- Ukraina
- Serbia
- Argentina
- Honduras
- Moldova
- Australia
- dan beberapa wilayah kepulauan seperti Christmas Island, Norfolk Island, dan Cocos (Keeling) Islands.
Dengan ini, fitur pendeteksi sleep apnea Apple Watch telah tersedia di lebih dari 150 negara di seluruh dunia.
Fitur Kesehatan Jantung: ECG, Irregular Rhythm, dan AFib History
Selain sleep apnea, Apple juga memperluas jangkauan fitur-fitur terkait kesehatan jantung, termasuk:
- ECG (Electrocardiogram)
- Irregular Heart Rhythm Notifications
- AFib History (Atrial Fibrillation History)
Baca juga: Profil Sabih Khan, Chief Operating Officer Baru Apple
Fitur ECG dan notifikasi irama jantung tidak teratur kini sudah bisa diakses di Argentina, Costa Rica, dan Serbia. Sementara fitur AFib History juga tersedia di Argentina dan Serbia.
AFib History dikhususkan untuk pengguna yang sudah didiagnosis menderita atrial fibrillation (AFib) oleh tenaga medis profesional. Fitur ini membantu memantau frekuensi dan durasi AFib secara konsisten.
Sedangkan Irregular Heart Rhythm Notifications memberikan peringatan dini jika detak jantung terlalu tinggi, terlalu rendah, atau mengalami ketidakteraturan yang bisa mengindikasikan gangguan jantung.
Apple menjelaskan bahwa fitur-fitur ini kini telah tersedia di lebih dari 150 negara, dan daftar ketersediaan fitur secara lengkap dapat dilihat di situs resmi Apple.
Dengan hadirnya fitur-fitur ini, Apple Watch kini bukan lagi sekadar pelacak aktivitas atau pengingat notifikasi. Perangkat ini menjelma menjadi alat pemantau kesehatan pribadi yang canggih dan akurat, yang mendukung pengguna untuk mendeteksi dini berbagai potensi masalah kesehatan.
Bagi pengguna Apple Watch di Indonesia, hadirnya fitur sleep apnea detection dan perluasan layanan kesehatan jantung membuka peluang baru untuk memanfaatkan wearable technology sebagai bagian dari gaya hidup sehat.
Cara Mengaktifkan Fitur Sleep Apnea dan ECG
Untuk menggunakan fitur sleep apnea detection:
- Pastikan Anda menggunakan Apple Watch Series 9, Series 10, atau Ultra 2.
- Update perangkat ke versi watchOS terbaru.
- Kenakan Apple Watch saat tidur selama beberapa malam.
- Buka aplikasi Health di iPhone untuk melihat data gangguan pernapasan.
Untuk menggunakan ECG dan notifikasi irama jantung:
- Buka aplikasi ECG di Apple Watch (tersedia di model dengan sensor ECG).
- Letakkan jari di Digital Crown selama 30 detik.