Apple kembali mencuri perhatian dunia dengan peluncuran iPhone Air, perangkat terbaru yang mengusung desain ultra-tipis dan teknologi mutakhir. Pre-order iPhone Air telah resmi dibuka di lebih dari 60 negara, menandai antusiasme global terhadap lini terbaru dari Apple yang hanya tersedia dalam varian eSIM.
Namun, di tengah euforia internasional, Tiongkok justru menjadi satu-satunya pasar besar yang harus menunda peluncuran karena kendala regulasi yang belum terselesaikan. Meski Apple sebelumnya telah mengumumkan bahwa pre-order akan dimulai serentak, para calon pembeli di Tiongkok harus menahan antusiasme mereka.
Menurut laporan dari The South China Morning Post dan dilansir dari GSM Arena, Senin (15/9/2025), Apple menghadapi tantangan administratif karena iPhone Air tidak mendukung kartu SIM fisik, melainkan hanya eSIM.
Teknologi ini memang menjadi standar baru di banyak negara, namun belum sepenuhnya diadopsi oleh sistem regulasi telekomunikasi di Tiongkok daratan.
Apple sendiri telah mengonfirmasi bahwa ketiga operator besar di Tiongkok, China Mobile, China Telecom, dan China Unicom telah menyatakan kesiapan mereka untuk mendukung teknologi eSIM pada iPhone Air.
Namun, proses persetujuan dari regulator masih berlangsung, sehingga perusahaan belum bisa memberikan jadwal pasti kapan perangkat ini akan tersedia secara resmi di pasar Tiongkok.
Saat ini, halaman pra-pemesanan di situs Apple Store China hanya menampilkan pesan singkat: “Informasi rilis akan diperbarui nanti,” sebuah pernyataan yang menggambarkan ketidakpastian peluncuran di negara tersebut.
Langkah Apple untuk menghadirkan iPhone Air dalam varian eSIM-only bukan tanpa alasan. Dengan menghilangkan slot SIM fisik, Apple mampu menyematkan baterai yang lebih besar dan efisien ke dalam bodi yang lebih ramping.
Ini menjadi bagian dari strategi desain yang lebih futuristik dan minimalis, sekaligus mendukung transisi menuju konektivitas digital yang lebih seamless. Namun, keputusan ini juga membawa konsekuensi, terutama di negara-negara yang belum sepenuhnya siap menerima teknologi eSIM sebagai standar utama.
Keterlambatan peluncuran iPhone Air di Tiongkok menjadi refleksi menarik tentang bagaimana inovasi teknologi global masih harus berhadapan dengan realitas lokal. Di satu sisi, Apple terus mendorong batas desain dan konektivitas, namun di sisi lain, regulasi dan kesiapan infrastruktur menjadi faktor penentu yang tak bisa diabaikan.
Meski belum ada kepastian kapan iPhone Air akan tersedia di Tiongkok, Apple menyatakan komitmennya untuk bekerja sama dengan otoritas setempat agar perangkat ini bisa segera dinikmati oleh konsumen di sana.
Sementara itu, di negara-negara lain seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, dan Singapura, iPhone Air sudah mulai dikirimkan kepada pelanggan yang melakukan pre-order. Permintaan tinggi terhadap model ini menunjukkan bahwa pasar global semakin siap menerima perangkat yang sepenuhnya berbasis eSIM.
Apple pun optimis bahwa iPhone Air akan menjadi standar baru dalam desain smartphone masa depan lebih ringan, lebih tipis, dan lebih cerdas.