Baru sebulan berlalu sejak Samsung merilis Galaxy Z Fold 7, namun sejumlah pengguna sudah melaporkan masalah yang cukup mengganggu: lapisan cat pada bodi perangkat mulai terkelupas.
Sebagai flagship yang dibanderol sekitar $2.000, ekspektasi terhadap kualitas dan daya tahan tentu sangat tinggi. Namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa bahkan perangkat premium pun tak luput dari cacat produksi yang mengundang tanda tanya besar.
Dikutip dari Android Central, Selasa (2/9/2025), laporan awal datang dari forum Reddit, di mana pengguna Galaxy Z Fold 7 mulai membagikan foto-foto perangkat mereka yang menunjukkan kerusakan pada lapisan cat, terutama di sekitar tombol daya dan port USB-C.
Menariknya, masalah ini tidak terbatas pada satu varian warna saja. Baik model biru maupun hitam legam dilaporkan mengalami pengelupasan cat, meskipun pengguna mengklaim tidak pernah menjatuhkan perangkat dan bahkan telah menggunakan casing pelindung sejak awal.
Fenomena ini mengingatkan kembali pada kasus serupa yang terjadi pada Galaxy Z Fold 6 tahun lalu. Kala itu, Samsung menyebut bahwa penggunaan pengisi daya pihak ketiga berkecepatan tinggi yang tidak memiliki sistem grounding yang baik dapat menyebabkan kebocoran arus listrik.
Arus bocor tersebut diyakini mampu merusak lapisan anodisasi lapisan pelindung dan estetika pada permukaan logam yang kemudian memicu delaminasi cat dan pengelupasan.
Samsung sempat mengimbau pengguna untuk hanya menggunakan pengisi daya resmi buatan mereka, yang dirancang khusus untuk mencegah kerusakan semacam ini.
Namun, dalam kasus Galaxy Z Fold 7, muncul satu klaim yang membingungkan: seorang pengguna menyatakan bahwa ia menggunakan pengisi daya 25W resmi Samsung, namun tetap mengalami pengelupasan cat.
Hal ini memunculkan spekulasi baru bahwa masalahnya mungkin bukan berasal dari pengisi daya, melainkan dari proses finishing bodi perangkat itu sendiri.
Beberapa pengguna bahkan berpendapat bahwa Samsung gagal merawat aluminium dengan benar dalam proses produksi Galaxy Z Fold 7. Mereka menduga bahwa lapisan anodisasi tidak terbentuk secara optimal, sehingga cat menjadi lebih rentan terhadap gesekan dan kelembaban.
Jika dugaan ini benar, maka masalahnya bukan sekadar teknis, melainkan menyangkut kontrol kualitas yang seharusnya menjadi prioritas utama dalam lini flagship.
Meski sejauh ini laporan pengelupasan cat masih terbatas pada sejumlah kecil unit, kekhawatiran tetap mengemuka. Mengingat harga dan posisi Galaxy Z Fold 7 sebagai perangkat premium, ekspektasi konsumen terhadap kualitas material dan ketahanan fisik sangatlah tinggi.
Masalah seperti ini, meski tampak sepele, bisa berdampak besar terhadap citra merek dan kepercayaan pengguna terhadap inovasi Samsung di segmen ponsel lipat.
Hingga saat ini, Samsung belum memberikan pernyataan resmi terkait masalah ini. Komunitas pengguna dan media teknologi pun terus menunggu klarifikasi dari pihak perusahaan.
Apakah ini hanya kasus terisolasi, atau justru indikasi dari cacat produksi yang lebih luas? Waktu akan menjawab, dan Samsung dituntut untuk segera merespons agar tidak kehilangan momentum kepercayaan publik terhadap lini Galaxy Z Fold.