Samsung menghadirkan inovasi berbasis kebutuhan konsumen melalui pengembangan fitur Audio Eraser di Galaxy S25 Series. Fitur ini terbukti menjadi salah satu favorit pengguna di Indonesia.
Teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) ini dirancang untuk menyaring suara latar yang mengganggu dalam rekaman video dan mempertajam suara utama, seperti suara manusia dalam vlog atau performa musik.
Diluncurkan sebagai bagian dari Galaxy AI, fitur Audio Eraser langsung mendapatkan perhatian luas dari pengguna, terutama di Indonesia.
Berdasarkan hasil riset internal Samsung, sebanyak 51 persen pengguna menyatakan ketertarikannya terhadap fitur ini, menempatkan Audio Eraser sebagai fitur AI terfavorit kedua setelah Circle to Search.
Baca juga: Perbedaan Samsung Galaxy S25, Galaxy S25+, dan Galaxy S25 Ultra
Teknologi Pemisahan Suara
Sama seperti fitur Object Eraser yang sebelumnya merevolusi proses editing foto di lini Galaxy S21, Audio Eraser hadir sebagai lompatan besar dalam penyuntingan audio.
Dengan fitur ini, pengguna bisa memindai video yang direkam sendiri atau yang diterima dari orang lain, lalu menghapus atau mengurangi suara latar seperti angin, kendaraan, hingga keramaian.
Teknologi ini mampu mendeteksi dan memisahkan hingga enam jenis suara berbeda dalam satu rekaman, termasuk suara manusia, musik, alam, angin, dan suara ambient lainnya. Hasilnya, suara utama terdengar lebih jelas tanpa terganggu oleh latar belakang yang bising.
Proses pengembangan teknologi ini tidaklah singkat. Tim AI Solution di Samsung Research mengumpulkan ribuan data audio dengan cara simulasi dan juga merekam langsung suara dari berbagai kondisi di dunia nyata.
Tantangan seperti menangkap suara angin pun dijawab dengan turun ke lapangan secara langsung untuk merekam suara alam, bahkan di luar jam kerja.
Hejung Yang, anggota AI Solution Team Samsung Research, mengungkapkan bahwa suara angin merupakan tantangan tersendiri karena sangat dinamis.
“Kami menambahkan banyak data rekaman nyata dan terus menyempurnakan model AI agar hasilnya akurat dalam berbagai kondisi,” ujarnya.
Pemrosesan Real-Time di Perangkat, Privasi Lebih Terjaga
Salah satu keunggulan Audio Eraser adalah kemampuan pemrosesan langsung di perangkat (on-device AI). Dengan demikian, pengguna dapat menikmati fitur ini secara real-time tanpa perlu terhubung ke cloud, yang tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga menjaga privasi pengguna.
Hosang Sung dari Samsung Research menjelaskan bahwa pendekatan ini memungkinkan pemrosesan yang lebih cepat dan hemat daya.
“Kami mengoptimalkan algoritma agar bekerja mulus di perangkat, tanpa membebani performa ponsel,” jelasnya.
Dengan pengembangan model yang fleksibel, fitur ini bisa disesuaikan untuk berbagai perangkat lain di masa depan, memperluas penerapan teknologi pemisahan suara ke sektor lain.
Baca juga: Fitur Samsung Galaxy S25 ini Yang jadi Andalan Dian Sastrowardoyo
Kolaborasi Antar Divisi Kunci Keberhasilan Inovasi
Pengembangan Audio Eraser tidak lepas dari kolaborasi erat antara Samsung Research dan tim Mobile eXperience (MX) Business.
Kedua tim bekerja sama dalam merancang ide, mengoptimalkan perangkat lunak, serta menguji kualitas audio dan performa perangkat secara menyeluruh.
Tak hanya di lini smartphone, pendekatan serupa juga diterapkan pada pengembangan Galaxy Buds3 series yang mengusung teknologi Adaptive Active Noise Cancellation (ANC).
Fitur ini secara otomatis menyesuaikan performa peredam bising sesuai bentuk telinga pengguna dan kondisi pemakaian.
Kyoungbo Min dari tim pengembang menyebut bahwa koordinasi antara tim hardware dan software sangat penting, mengingat perangkat seperti earbuds memiliki variasi penggunaan yang luas.
“Kami harus memastikan algoritma bisa bekerja dalam berbagai kondisi nyata, sehingga perlu simulasi dan pengujian berulang,” katanya.
Vice President dan Head of AI Solution Team, Hoonyoung Cho, menegaskan bahwa Samsung akan terus mendorong inovasi demi meningkatkan pengalaman pengguna. “Kami berkomitmen menghadirkan solusi yang personal, praktis, dan intuitif untuk kebutuhan audio pengguna masa kini,” tutupnya.