Industri game Indonesia terus menunjukkan geliat positif yang membanggakan. Seiring berkembangnya teknologi, potensi kreatif anak bangsa di bidang game development tidak bisa lagi dipandang sebelah mata.
Kini, Indonesia tidak hanya menjadi konsumen game global, tetapi juga berhasil menelurkan karya-karya digital interaktif yang diperhitungkan dunia. D
ukungan dari komunitas gamer, pendidikan teknologi yang makin inklusif, hingga hadirnya publisher dan studio lokal yang berani berinovasi telah mendorong industri ini tumbuh signifikan.
Menurut laporan dari Statista yang dikutip Mashable Indonesia, pada tahun 2024 pendapatan industri video game di Indonesia diperkirakan mencapai lebih dari 1,8 miliar USD, dengan jumlah pengguna aktif yang menembus angka 140 juta.
Angka ini menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia tak hanya punya pasar besar, tapi juga potensi luar biasa untuk menciptakan karya yang bisa bersaing di panggung global.
Dewasa ini, Indonesia sendiri tak lagi sekadar ‘konsumen’ dari game-game yang kebanyakan diproduksi Amerika, Eropa, dan Jepang. Kini, negara kita tercinta pun sudah bisa menghasilkan game yang bisa dinikmati gamers dari negara lain.
Game apa saja itu? Berikut Mashable Indonesia hadirkan 4 game buatan Indonesia yang laku di pasar internasional:
1. DreadOut – Horor Lokal yang Mendunia
Dikembangkan oleh Digital Happiness, DreadOut berhasil menghadirkan pengalaman bermain yang unik dengan mengangkat kearifan lokal, tema mistis dan horor khas Indonesia.
Pemain akan mengendalikan tokoh bernama Linda, seorang siswi yang terjebak di sebuah desa berhantu. Lawannya bukan zombi atau monster fiktif barat, melainkan sosok seperti pocong, kuntilanak, tuyul, hingga genderuwo.
Yang membuat game ini semakin menarik, Linda tidak menggunakan senjata konvensional, melainkan kamera ponsel sebagai alat untuk menghadapi para hantu.
Sentuhan lokal ini justru menjadi daya tarik utama dan membuat DreadOut viral secara global, terutama setelah dimainkan oleh Youtuber ternama PewDiePie pada tahun 2013.
Setelah sukses di PC, sekuel DreadOut 2 kini telah hadir di Xbox, PlayStation 4, dan PlayStation 5, membuka pasar lebih luas lagi untuk penikmat game horor di seluruh dunia.
2. Troublemaker – ‘Bully’-nya Indonesia
Bagi yang merindukan era game Bully, God Hand, dan Yakuza, game Troublemaker adalah jawabannya dan akan lebih relate dengan gamers Tanah Air karena memang kental nuansa Indonesia.
Dikembangkan oleh Gamecom Team, game ini mengangkat kisah Budi, siswa SMA yang mencoba bertahan hidup di lingkungan sekolah yang penuh kekerasan.
Dengan latar sekolah ala Indonesia, dialog lokal, dan referensi budaya pop Tanah Air, Troublemaker berhasil menciptakan rasa keterhubungan yang unik, bahkan bagi gamer mancanegara.
Mekanisme pertarungan dalam game ini mirip Yakuza, namun juga disisipi misi-misi akademis seperti mengikuti ujian, menjadikannya kombinasi menarik antara aksi dan simulasi kehidupan pelajar.
3. Ultra Space Battle Brawl – Kreativitas Tanpa Batas
Apa jadinya jika permainan hoki meja dipadukan dengan elemen fighting game ala Tekken atau Street Fighter? Jawabannya ada pada game unik buatan Toge Productions dan Mojiken Studio ini.
Ultra Space Battle Brawl mengusung gaya visual pixel art yang menawan dan gameplay seru dengan misi menghancurkan kristal lawan menggunakan bola yang dipantulkan, mirip seperti air hockey.
Game ini bisa dimainkan secara multiplayer maupun melawan komputer, dan sempat dipertandingkan di ajang Piala Presiden Esports 2020, membuktikan kualitas kompetitifnya di tingkat nasional.
Kreasi orisinal ini menjadi bukti bahwa kreativitas tanpa batas bisa menjadi senjata ampuh dalam menembus pasar global.
4. Tirta – Zelda Rasa Bali
Game Tirta, hasil karya Agate, membawa pengalaman petualangan ala Legend of Zelda namun dengan nuansa spiritual dan estetika khas Bali.
Pemain akan mengendalikan seorang pendeta dalam perjalanan menyelesaikan berbagai teka-teki dan ritual suci yang terinspirasi dari budaya dan mitologi Pulau Dewata.
Tirta, yang dalam Bahasa Indonesia berarti “air suci”, hadir di berbagai platform seperti PlayStation 4, PlayStation 5, PC, dan Nintendo Switch, membuka akses ke pasar global yang luas.
Visual indah, musik etnik Bali, dan gameplay bertema puzzle adventure membuat game ini menjadi persembahan budaya yang sekaligus menyegarkan dalam genre petualangan.