Jemaah menikmati katering di tenda Arafah
Makkah (Kemenag) — Fase puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) pada operasional haji 1446 H sudah berakhir. Dalam rentang 7 – 13 Zulhijjah 1446, ada sekitar 3,7 boks makanan siap saji yang didistribusikan kepada jemaah haji Indonesia.
Fase puncak haji bermula dari pemberangkatan petugas Daerah Kerja Bandara sebagai Satuan Tugas Arafah pada 7 Zulhijjah 1446 H. Mereka diberangkatkan lebih awal untuk menyambut kedatangan jemaah sehari setelahnya. Puncak haji diawali dengan Wukuf pada 9 Zulhijjah, lalu mabit di Muzdalifah, mabit di Mina dan lontar jumrah, serta kembali ke hotel di Makkah pada 12 Zulhijjah bagi Nafar Awal dan 13 Zulhijjah bagi Nafar Tsani.
“Alhamdulillah, fase Armuzna sudah selesai. Dalam rentang itu, ada 3,7 juga boks makanan yang telah didistribusikan kepada jemaah haji Indonesia,” terang Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Muhclis M Hanafi di Makkah, Kamis (12/6/2025).
“Semuanya didistribusikan kepada jemaah dalam bentuk makanan siap saji atau ready to eat,” sambungnya.
Proses distribusi makanan jemaah pada fase puncak haji terbagi dalam dua fase, yaitu: dua hari sebelum puncak haji dan fase puncak haji, tepatnya dari 7 – 13 Zulhijjah 1446 H atau 3 – 9 Juni 2025. Ada dua jenis makanan yang didistribusikan, yaitu: Paket Siap Saji (PSS) dan Lauk Siap Saji (LSS). PSS merupakan paket lengkap, termasuk nasi. Sementara LSS, nasinya disajikan secara terpisah.
Muchlis merinci bahwa ada 1.281.680 boks makanan yang didistribusikan di hotel jemaah haji pada Indonesia 7, 8, dan Zulhijjah. Ini terdiri atas enam boks makanan PSS yang diberikan untuk makan pagi, siang, dan malam pada 7 Zulhijjah, makan pagi pada 8 Zulhijjah, serta makan siang dan malam pada 13 Zulhijjah.
“Selain itu, ada 2.045.004 boks makanan dengan jenis LSS dan 468.400 boks makanan dengan jenis PSS yang didistribusikan pada fase Armuzna, sejak di Arafah hingga Mina,” papar Muchlis M Hanafi.
Dalam penyedian layanan konsumsi fase Armuzna ini, lanjut Muchlis, pihaknya bekerja sama dengan delapan syarikah, yaitu: Rifad, Rifadah, Sana, Rakeen, Rehlat wa Manafe, MCDC, Rawaf Mina, dan Dluyuful Bait. “PPIH juga bekerja sama dengan BPKH Limited dalam penyediaan katering jemaah haji Indonesia pada fase puncak haji ini,” tandasnya.