Liga Champions 2025/26 akan menyambut kembali para bintang yang dianggap telah terlupakan. Paul Pogba, David Luiz, dan Ivan Perisic akan kembali ke arena papan atas ini.
Liga Champions sering dianggap sebagai puncak sepak bola, tetapi turnamen ini juga memiliki fitur khusus: membawa kembali bintang-bintang yang tampaknya terlupakan menjadi pusat perhatian.
Banyak nama-nama familiar yang masih bermain, hanya saja para penggemar mungkin sudah melupakan mereka sejak meninggalkan Liga Inggris atau klub-klub elite Eropa. Berikut daftar pemain-pemain tersebut yang akan mengejutkan Anda saat melihat skuad musim ini.
Paul Pogba (AS Monaco)
Pogba memang pantas berada di puncak daftar bintang yang terlupakan. Pemain Prancis itu kembali ke arena bergengsi bersama AS Monaco setelah larangan doping hampir mengakhiri kariernya. Bagi seorang pemain yang pernah dianggap sebagai gelandang terbaik di dunia, itu adalah perubahan haluan yang luar biasa.
Di Juventus, Pogba mencapai final 2015 dan menjadi terkenal karena gol-gol spektakulernya, selebrasi “dab”, dan momen-momen jeniusnya.
Pogba kemudian mengangkat trofi Liga Europa bersama Manchester United, tetapi tidak pernah benar-benar membuktikan bahwa imbalannya yang sebesar £89 juta sepadan. Kini di usia 32 tahun, ia tetap menjadi pemain dengan kepribadian yang menarik perhatian.
David Luiz (Pafos)
Pada usia 38, Luiz masih bermain di Liga Champions untuk klub Siprus Pafos, menciptakan salah satu kisah paling aneh di turnamen tersebut.
Luiz mencapai puncak kariernya bersama Chelsea, memenangkan Liga Champions pada tahun 2012 dan Liga Europa setahun kemudian, sebelum menambah lebih banyak trofi bersama PSG dan Arsenal.
Sekarang di Siprus, ia masih melakukan tekel-tekel keras dan meluncurkan umpan-umpan panjang khasnya seolah-olah ia masih di tahun 2014. Yang pasti, ciri khas rambutnya yang seperti sapu lidi memastikan ia tidak akan pernah benar-benar dilupakan.
Pierre-Emerick Aubameyang (Marseille)
Aubameyang masih tampil gemilang di Liga Champions, memimpin serangan Marseille setelah beberapa tahun yang penuh gejolak di klub-klub seperti Barcelona, Chelsea, dan bahkan sempat bermain sebentar di Arab Saudi.
Di Dortmund, ia berperan penting dalam membantu klub mencapai semifinal Liga Champions. Kemudian di Arsenal, ia membawa mereka ke final Liga Europa. Kini di usia 36 tahun, kakinya mungkin tidak secepat dulu, tetapi naluri mencetak golnya masih ada. Jika lawan terpeleset, Aubameyang siap menyelesaikannya sebelum melakukan selebrasi khasnya.
Nicolas Pepe (Villarreal)
Pepe sedang berusaha membangun kembali kariernya di Spanyol bersama Villarreal setelah masa sulit sebagai pemain termahal Arsenal senilai £72 juta. Usianya baru 30 tahun dan masih memiliki kesempatan untuk bersinar kembali.
Di Lille, ia tampil gemilang, membawa timnya ke Liga Champions dengan gol dan dribelnya. Meskipun performanya belum konsisten, mantan pemain Arsenal ini sempat bersinar di Eropa. Kaki kirinya yang magis masih terasa, dan di masa keemasannya, Pepe masih mampu menciptakan momen-momen yang menjadikannya pemain elit.
Ivan Perisic (PSV Eindhoven)
Perisic telah melewati serangkaian klub ternama dan kini, di usianya yang menginjak 36 tahun, ia bermain untuk PSV.
Perisic mencapai final Liga Champions 2020 bersama Inter dan memenangkan Liga Europa bersama Sevilla. Ia juga memainkan peran kunci dalam keberhasilan Kroasia mencapai final Piala Dunia 2018.
Di PSV, pengalamannya dimanfaatkan untuk memimpin skuad muda, dan Perisic masih bisa membuat perbedaan. Tak heran jika ia mencetak satu atau dua gol di panggung besar.