Aplikasi X, platform media sosial milik Elon Musk, tengah menghadapi tantangan besar di pasar Android. Berdasarkan data terbaru dari Appfigures, penyedia intelijen aplikasi global, jumlah penginstalan baru X di Google Play mengalami penurunan tajam sebesar 44% secara year-on-year pada Juli 2025.
Sementara itu, di sisi lain, versi iOS justru mencatat lonjakan unduhan sebesar 15% dalam periode yang sama, menandakan adanya perbedaan signifikan dalam performa lintas platform. Penurunan drastis di Android turut memengaruhi performa keseluruhan aplikasi X secara global.
Dikutip dari Techcrunch, Rabu (20/8/2025), total unduhan seluler X turun 26% dibandingkan tahun sebelumnya, meskipun angka ini sedikit lebih baik dibandingkan bulan Juni yang mencatat penurunan hingga 35%. Penurunan tersebut sebagian besar disebabkan oleh performa buruk di Android, yang pada bulan sebelumnya bahkan turun hampir 49% year-on-year.
Pihak perusahaan belum memberikan penjelasan detail mengenai penyebab penurunan ini. Namun, mereka mengakui bahwa versi Android dari aplikasi X memang sering menjadi sumber masalah teknis, mulai dari bug hingga crash yang mengganggu pengalaman pengguna.
Hal ini menjadi perhatian serius bagi tim pengembang, terutama setelah Nikita Bier sosok di balik aplikasi sosial remaja populer seperti Gas dan TBH bergabung sebagai kepala produk X.
Dalam unggahan terbarunya di platform X, Bier mengumumkan perekrutan untuk membentuk “Tim Impian Android”, sebuah tim khusus yang akan bertugas membangun ulang aplikasi X versi Android dari nol. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap keluhan pengguna dan performa buruk yang terus berulang.
Di saat yang sama, Bier juga membagikan kabar bahwa aplikasi X versi iOS baru saja mencetak rekor mingguan dalam jumlah penginstalan, seolah ingin mengalihkan perhatian dari krisis yang terjadi di Android.
Meski belum jelas kemana para pengguna Android yang kecewa akan beralih, kompetitor seperti Bluesky dan Threads mulai menunjukkan potensi sebagai alternatif. Bluesky sendiri mengalami perlambatan pertumbuhan, dengan hanya 119.000 unduhan di Google Play selama Juli.
Angka tersebut jauh tertinggal dibandingkan jutaan unduhan yang masih dicatat oleh X di iOS dan Android. Namun, Threads milik Meta mulai mengejar ketertinggalan, terutama dalam hal jumlah pengguna aktif harian di perangkat seluler, yang bisa jadi menarik sebagian pengguna Android X.
Selain menghadapi penurunan jumlah penginstalan, X juga mengalami tekanan dalam hal pendapatan langganan. Menurut laporan Appfigures, pendapatan bersih X dari langganan premium pada Juli hanya mencapai $16,9 juta, turun dari $18,8 juta yang diperoleh pada Maret 2025. Meski ada sedikit kenaikan dibandingkan bulan Juni yang mencatat $16,8 juta, tren penurunan ini tetap menjadi sinyal bahwa monetisasi aplikasi belum berjalan optimal.
Sebagian besar pendapatan X masih berasal dari iklan, bukan dari langganan premium. Namun, penurunan jumlah pengguna Android dan migrasi pelanggan berbayar ke Grok aplikasi AI mandiri yang sebelumnya menjadi bagian dari fitur premium X turut memperburuk situasi. Grok kini menawarkan pengalaman AI yang lebih fokus dan menarik bagi pengguna, sehingga banyak dari mereka yang sebelumnya berlangganan X kini memilih beralih.
Kondisi ini menunjukkan bahwa X perlu melakukan perbaikan besar-besaran, terutama di sisi Android, jika ingin mempertahankan posisinya sebagai platform media sosial pilihan. Dengan persaingan yang semakin ketat dan ekspektasi pengguna yang terus meningkat, transformasi teknis dan strategi monetisasi yang lebih agresif menjadi kunci untuk mengembalikan performa X ke jalur positif.