Pekan keempat babak Knockout Free Fire World Series Southeast Asia (FFWS SEA) 2025 Fall menjadi momen krusial bagi tim-tim Indonesia yang harus kembali mengakui dominasi Thailand di mode Battle Royale (BR).
Dua tim kuat asal Negeri Gajah Putih, All Gamers Global dan Buriram United Esports, sukses mengamankan dua tiket Grand Finals yang tersedia pada 6–7 September 2025.
Sementara itu, tim-tim Indonesia kini dihadapkan pada dua pekan terakhir yang menentukan nasib mereka menuju Grand Finals di Bangkok, Thailand, Oktober mendatang.
Kapten RRQ Kazu, Wira Gunawan alias RRQ DUTZZ, memberikan pernyataan tegas usai hasil mengecewakan di pekan keempat.
Wira mengakui bahwa timnya sempat bermain lebih santai di fase Knockout kedua untuk mempelajari pola permainan lawan. Namun, hasil yang kurang maksimal menjadi alarm keras bagi RRQ Kazu untuk segera berbenah.
“Kami harus lebih serius di pertandingan yang tersisa, lebih semangat, dan lebih konsisten. Kami yakin tiket Grand Finals ada di tangan kami,” tegasnya.
Dominasi Thailand terlihat jelas sejak hari pertama pertandingan mode Battle Royale. All Gamers Global tampil garang dan langsung menguasai puncak klasemen dengan total 117 poin, hasil dari 43 poin placement dan 74 poin eliminasi.
Dari kubu Indonesia, Bigetron by Vitality menunjukkan performa terbaik dengan menutup hari pertama di posisi keempat, mengantongi 63 poin yang cukup menjanjikan.
Namun, harapan Indonesia sempat membuncah di hari kedua. RRQ Kazu tampil impresif dan memimpin klasemen hingga ronde ketiga, membuka peluang besar untuk mengamankan tiket Grand Finals lebih awal.
Sayangnya, performa mereka menurun di tiga ronde terakhir, memberi ruang bagi Buriram United Esports untuk merebut puncak klasemen dengan total 103 poin. Momentum emas pun terlewatkan.
Empat tim Indonesia yang berlaga di hari kedua kembali menghadapi tantangan berat. ONIC, yang tampil agresif dengan pemain baru Irgi Ramdani (Geday), hanya mampu finis di posisi kedua dengan 84 poin. RRQ Kazu harus puas di peringkat ketiga, sementara EVOS Divine menempati posisi kelima.
Bigetron by Vitality, yang baru saja merombak susunan roster, justru mengalami malam kelam dengan hanya mengumpulkan 29 poin dan menutup klasemen sebagai juru kunci.
Meski hasil pekan keempat belum memihak, peluang tim Indonesia belum tertutup. Pekan kelima babak Knockout FFWS SEA 2025 Fall akan menjadi ajang penentuan. RRQ Kazu, EVOS Divine, Bigetron by Vitality, dan ONIC akan kembali bertarung pada 13–14 September 2025.
Kali ini, persaingan akan semakin panas dengan hadirnya Kagendra sebagai tim kelima dari Indonesia. Kagendra baru turun di pekan kelima setelah hanya finis di peringkat ke-16 pada fase pertama Knockout.
Sementara mode Battle Royale terus bergulir, mode Clash Squad (CS) juga menyajikan drama tersendiri di pekan kedua yang berlangsung pada 4–5 September 2025. Di hari pertama, EVOS Divine dan Kagendra harus mengakui keunggulan lawan masing-masing.
EVOS Divine kalah 0–2 dari All Gamers Global (Thailand), sedangkan Kagendra takluk dengan skor serupa dari WAG (Vietnam). Kedua tim pemenang melanjutkan dominasinya dan mengamankan tiket ke Upper Bracket setelah menumbangkan Falcons dan Buriram United Esports.
Hari kedua menyuguhkan duel sengit antara Bigetron by Vitality dan RRQ Kazu. Bigetron berhasil menang tipis 2–1, menunjukkan bahwa mereka masih punya taji di mode CS. Di sisi lain, ONIC harus menyerah dari Todak (Malaysia) dengan skor 1–2.
Pertandingan berlanjut dengan pertemuan RRQ Kazu dan ONIC, di mana RRQ tampil superior dan menang telak 2–0.
Sayangnya, hasil buruk di babak Swiss Stage membuat ONIC menjadi tim Indonesia pertama yang gugur dari mode Clash Squad FFWS SEA 2025 Fall. Dengan tiga kekalahan beruntun, ONIC harus mengakhiri perjuangannya lebih awal.
Sementara itu, EVOS Divine, Kagendra, Bigetron by Vitality, dan RRQ Kazu masih memiliki peluang untuk melaju dan memperebutkan gelar juara.
Meski sempat tertinggal, semangat juang dan strategi yang matang bisa menjadi kunci untuk membalikkan keadaan. Grand Finals di Bangkok bukan sekadar mimpi, tapi target yang masih bisa diraih jika momentum dan konsistensi dijaga hingga akhir.