Setelah kekalahan telak 1-4 dari Newcastle dalam lanjutan Liga Inggris di St James’ Park pada Minggu 13 April 2025, perhatian tertuju pada posisi penjaga gawang Manchester United. Di sini, kesalahan berulang Andre Onana dan penampilan mengecewakan Altay Bayindir ketika diberi kesempatan memperlihatkan ketidakstabilan yang mengkhawatirkan.
Penjaga Gawang yang Tidak Bisa Diandalkan
Pertandingan melawan Newcastle merupakan malam mimpi buruk bagi skuad asuhan ruben Amorim. Diharapkan untuk bangkit setelah kegagalan beruntun, Manchester United terus menghadapi kerasnya Liga Inggris 2024/2025.
Secara khusus, ketidakhadiran Onana di lapangan menarik perhatian semua orang. Kiper Kamerun itu dicoret dari susunan pemain inti oleh Amorim dengan alasan untuk memberinya waktu istirahat, setelah serangkaian pertandingan yang kurang memuaskan. Namun, penggantian Bayindir tidak membawa hasil yang diharapkan.
Bayindir, penjaga gawang Turki, diberi kesempatan pertamanya di musim Liga Primer, tetapi gagal memanfaatkannya. Dalam pertandingan yang tidak lepas dari kesalahan, Bayindir kebobolan 4 kali dari 6 tembakan tepat sasaran Newcastle.
Bayindir tak hanya melakukan kesalahan saat menangkap bola, ia juga mengoper bola dengan salah, sehingga menciptakan peluang bagi Bruno Guimaraes untuk mencetak gol keempat, memastikan kemenangan bagi tim tuan rumah. Onana buruk, Bayindir lebih buruk. Manchester United sekarang tidak memiliki penjaga gawang yang dapat diandalkan.
Setelah kekalahan itu, Amorim mengakui bahwa Manchester United membuat terlalu banyak kesalahan, yang membuat mereka tidak bisa mendapatkan hasil positif.
“Kami membuat banyak kesalahan yang membuat permainan semakin sulit,” ungkap pelatih asal Portugal itu setelah pertandingan.
“Semuanya merupakan kombinasi dari banyak faktor, sulit untuk menunjuk pada satu penyebab.”
Namun, keputusan untuk mencoret Onana dari pertandingan penting tersebut telah memunculkan pertanyaan di kalangan penggemar Manchester United tentang stabilitas tim.
Dengan musim yang sulit, Onana menjadi fokus kritik. Setelah membuat kesalahan serius di pertandingan sebelumnya, ia kembali dicoret dari susunan pemain inti untuk pertandingan melawan Newcastle. Ketidakhadiran Onana menjadi keputusan yang kontroversial. Namun, kesalahannya memaksa Amorim untuk mengambil tindakan drastis.
Sebelum pertandingan, mantan kapten Manchester United Roy Keane tak ragu mengkritik Onana. “Dia membuat terlalu banyak kesalahan serius, dan itu memengaruhi seluruh tim. Situasi ini memaksa Amorim untuk membuat keputusan yang sulit,” komentar Keane. Sejak awal musim lalu, Onana telah membuat total sembilan kesalahan yang berujung pada gol, lebih banyak daripada penjaga gawang lainnya di Liga Inggris.
Kesalahan Onana terus menuai kritik di leg pertama perempat final Liga Europa melawan Lyon, ketika dua kesalahan membuat klub kehilangan kemenangan. Ketidakmasukannya dari skuad untuk pertandingan melawan Newcastle membuat banyak orang percaya bahwa Amorim sudah kehabisan kesabaran terhadap kiper Kamerun tersebut. Meskipun Onana tampil cukup solid dalam beberapa pertandingan sebelumnya, kesalahan beruntun telah menempatkannya dalam situasi sulit.
Kesempatan Baru untuk Bayindir, tapi Buat Kesalahan Menyakitkan untuk Manchester United
Dengan absennya Onana, Bayindir diberi kesempatan untuk membuktikan kemampuannya. Namun, kesalahan penjaga gawang Turki itu tidak dapat membantu klubnya mendapatkan hasil yang baik. Hanya dalam satu pertandingan, Bayindir kebobolan empat gol dan memiliki tingkat akurasi umpan yang sangat rendah – hanya 47,4%.
Perlu dicatat bahwa kesalahan paling serius Bayindir berasal dari umpan yang tidak akurat pada menit ke-77. Ia memberikan umpan panjang ke tengah lapangan, namun dihadang oleh Joelinton, sehingga Bruno Guimaraes dapat mencetak gol keempat Newcastle.
Situasi ini tidak hanya menyoroti ketidakakuratan Bayindir, tetapi juga menggarisbawahi mengapa Onana masih dipercaya meskipun kesalahannya berulang kali.
Dengan pertandingan penting yang akan datang, pelatih Amorim menghadapi keputusan yang sangat penting. Akankah dia membawa Onana kembali ke starting line-up untuk pertandingan leg kedua melawan Lyon atau tetap mempercayai Bayindir?
Ini akan menjadi keputusan yang sulit, karena meski Onana melakukan banyak kesalahan, dia masih merupakan kiper nomor satu klub. Amorim mungkin tidak ingin segera mendatangkan kembali mantan bintang Inter Milan itu, terutama ketika mentalitas sang penjaga gawang sudah terlalu terpengaruh oleh kritik.
Menurut mantan kiper Inggris Paul Robinson, Onana tidak akan bisa menjadi starter dalam pertandingan melawan Lyon. “Saat Anda mencadangkan seorang kiper untuk satu pertandingan, Anda tidak bisa berharap dia langsung kembali dan bermain bagus. Saya tidak yakin Onana akan dimainkan untuk pertandingan berikutnya,” kata Robinson.
Keputusan Amorim tidak hanya akan memengaruhi pertarungan Liga Europa tetapi juga menentukan masa depan Onana dan Bayindir di Manchester United. Bagaimana pun, “Setan Merah” harus segera mengatasi krisis ini jika ingin terus meraih gelar dan meraih tiket ke Liga Champions musim depan.