Apple kembali menggebrak panggung teknologi dengan langkah strategis yang bisa mengubah arah persaingan kecerdasan buatan global. Setelah sempat mendapat sorotan karena peluncuran Apple Intelligence yang dinilai kurang menggugah di ajang WWDC 2024, kini perusahaan raksasa asal Cupertino itu tengah mempersiapkan gebrakan baru: membangun platform pencarian berbasis AI yang disebut-sebut sebagai bagian dari perombakan besar Siri.
Dikutip dari Engadget, Kamis (4/9/2025), proyek ini, yang secara internal dikenal dengan nama World Knowledge Answers, berpotensi menjadi senjata baru Apple untuk menantang dominasi mesin pencari konvensional dan chatbot AI yang kini semakin digandrungi.
Langkah ini menandai pergeseran besar dalam strategi Apple, yang selama bertahun-tahun cenderung menghindari keterlibatan langsung dalam dunia pencarian web. Namun, dengan semakin banyak pengguna yang beralih ke chatbot AI untuk mencari informasi secara instan dan kontekstual, Apple tampaknya tak ingin tertinggal.
Integrasi World Knowledge Answers ke dalam Siri, Safari, dan Spotlight bukan hanya soal fitur tambahan, melainkan bagian dari transformasi menyeluruh yang bisa mengubah cara pengguna berinteraksi dengan perangkat Apple.
Meski Siri versi baru yang ditenagai AI belum akan hadir hingga 2026, peluncuran ulang yang direncanakan pada musim semi mendatang menjadi titik awal dari ambisi besar Apple di ranah AI.
Beberapa sumber menyebut bahwa Apple bahkan tengah menguji integrasi teknologi dari Google Gemini untuk memperkuat kemampuan asisten virtualnya. Walau belum ada komitmen resmi, kemungkinan kolaborasi lintas perusahaan ini menunjukkan bahwa Apple terbuka terhadap pendekatan eksternal demi mempercepat inovasi.
CEO Apple, Tim Cook, juga telah menyatakan bahwa perusahaan siap melakukan akuisisi strategis untuk mendukung roadmap AI-nya. Rumor pun beredar bahwa Apple tengah mempertimbangkan untuk mengakuisisi Perplexity, sebuah startup AI yang dikenal dengan pendekatan pencarian berbasis chatbot.
Jika benar terjadi, akuisisi ini bisa menjadi katalis penting dalam memperkuat posisi Apple di tengah persaingan yang semakin sengit.
Masuknya Apple ke ranah pencarian berbasis AI juga membuka peluang persaingan langsung dengan pemain besar seperti Google dan Microsoft, yang telah lebih dulu menghadirkan chatbot cerdas melalui Gemini dan Copilot.
Bahkan, jika Apple benar-benar mengintegrasikan fitur pencarian AI ke Safari, maka pengguna akan memiliki alternatif baru yang lebih personal dan terintegrasi dengan ekosistem Apple. Ini bisa menjadi titik balik dalam cara kita mengakses informasi, dari sekadar mengetik kata kunci menjadi percakapan interaktif yang lebih intuitif.
Di tengah maraknya inovasi dari perusahaan seperti OpenAI dan Perplexity yang mulai merambah dunia peramban, Apple tampaknya tak ingin hanya menjadi penonton. Dengan pendekatan khasnya yang mengutamakan privasi, desain elegan, dan pengalaman pengguna yang seamless, Apple berpotensi menghadirkan solusi pencarian AI yang tidak hanya canggih, tetapi juga lebih humanis dan aman.
Transformasi ini bukan hanya soal teknologi, tetapi juga tentang bagaimana Apple ingin membentuk masa depan interaksi digital. Dari Siri yang dulu hanya bisa menjawab pertanyaan sederhana, kini Apple bersiap menghadirkan asisten virtual yang mampu memahami konteks, memberikan jawaban yang relevan, dan menjadi mitra cerdas dalam kehidupan sehari-hari.
Jika semua berjalan sesuai rencana, dunia pencarian web bisa segera berubah dan Apple akan berada di garis depan perubahan itu.