Ponsel lipat tiga Samsung pertama kali dibocorkan di peluncuran Galaxy S25 pada Januari 2025 lalu, telah menarik perhatian luas meskipun tidak semua berita yang beredar positif.
Dikutip Gizmochina, Kamis (24/4/2025), bocoran terbaru dari pengguna X @PandaFlashPro mengungkapkan bahwa perangkat premium ini kemungkinan besar hanya mendukung kecepatan pengisian daya 25W yang relatif lambat, sebuah temuan yang menuai kekecewaan dari para penggemar yang mengharapkan inovasi lebih di segmen ponsel lipat premium.
Dipercayai akan diberi nama “Galaxy G Fold”, ponsel lipat tiga ini dikabarkan akan menampilkan layar lipat utama berukuran 10 inci yang dipadukan dengan layar penutup 6,49 inci, menyerupai desain panel luar Galaxy Z Fold 7.
Namun, pengujian terkini menunjukkan bahwa kecepatan pengisian daya hanya berkisar antara 23-24W, dan kemungkinan besar akan dipasarkan sebagai 25W. Fakta ini mencuat sebagai titik kritis ketika dibandingkan dengan ponsel kelas menengah seperti Galaxy A36 yang mendukung pengisian daya hingga 45W.
Strategi pengisian daya 25W bukanlah hal baru bagi Samsung di lini ponsel lipat. Galaxy Z Fold 6 telah mengadopsi batas daya serupa, dan sertifikasi yang telah diumumkan mengonfirmasi bahwa Galaxy Z Fold 7 serta Galaxy Z Flip 7 juga mengikuti standar ini.
Dilaporkan bahwa Samsung memprioritaskan daya tahan baterai dibandingkan kecepatan pengisian, berbeda dengan beberapa pesaing seperti OnePlus yang menawarkan pengisian daya di kisaran 100W atau lebih pada model-model terbarunya.
Walaupun begitu, hingga kini belum ada bukti yang menunjukkan bahwa ponsel dengan pengisian lebih cepat mengalami penurunan kesehatan baterai secara signifikan dibandingkan dengan ponsel yang mengisi daya dengan kecepatan lebih lambat.
Bagi ponsel lipat tiga premium dengan harga yang diperkirakan sangat tinggi berpotensi bersaing dengan perangkat seperti Huawei Mate XT seharga $2.800 kecepatan pengisian 25W terasa kurang inovatif dan di bawah harapan para konsumen.
Informasi menarik lainnya mengungkapkan bahwa perangkat ini mungkin tidak mengusung fitur kamera di bawah layar, melainkan menggunakan desain berlubang. Pendekatan desain ini bisa jadi diambil untuk menekan biaya produksi atau mengurangi kompleksitas teknis, berbeda dengan kabar yang beredar bahwa Apple akan mengintegrasikan teknologi kamera di bawah layar pada iPhone lipat pertamanya.
Kabarnya, Samsung bakal membatasi produksi ponsel lipat tiga ini hingga 200.000-300.000 unit, sehingga strategi peluncuran kemungkinan akan difokuskan pada uji coba pasar di Korea Selatan dan beberapa pasar terpilih terlebih dahulu. Dengan potensi debut yang ditargetkan pada Q4 2025, peluncuran perangkat ini dapat terjadi pada akhir tahun 2025 atau bahkan awal tahun 2026.
Meskipun desain inovatif ponsel lipat tiga Samsung tetap menarik perhatian, kecepatan pengisian daya yang terbatas pada 25W menimbulkan pertanyaan besar di kalangan penggemar teknologi.
Kekecewaan yang muncul karena fitur pengisian daya yang sekecil itu mengundang diskusi lebih jauh mengenai apakah performa keseluruhan ponsel premium ini sudah sebanding dengan ekspektasi dan harga yang dibayarkan.
Berita dan bocoran ini semakin menambah dinamika persaingan di pasar smartphone lipat, sekaligus memicu perdebatan mengenai prioritas inovasi di era teknologi yang terus berkembang.