Pangram, sebuah startup teknologi yang didirikan oleh mantan insinyur dari Tesla dan Google, berhasil menggalang pendanaan awal sebesar 4 juta dolar AS (sekitar Rp65 miliar) untuk mengembangkan alat deteksi teks berbasis kecerdasan buatan (AI).
Melansir Reuters, pendanaan ini hadir di tengah meningkatnya kebutuhan sekolah dan bisnis untuk membedakan antara tulisan manusia dan hasil generatif dari AI seperti ChatGPT.
Pendanaan tahap awal (seed funding) ini dipimpin oleh perusahaan modal ventura ScOp dan diikuti oleh Script Capital serta Cadenza. Sementara itu, Haystack VC tercatat sebagai investor utama dalam putaran pra-seed. Pangram belum mengungkapkan valuasi perusahaan dalam pengumuman tersebut.
Dengan semakin maraknya penggunaan aplikasi berbasis AI di ruang kelas dan dunia kerja, banyak institusi kini kesulitan memverifikasi keaslian tulisan. Pangram hadir sebagai solusi yang membantu mengidentifikasi apakah sebuah teks ditulis oleh manusia atau dihasilkan oleh AI.
Pangram sudah digunakan oleh sejumlah pelanggan besar, termasuk situs tanya jawab Quora dan layanan pemeringkat kredibilitas berita NewsGuard. Startup ini percaya bahwa pendekatan algoritma pembelajaran aktif (active learning) miliknya mampu bersaing dengan pemain besar di industri seperti Turnitin.
Berbeda dari alat deteksi konvensional, sistem Pangram menggunakan umpan balik (feedback loop) yang memungkinkan mesin belajar dari contoh-contoh sulit dan kemudian menghasilkan data pelatihan serupa. Selain itu, Pangram juga memanfaatkan model open-source untuk menjaga efisiensi biaya komputasi.
“Produk machine learning yang hebat selalu berasal dari data yang hebat pula. Dan itulah yang menjadi fokus utama kami,” ujar Bradley Emi, Co-Founder sekaligus Chief Technology Officer Pangram, dalam wawancara eksklusif. Emi sendiri merupakan mantan insinyur Tesla dan lulusan Stanford, yang mendirikan Pangram bersama rekannya Max Spero, juga alumnus universitas ternama tersebut.
Saat ini Pangram memiliki tim kecil berisi delapan karyawan. Dana segar yang berhasil dihimpun akan digunakan untuk memperbesar tim dan memperluas layanan, termasuk segmen konsumen individu.
Pangram menawarkan layanannya melalui model berlangganan. Untuk individu, biaya langganan dipatok sebesar $15 per bulan untuk 600 kali pemindaian teks. Sementara itu, paket profesional dan pengembang ditawarkan masing-masing seharga $45 dan $100 per bulan.
Dengan meningkatnya kebutuhan akan deteksi teks AI, Pangram tampaknya siap menjadi pemain penting dalam lanskap teknologi yang terus berkembang ini.