Platform kecerdasan buatan ChatGPT kini menangani lebih dari 2,5 miliar permintaan atau prompt setiap harinya secara global. Angka yang mencerminkan lonjakan luar biasa dalam cara masyarakat dunia mencari informasi, belajar, dan berkomunikasi dengan teknologi.
Dari jumlah itu, sekitar 330 juta permintaan berasal dari pengguna di Amerika Serikat saja. Fakta ini mendorong kekhawatiran sekaligus perhatian dari raksasa mesin pencari seperti Google.
Menurut laporan terbaru dari Axios yang juga dilansir dari TomsGuide, peningkatan ini sangat signifikan jika dibandingkan dengan hanya tujuh bulan lalu, saat ChatGPT “hanya” menerima sekitar 1 miliar permintaan per hari. Lonjakan tajam tersebut menunjukkan bahwa AI generatif kini telah menjadi bagian dari kebiasaan harian banyak orang.
Tidak seperti mesin pencari tradisional yang mengandalkan pengindeksan dan penyajian tautan, ChatGPT memberikan jawaban langsung dalam bentuk narasi, penjelasan, dan rangkuman. Perbedaan ini membuat pengguna semakin mengandalkan AI untuk menyelesaikan berbagai kebutuhan, mulai dari merancang rencana kerja, menyusun naskah, hingga mencari resep masakan.
“Pengguna kini mulai menjadikan ChatGPT sebagai alat utama mereka dalam berbagai aktivitas,” demikian dilaporkan Axios. Tak mengherankan jika CEO OpenAI, Sam Altman, terus mendorong peningkatan kapasitas GPU untuk menopang tingginya beban komputasi yang dibutuhkan.
Google masih menguasai ranah pencarian dengan sekitar 14 miliar kueri per hari secara global. Namun, laju pertumbuhan ChatGPT menunjukkan bahwa model percakapan AI bisa menjadi ancaman serius, terutama dalam hal atensi pengguna dan potensi pendapatan iklan.
Jika tren ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin ChatGPT akan menggerus dominasi Google dalam waktu dekat, terutama dalam konteks pencarian personal, bantuan belajar, dan produktivitas harian.
Penggunaan AI seperti ChatGPT menghadirkan sejumlah keuntungan: jawaban lebih cepat, personal, dan bebas dari keharusan membuka banyak tautan. Hal ini menciptakan ekspektasi baru terhadap asisten digital lainnya seperti Google Gemini, Claude AI, dan bahkan Siri.
Namun, tantangan tetap ada. Mayoritas pengguna ChatGPT masih berasal dari versi gratis, yang berarti OpenAI harus menghadapi dilema antara menjaga kualitas layanan dan biaya operasional yang tinggi. Dengan miliaran permintaan per hari, perusahaan kemungkinan akan menyesuaikan strategi harga, akses, atau perilaku model untuk menjaga keberlanjutan jangka panjang.
Meski ChatGPT semakin populer, pengguna tetap disarankan memilih platform berdasarkan kebutuhan.
Penggunaan ChatGPT umumnya untuk penjelasan, penyederhanaan konsep, brainstorming, belajar hal baru, atau merancang dokumen. Sedangkan Google untuk pencarian lokal, referensi dari banyak sumber, atau pengecekan fakta cepat berbasis tautan.