Mantan pelatih kepala Timnas Malaysia, Rajagopal Krishnasamy, pasti sudah tidak asing lagi terdengar di telinga pencinta sepak bola Indonesia.
Ya, Rajagopal Krishnasamy merupakan eks pelatih Malaysia yang pernah menghancurkan mimpi Timnas Indonesia menjadi juara di ajang Piala AFF 2010 silam.
ara penggemar Malaysia tentu tak asing dengan julukan “Wizard” Rajagopal, sebagai bentuk penghormatan atas prestasi yang diraih pelatih berusia 68 tahun itu sepanjang karier kepelatihannya. Dia memimpin tim U23 Malaysia memenangkan medali emas SEA Games 2009 dan membantu tim nasional memenangkan Piala AFF 2010 setelah mengalahkan Vietnam di bawah pelatih Henrique Calisto di semi-final.
Dengan taktiknya yang tajam dan cara istimewanya dalam memberi inspirasi, Rajagopal menciptakan halaman-halaman cemerlang dalam sejarah sepak bola Malaysia dan berkontribusi dalam menaikkan level tim di kancah regional.
Berbincang dengan media Znews, Rajagopal dengan gembira mengatakan bahwa ia telah menyelesaikan otobiografinya “Ini Aku, Rajagobal”, yang menceritakan tentang masa kecilnya, perjalanannya bermain sepak bola, menjadi pelatih, dan membantu sepak bola Malaysia berubah secara dramatis. Melalui buku tersebut, ia juga ingin menyampaikan pesan kepada para pemuda agar terus berjuang dalam hidup, berusaha sekuat tenaga dalam keadaan apa pun.
“Ini adalah warisan – inspirasi bagi saya untuk berbagi pengalaman dan perjalanan saya. Tidak hanya ada keuntungan, tetapi juga kesulitan, suka duka. Yang ingin saya sampaikan kepada generasi muda, dari pelatih hingga pemain, adalah bahwa tidak hanya ada perjalanan, tetapi juga kerja keras. Kerja keras, disiplin, ketekunan, keberanian, kedewasaan – ini adalah hal-hal yang ingin saya sampaikan kepada seluruh negeri,” ungkap pelatih berusia 68 tahun itu.
Meski usianya sudah lanjut, Rajagopal masih jernih dan ingat dengan jelas peristiwa penting dalam kariernya. Dengan bangga ia bercerita tentang saat-saat ia memimpin tim ASEAN All Stars melakoni laga persahabatan dengan nama-nama top dunia seperti Barcelona, Manchester United, Manchester City – sebuah pengalaman yang tidak semua orang bisa dapatkan.
Pada tanggal 28 Mei, tim ASEAN All Stars di bawah pelatih Kim Sang-sik akan menjalani pertandingan persahabatan dengan Manchester United di Stadion Bukit Jalil. Rajagopal menyampaikan agar para pemain jangan menganggap remeh pertandingan ini, dengan anggapan hanya pertandingan “tanpa hadiah, tanpa penalti”, namun justru memacu mereka untuk terus berusaha dan bertanding dengan serius.
“Ini adalah kesempatan bagi para pemain Asia Tenggara untuk menunjukkan level mereka kepada dunia. Mereka harus bermain dengan tekad lebih dari 100% untuk menunjukkan kepada Manchester United bahwa sepak bola regional telah membuat langkah besar. Berapa kali dalam seumur hidup seorang pemain Asia Tenggara akan memiliki kesempatan untuk bertemu dengan bintang-bintang top seperti itu?”, tegas Rajagopal.
Meski tak lagi melatih langsung di lapangan, “Wizard” Rajagopal tetap menjadi monumen besar sepak bola Malaysia. Ia dikenang bukan saja karena gelar-gelarnya tetapi juga karena nilai-nilai spiritual, tekad, dan dedikasi yang ia wariskan kepada generasi berikutnya.
Meski usianya sudah tak muda lagi, Rajagopal Krishnasamy masih banyak meluangkan waktunya mengikuti dan memberi informasi terkini mengenai pergerakan sepak bola di daerah.