Menag bedialog dengan Aufar Siswa MAN 4, Senin (14/7/2025). Foto: Akmalul Iman
Jakarta (Kemenag) — Menteri Agama Nasaruddin Umar hari ini membuka Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (Matsama) Tahun Pelajaran 2025/2026 di MAN 4 Jakarta Selatan. Menag sempat berdialog dengan para siswa madrasah, salah satunya adalah Aufar.
Kepada Aufar, Menag bertanya tentang cita-citanya di masa depan. Aufar menjawab tegas bahwa ia ingin menjadi dokter.
“Mau masuk fakultas kedokteran dan juga sekolah di madrasah, ini sangat luar biasa. Kita doakan bersama semoga tercapai cita-citanya,” kata Menag Nasaruddin Umar, Senin (14/7/2025).
Menag lalu berbagi cerita tentang ketiga anaknya yang juga merupakan lulusan MAN 4 Jakarta, dan kini semua menjadi dokter. Bahkan, ada yang kuliah di Australia dan Institut Teknologi Bandung. Hal ini, menurut Menag, menunjukkan bahwa madrasah dapat melahirkan insan-insan unggul dalam berbagai bidang duniawi dan ukhrawi.
“Ketiga anak saya sekolah di sini dan semuanya menjadi dokter. Bahkan ada yang lanjut ke ITB dan kuliah di Australia dengan beasiswa. Itu bukti bahwa madrasah bisa bersaing dan bahkan unggul,” jelas Menag.
Hadir, Dirjen Pendidikan Islam Amien Suyitno, Sesditjen Pendidikan Islam Arskal Salim, Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) MAdrasah Nyayu Khodijah, Kakanwil Kemenag DKI Jakarta Adib, ratusan siswa madrasah yang hadir di MAN 4 Jakarta, serta ribuan siswa yang mengikuti secara daring dari berbagai daerah.
Menag lalu menjelaskan keunggulan pendidikan madrasah. Menurutnya, selain belajar akademik, madrasah juga mendidik akhlak dan spiritualitas siswa. Di madrasah, siswa tidak hanya belajar dari guru, tetapi juga diarahkan untuk memahami nilai-nilai kehidupan.
“Madrasah harus dijaga sebagai tempat membentuk pribadi yang arif, bukan hanya pintar. Di sini ada tadarus, salat duha, dan pembelajaran ruhani sebelum akademik dimulai,” jelasnya.
Menag mengatakan, pendidikan di madrasah bukan hanya untuk kecerdasan duniawi, tapi juga menyiapkan bekal rohani sebagai pemimpin masa depan. “Madrasah itu bukan tempat biasa. Di sinilah lahir anak-anak yang tidak hanya pintar, tapi juga jujur, tawaduk, dan punya kepedulian sosial,” tandasnya.
Menag juga mengungkapkan bahwa tantangan zaman yang semakin kompleks harus dihadapi dengan memperkuat integritas siswa. Menurutnya, kecerdasan intelektual tidak akan cukup jika tidak ditopang oleh karakter dan nilai spiritual. Oleh karena itu, madrasah memegang peran strategis dalam mencetak generasi yang utuh: cerdas, berakhlak, dan beriman.
Kegiatan di MAN 4 Jakarta Selatan hari itu juga menjadi pengingat bahwa madrasah mampu bersaing, bahkan melampaui sekolah umum, dalam membentuk siswa berprestasi. Dengan semangat Cinta Madrasah, Cinta Indonesia, Menag mengajak seluruh siswa dan guru menjadikan madrasah sebagai pusat lahirnya pemimpin-pemimpin bangsa.
“Jangan pernah malu sekolah di madrasah. Justru di sinilah tempat terbaik untuk menyiapkan diri menjadi tokoh bangsa,” pungkasnya.