Barcelona mengucapkan selamat tinggal kepada bek tengah veteran Inigo Martinez, yang telah mencapai kesepakatan untuk bergabung dengan Al Nassr.
Menurut ESPN, kontrak pemain kelahiran 1991 itu memuat “klausul gentleman” yang memungkinkannya pergi kapan saja jika menerima tawaran dari klub Timur Tengah. Kontrak Martinez sebelumnya dengan Barcelona berlaku hingga musim panas 2026.
Al Nassr mengajukan tawaran untuk Martinez musim panas lalu, tetapi direktur olahraga saat itu, Deco, berhasil meyakinkan sang pemain untuk bertahan di Camp Nou. Namun, setelah musim yang impresif di bawah asuhan Hansi Flick, di mana Martinez menjalin kerja sama yang kuat dengan talenta muda Pau Cubarsi dan membantu klub memenangkan dua gelar LaLiga dan Copa del Rey, Martinez tampaknya siap untuk babak baru dalam kariernya.
Meskipun tidak mendatangkan biaya transfer, kepergian Martinez merupakan kehilangan besar bagi Barcelona dalam hal kemampuan. Ia menjadi andalan lini pertahanan musim lalu dengan 46 penampilan.
Di sisi lain, kepergian Martinez akan membantu Barca mengurangi beban gaji, mengingat mereka belum memenuhi aturan keuangan La Liga yang imbang 1-1. Juara bertahan La Liga ini akan menghemat 12 juta euro dari gaji bek tengah Spanyol tersebut, sehingga memungkinkan mereka untuk mendaftarkan sejumlah pemain baru, termasuk Marcus Rashford.
Kepergian Martinez menunjukkan bahwa Barcelona tidak lagi berniat melepas bek tengah lain seperti Ronald Araujo atau Andreas Christensen, sebagaimana yang pernah ditegaskan oleh direktur olahraga Deco bahwa ia hanya perlu mengurangi beban pada satu orang di lini pertahanan. Dengan kepindahan ini, Barcelona kemungkinan akan memasuki musim baru dengan duet bek tengah utama Araujo dan talenta muda Pau Cubarsi.
Meskipun kehilangan pemain berpengalaman, Barcelona tetap menunjukkan arah yang jelas dalam meremajakan skuad dan menyeimbangkan keuangan. Menurut jadwal , Barcelona akan bertanding di final Piala Joan Gamper melawan Como pada 11 Agustus.
Sementara itu, Al Nassr menunjukkan ambisi besar di musim baru dengan merekrut Joao Felix dan terus memperkuat skuad untuk mewujudkan impian memenangkan kejuaraan bersama Cristiano Ronaldo. Di sisi lain, Aymeric Laporte akan meninggalkan Al Nassr untuk bermain di Bilbao.
Gavi Makin Manyala, Barcelona Tambah Khawatir
Berbeda dengan pos belakang, Barcelona mungkin menghadapi “masalah mewah” di lini tengah pada musim baru, ketika Gavi kembali dengan kuat dan membuat Hansi Flick pusing dengan pilihan starting XI.
Gelandang muda Spanyol ini menjadi salah satu sorotan terbesar Barcelona selama tur musim panas 2025. Tak hanya menunjukkan gaya bermain penuh semangat yang familiar, Gavi juga secara mengejutkan bersinar dalam peran pencetak gol – yang sebenarnya bukan kelebihannya.
Dengan tiga gol, ia menyamai rekor Robert Lewandowski sebagai pencetak gol terbanyak tim dalam seri persahabatan tersebut. Statistik yang luar biasa ini membuat penampilan Gavi semakin meyakinkan.
Patut dicatat, Hansi Flick menempatkan Gavi sebagai gelandang luar dalam formasi “double pivot” – peran yang kemungkinan akan ia pertahankan untuk jangka panjang musim depan. Dengan lini tengah Barcelona yang dipenuhi pemain-pemain berkualitas seperti Pedri, De Jong, serta talenta muda Casado dan Bernal, penampilan Gavi di posisi ini menjadi sinyal jelas bahwa ia tidak hanya siap untuk kembali, tetapi juga bertekad untuk mendapatkan tempat utama.
Dua pertandingan terakhir menunjukkan bahwa Gavi mampu beradaptasi secara fleksibel: ia berpasangan dengan Pedri saat melawan Seoul dan bermain bersama De Jong saat melawan Daegu. Kedua pemain tersebut mendapatkan tempat permanen musim lalu. Dengan kembalinya Gavi, lini tengah Barcelona untuk musim 2025/26 menjadi lebih padat dan kompetitif dari sebelumnya.
Yang membuat penampilan Gavi semakin berharga adalah konteks di mana ia bermain. Musim 2024/25 merupakan musim yang sulit bagi pemain kelahiran 2004 ini, ketika ia mengalami cedera serius dan membutuhkan waktu hampir satu tahun untuk pulih.
Meskipun kondisi fisiknya sudah prima sejak akhir musim lalu, kepekaan dan ritme bermain Gavi masih dipertanyakan. Pertandingan persahabatan di awal musim menjadi kesempatan untuk menguji kemampuannya, dan Gavi tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk membuktikan diri.
Setelah beristirahat dengan baik selama musim panas, kembali ke posisi alaminya dan dipercaya untuk bermain, Gavi tampil seperti versi terbaik dirinya sebelum cedera. Daya tembaknya, kemampuannya untuk menguasai lapangan, dan visi taktisnya adalah kekuatannya, kini dilengkapi dengan kepercayaan dirinya dalam menyelesaikan tugas. Kombinasi ini tak bisa diabaikan Flick.
Tentu saja, lawan seperti Seoul dan Daegu tidak mencerminkan tantangan sesungguhnya yang akan dihadapi Barcelona. Ujian berikutnya akan datang di Piala Joan Gamper melawan Como, sebelum musim La Liga dimulai melawan Mallorca. Namun, penampilan Gavi sejauh ini sudah cukup untuk menjadikannya pilihan utama di lini tengah.
Seorang Gavi siap kembali – bukan hanya untuk berintegrasi, tetapi juga untuk bersaing secara setara dengan Pedri, De Jong, dan siapa pun yang memimpikan tempat utama di skuad Barcelona. Dan bagi Flick, itu adalah “masalah” yang disambut baik.