Manchester United berhasil bertahan dengan aman di kompetisi nomor satu di Inggris meski kalah 0-1 dari Wolves pada pekan ke-33 Liga Inggris di Old Trafford, Minggu 20 April 2025 malam WIB.
Kemenangan Arsenal 4-0 atas Ipswich di waktu yang sama membantu MU resmi bertahan di liga. Bagi banyak penggemar, ini lebih merupakan hal yang memalukan daripada membahagiakan, karena ini membuktikan kemunduran yang belum pernah terjadi sebelumnya dari tim yang telah memenangkan kejuaraan Inggris sebanyak 20 kali.
Dengan 15 kekalahan di Liga Premier musim ini, kubu merah Manchester telah mencapai kekalahan terburuk sejak musim 1989/90 – musim ketika mereka finis di posisi ke-13 dan hanya diselamatkan oleh gelar Piala FA.
Jurnalis MEN Samuel Luckhurst menulis dengan getir: “Kabar baik bagi MU adalah mereka resmi lolos dari degradasi. Kabar buruknya? MU baru saja kalah 15 kali di Liga Primer, jumlah kekalahan terbanyak dalam satu musim sejak 1989/90.”
Faktanya, tidak banyak penggemar yang peduli dengan posisi Manchester United saat mengakhiri musim di paruh bawah peringkat. Semua harapan kini tertuju pada Liga Europa. Ini adalah harapan terakhir yang dapat membawa mereka kembali ke Liga Champions musim depan.
Pada tanggal 18 April, Setan Merah menciptakan comeback klasik melawan Lyon di perempat final Liga Europa, menyalakan harapan untuk akhir yang bahagia di musim yang kacau. Namun, harapan itu segera pupus. Di Old Trafford, “Setan Merah” bermain buruk dan kalah 0-1 dari Wolves.
Manchester United mencetak 5 gol melawan Lyon, termasuk 3 gol dalam 6 menit perpanjangan waktu yang eksplosif. Namun saat bermain di Liga Inggris, pelatih Ruben Amorim dan anak asuhnya kembali pada citra yang sudah mereka kenal, yakni banyak menguasai bola, menciptakan peluang lalu menyia-nyiakannya.
Statistik Suram Manchester United
Kekalahan dari Wolves merupakan kekalahan kedelapan “Setan Merah” di Old Trafford di liga domestik musim ini. Menurut Opta , ini adalah penampilan terburuk MU sejak musim 1962/63, ketika mereka kalah 9 kali di kandang sendiri dan finis di peringkat ke-19.
Kekalahan dari Wolves membuat MU berada dalam posisi sulit di klasemen Liga Inggris. Saat ini, tim tersebut memiliki jumlah poin yang sama dengan Wolves dan berada di posisi ke-14. Hasil ini menunjukkan penurunan serius dari performa Setan Merah, yang mana tim tersebut hanya mampu meraih 1/5 kemenangan dalam laga-laga terakhirnya di liga domestik.
Menurut Goal, penggemar MU perlahan mulai merasa frustrasi ketika menyaksikan tim kesayangannya terus menerus gagal di kandang sendiri. Old Trafford yang pernah dianggap sebagai “tanah suci” MU, kini telah menjadi “Teater Mimpi Buruk”. Sorak sorai dan kekecewaan dari penggemar menjadi suara yang tak asing lagi setiap kali tim gagal menang.
Meski demikian, pelatih Manchester United, Ruben Amorim tidak terlalu mementingkan hasil. Dia mengakui sebelum pertandingan melawan Wolves bahwa dia akan memberikan lebih banyak kesempatan kepada pemain muda, sambil memberikan waktu istirahat kepada pemain kunci dan fokus pada Liga Europa.
MU masih memiliki 5 pertandingan lagi untuk menutup musim Liga Inggris. 53 adalah jumlah poin maksimum yang dapat dicapai suatu tim. Jika mereka memenangkan semua pertandingan yang tersisa, pelatih Ruben Amorim dan timnya akan finis di posisi ke-8 keseluruhan. Ini bukan prospek yang sangat cerah, terutama jika melihat penampilan buruk yang mereka tunjukkan sepanjang musim.
Selain itu, Manchester United masih punya peluang bersaing memperebutkan gelar juara musim ini saat berjumpa Athletic Bilbao di babak semifinal Liga Europa. Memenangkan turnamen ini menjadi satu-satunya cara bagi MU untuk mendapatkan tiket ke Liga Champions musim depan.