Wamer Sintia dan ibunya Meri Kartika, jemaah haji asal Pasaman Barat, Sumatra Barat.
Makkah (Kemenag) — Seorang jemaah perempuan tengah menemani ibunya duduk di lobi Hotel, Sabtu (17/5/2025). Mereka baru saja tiba dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah menuju Makkah, tepatnya di Hotel Manar Al-Mashaeir, Sektor 3 Wilayah Raudhah, Makkah.
Ia adalah Wamer Sintia (25 tahun), jemaah asal Pasaman Barat, Sumatra Barat. Pada musim haji ini, ia berangkat bersama sang bunda, Meri Kartika (49 tahun). Rasanya tentu bahagia, bisa berangkat ke Tanah Suci bersama ibunda tercinta.
Namun di balik kebahagiaa dara yang akrab disapa Sintia ini, tersimpan duka yang mendalam. Pada 2024, ayahanda meninggal dunia. Ayah Sintia lah yang sedianya berangkat haji bersama sang bunda.
“Pada 2012, ayah dan ibu daftar haji bareng. Rencananya pasti bisa berangkat bersama tahun ini. Namun takdir Allah berkata lain, karena sakit, ayah meninggal dunia pada tahun 2024 lalu,” ungkapnya sambil menahan air mata kesedihan.
Sintia sebagai anak tertua dari tiga bersaudara akhirnya yang didapuk menjadi pendamping orang tua dengan sistem pelimpahan porsi. “Rasanya senang dan sama sekali tidak menyangka sebelumnya, bisa mendampingi Mama. Tapi sebenarnya sedih juga, karena seharusnya yang berangkat adalah papa, yang udah wafat duluan,” ucapnya.
Sintia mengaku akan menunaikan ibadah haji bersama dengan kloter sesuai dengan arahan Ketua Kloter. Sintia yang lulusan Fakultas Kedokteran di salah satu Universitas di Padang ini akan mendoakan yang terbaik untuk sang Papa.
“Doa yang terbaik untuk Papa saya, semoga mendapatkan ampunan dari Allah swt, tempat terbaik di sisi Allah Swt. Juga doa yang terbaik untuk keluarga,” ucapnya.
Meri juga akan mendoakan suami dan anak-anaknya. “Doa terbaik untuk suami saya. Dan juga anak-anak saya semoga sukses dunia-akhirat,” ungkapnya.
Layanan Memuaskan
Baik Sintia maupun Meri, keduanya mengapresiasi dan mengaku senang atas pelayanan haji, sejak di Embarkasi hingga di tana suci. “Petugasnya melayani dengan baik. Apabila kami tidak tahu, kami diberi petunjuk, bahkan diantarkan ke tujuan,” kata Sintia.
Keduanya juga puas akan layanan katering di Embarkasi an tanah suci. “Makanannya enak-enak, tidak ada masalah,” katanya.