Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan di Indonesia masih berada di kisaran 50% selama 20 tahun terakhir, jauh di bawah angka 80% pada laki-laki. Berdasarkan data, sekitar 66% pekerja informal di Indonesia adalah perempuan. Kondisi ini membuka peluang untuk mendorong peningkatan TPAK perempuan melalui pemanfaatan pekerjaan informal.
Melihat potensi ini, Tokopedia dan TikTok Shop bekerja sama dengan Kemenekraf RI melalui program Emak-emak Melek Teknologi (Emak-emak Matic) untuk melatih ribuan perempuan menjadi affiliate content creator yang profesional, berkualitas, dan berdaya saing tinggi lewat inisiatif Creators Lab.
Program ini telah dimulai di Bekasi dan Tangerang dan direncanakan akan diperluas ke 10 kota lainnya, termasuk Makassar, Sulawesi Selatan, pada Rabu (23/04/25).
Teuku Riefky Harsya, Menteri Ekonomi Kreatif Republik Indonesia sekaligus Kepala Badan Ekonomi Kreatif mengatakan bahwa, bersama sejumlah mitra, seperti Tokopedia dan TikTok Shop, pihaknya ingin menargetkan memberdayakan 10.000 perempuan dan generasi muda hingga akhir tahun melalui program Emak-emak Matic.
“Kami sangat mengapresiasi keterlibatan Tokopedia dan TikTok Shop lewat Creators Lab dalam melatih peserta yang didominasi ibu rumah tangga untuk menjadi kreator TikTok yang bisa mendapatkan penghasilan dengan mempromosikan produk UMKM lokal di TikTok Shop,” katanya dalam keterangan pers yang diterima Mashable Indonesia, Jumat (25/4/2025).
Selain program untuk memberdayakan perempuan, inisiatif Creators Lab juga mengusung semangat kewirausahaan generasi muda. Kemenpar RI, bekerja sama dengan Tokopedia dan TikTok Shop, memberikan pelatihan komprehensif kepada mahasiswa/i politeknik pariwisata (poltekpar) di berbagai wilayah, termasuk Makassar pada Kamis (24/04/2025).
Tujuan program ini adalah untuk membekali peserta menjadi kreator berpenghasilan yang mampu membantu promosi pariwisata lokal dan produk UMKM terpercaya, sehingga mendukung kampanye #BelanjaAman di platform e-commerce, terutama TikTok Shop.
Dalam program Creators Lab, peserta tidak hanya diberikan pelatihan tentang prinsip afiliasi dan personal branding, tetapi juga belajar cara merekomendasikan produk dan penjual terpercaya.
Edukasi ini penting agar kreator dapat memandu konsumen memilih penjual seperti kategori ‘Power Shop’ dan ‘Mall’, membaca ulasan, membandingkan harga, serta memastikan produk yang direkomendasikan memiliki izin resmi dari BPOM atau PIRT. Materi ini membantu menciptakan ekosistem belanja online yang aman dan transparan melalui kampanye #BelanjaAman.
Program bersama Kemenpar RI telah berhasil diselenggarakan di Palembang dan akan segera dilanjutkan di Medan, Bandung, Bali, serta Lombok.
Andar Danova L. Goeltom, Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur dan Pendidikan Vokasi Kementerian Pariwisata, menyatakan bahwa, di era digital, platform teknologi berperan strategis dalam promosi pariwisata dan produk UMKM.
“Melalui inisiatif ini, lebih banyak anak muda berkesempatan menghasilkan pendapatan dari konten video kreatif, destinasi wisata makin dikenal, dan UMKM merasakan peningkatan penjualan. Peserta juga diberi pemahaman tentang merekomendasikan produk atau penjual terpercaya untuk mendukung #BelanjaAman di TikTok Shop, jadi peserta benar-benar dipersiapkan menjadi kreator profesional,” jelasnya.
Kolaborasi strategis antara Tokopedia, TikTok Shop, Kemenekraf RI, dan Kemenpar RI dalam program Creators Lab secara langsung mendorong pemberdayaan perempuan dan generasi muda di tengah era digital. Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan TPAK perempuan melalui pelatihan digital, tetapi juga menciptakan lapangan pekerjaan baru di sektor ekonomi kreatif dan e-commerce.
Edukasi mengenai #BelanjaAman tidak hanya memastikan konsumen mendapatkan pengalaman belanja yang aman dan terpercaya, tetapi juga berperan dalam meningkatkan kredibilitas para kreator yang berpartisipasi.