Insta360, perusahaan teknologi asal Shenzhen yang dikenal sebagai pelopor kamera aksi dan 360 derajat, kini melangkah lebih jauh dengan membentuk sub-merek drone independen bernama Antigravity.
Langkah strategis ini menandai babak baru dalam evolusi videografi udara, di mana teknologi immersive dan kemudahan penggunaan menjadi prioritas utama. Dengan peluncuran drone pertamanya yang dijadwalkan pada Agustus 2025, Antigravity siap menghadirkan pengalaman terbang yang intuitif dan sinematik bagi pengguna dari berbagai latar belakang.
Mengutip Engadget, Selasa (29/7/2025), drone pertama dari Antigravity akan mengusung kemampuan perekaman video 360 derajat beresolusi tinggi, mirip dengan seri kamera X milik Insta360 yang telah mendominasi pasar kamera immersive.
Meski detail teknisnya masih dirahasiakan, perusahaan telah mengonfirmasi bahwa perangkat ini akan memiliki bobot di bawah 249 gram dan mendukung resolusi hingga 8K menjadikannya salah satu drone paling ringan dan bertenaga di kelasnya.
Dengan sensor ganda yang menghadap ke atas dan bawah, pengguna dapat merekam seluruh lingkungan secara menyeluruh, lalu membingkai ulang sudut pandang sesuai kebutuhan saat proses editing.
Antigravity dirancang untuk menjangkau dua segmen utama: pengguna drone berpengalaman yang menginginkan opsi kreatif baru, serta pemula yang selama ini merasa terintimidasi oleh kompleksitas kontrol penerbangan.
Filosofi desainnya berpusat pada 360 immersive flight, yaitu pengalaman terbang yang tidak hanya mudah dioperasikan, tetapi juga mampu menangkap emosi dan cerita secara mendalam. Tanpa perlu daftar periksa atau pelatihan teknis, pengguna dapat langsung menerbangkan drone dan menghasilkan konten yang ekspresif.
Langkah ini bukanlah eksperimen pertama Insta360 di dunia drone. Sebelumnya, perusahaan telah merilis Sphere, sebuah sistem kamera 360 yang dapat dipasang pada DJI Mavic 2.
Dengan teknologi stitching dan algoritma canggih, Sphere mampu menghasilkan video 360 derajat tanpa menampilkan tubuh drone dalam rekaman menciptakan efek “drone tak terlihat” yang memukau. Meski kini kehabisan stok, Sphere menjadi bukti bahwa Insta360 memiliki fondasi kuat dalam menggabungkan teknologi kamera dan drone.
Namun, membangun drone dari nol menghadirkan tantangan yang jauh lebih kompleks dibandingkan merancang kamera aksi. Dari aspek aerodinamika, sistem navigasi, hingga kepatuhan terhadap regulasi penerbangan, Insta360 menyadari perlunya tim pengembangan khusus yang berdedikasi.
Oleh karena itu, Antigravity dibentuk sebagai entitas mandiri agar dapat bergerak lebih lincah dan fokus dalam menciptakan produk yang revolusioner. Tim ini juga tengah menyiapkan ekosistem aksesori dan fitur tambahan yang akan memperluas kapabilitas drone di masa depan.
Selain fitur teknis, Antigravity juga mengusung pendekatan komunitas melalui Antigravity Hub, sebuah platform kolaboratif dimana pengguna dapat mengusulkan ide dan fitur baru. Kontribusi yang berdampak akan mendapatkan penghargaan, menciptakan hubungan dua arah antara produsen dan pengguna.
Dengan peluncuran resmi yang semakin dekat, Antigravity diposisikan sebagai pionir dalam kategori drone 360 derajat yang mudah digunakan, kreatif, dan imersif.
Di tengah persaingan ketat dengan pemain besar seperti DJI, langkah Insta360 ini berpotensi mengubah cara kita memandang eksplorasi udara dari sekadar alat teknis menjadi medium ekspresi dan storytelling yang inklusif.