Banyak pemain yang pernah bermain untuk Manchester United dengan cepat mendapatkan kembali performa puncaknya setelah meninggalkan Old Trafford, menemukan kesuksesan di tim baru.
Old Trafford, “Teater Impian”, pernah menjadi tujuan impian bagi ribuan orang, tempat banyak legenda sepak bola menorehkan prestasi. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, tekanan dari tim baju merah bergengsi dan ketidakstabilan internal tampaknya telah mengubah tempat ini menjadi lingkungan yang keras, menyebabkan banyak talenta berjuang untuk menegaskan diri.
Namun, sejarah telah membuktikan bahwa meninggalkan “Setan Merah” terkadang menjadi titik balik, membuka babak baru yang lebih cerah dalam karier banyak pemain. Berikut ini adalah 5 nama khas yang bangkit kembali dengan kuat setelah meninggalkan Manchester United.
1. Angel Di Maria: Menemukan sayap malaikat di Paris
Datang ke Old Trafford sebagai pemenang Liga Champions dan rekor transfer klub, Angel Di Maria diharapkan akan menerangi sayap Setan Merah. Namun, setelah hanya satu musim yang mengecewakan, “Malaikat” Argentina itu harus mengemasi tasnya dan pindah ke Paris Saint-Germain.
Di kota cahaya, Di Maria seperti ikan di air. Ia dengan cepat mendapatkan kembali performa puncaknya, menjadi salah satu ujung tombak penyerang paling berbahaya di Eropa. Kemampuannya dalam menggiring bola, umpan-umpan tajam, dan penyelesaian akhir yang serba bisa telah membantu Di Maria dan PSG memenangkan banyak gelar domestik serta menegaskan kembali nilainya sebagai bintang top.
2. Romelu Lukaku: Naluri pembunuh bangkit di Inter Milan
Romelu Lukaku tiba di Man United dengan tanggung jawab memimpin serangan, tetapi yang ditinggalkannya hanyalah kekecewaan dan kritik tentang kemampuannya menyentuh bola. Namun, saat mengenakan seragam bergaris biru dan hitam Inter Milan, “Big Rom” berubah total.
Di bawah bimbingan Antonio Conte, Lukaku menjadi mesin pencetak gol sungguhan, memberikan kontribusi penting bagi kejuaraan Serie A bersejarah Nerazzurri. Kekuatan, kecepatan, dan penyelesaian akhir yang tenang dari penyerang Belgia tersebut ditampilkan sepenuhnya, membuktikan bahwa Old Trafford mungkin kurang memanfaatkan sosok “pembunuh” sejati.
3. Alexis Sanchez: Senyum kembali hadir di Italia
Dianggap sebagai “blockbuster” ketika pindah dari Arsenal ke Man United, Alexis Sanchez menjadi salah satu kontrak terburuk dalam sejarah klub.
Gaji yang tinggi tidak diimbangi dengan kinerja yang sepadan. Namun, saat ia “dibebaskan” ke Inter Milan (awalnya dengan status pinjaman), Sanchez perlahan menemukan kembali kenikmatan bermain sepak bola. Meski tak lagi berada pada puncak performanya seperti saat bermain untuk Arsenal, penyerang asal Cile ini masih menunjukkan kualitas teknis dan kelicikannya, yang memberikan kontribusi signifikan terhadap gaya permainan tim Milan secara keseluruhan.
4. Dean Henderson: Menegaskan bakatnya di “Eagles”
Persaingan untuk mendapatkan posisi di gawang Man United dengan David de Gea telah membuat Dean Henderson hanya memiliki sedikit kesempatan untuk menunjukkan bakatnya. Keputusan untuk pindah ke Crystal Palace membuka babak baru bagi karier penjaga gawang Inggris tersebut.
Di Selhurst Park, Henderson dengan cepat memenangkan posisi awal dan bermain sangat mengesankan. Refleks Henderson yang luar biasa, kemampuannya yang luar biasa, dan penyelamatan yang luar biasa, terutama penyelamatan penalti di final Piala FA yang membantu Crystal Palace mengalahkan Manchester City, membuktikan bakatnya dan membuat banyak penggemar Man United menyesal.
5. Antony: Menemukan kembali “kualitas Samba” di La Liga
Bergabung dengan Man United dengan harga yang mahal, Antony diharapkan bisa membawa terobosan dalam lini serang. Akan tetapi, apa yang ditunjukkan pemain Brasil itu justru merepotkan dan tidak efektif.
Kepindahannya ke klub La Liga Real Betis tampaknya telah membantu Antony menemukan inspirasi sepak bolanya lagi. Kemampuan Samba dalam menggiring bola, kepercayaan diri, dan kemampuannya menciptakan terobosan telah berangsur-angsur kembali. Meski masih ada jalan panjang yang harus ditempuh, tanda-tanda positif awal menunjukkan bahwa menjauh dari tekanan di Old Trafford bisa menjadi kunci “kebangkitan” Antony.
Kisah para pemain ini sekali lagi menegaskan bahwa terkadang mengubah lingkungan dan menemukan tantangan baru adalah cara terbaik bagi seorang talenta untuk menemukan dirinya kembali. Manchester United mungkin masih menjadi raksasa sepak bola dunia, tetapi Teater tidak selalu menjadi panggung yang tepat untuk setiap mimpi.