Keamanan siber menjadi tantangan krusial bagi Indonesia di tengah pesatnya transformasi digital. Dalam upaya memperkuat ketahanan siber nasional, Asosiasi Katalog Elektronik Nasional (AKEN) berkolaborasi dengan Keren Event menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk ‘National Cyber Security: Sinergi Lintas Sektor untuk Penguatan Keamanan Siber Nasional’.
Urgensi Keamanan Siber dan Digitalisasi Pengadaan
Transformasi digital telah membawa peluang sekaligus tantangan besar, terutama dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah. Kepala LKPP, Dr. Hendrar Prihadi, S.E., M.M., menekankan pentingnya digitalisasi dalam pengadaan yang telah diterapkan dalam tiga tahun terakhir. Ia juga menyoroti peran keamanan sistem dalam menghadapi ancaman siber.
“Trend positif kinerja pengadaan merupakan sebuah langkah dimulai dengan integrasi sistem pengadaan sehingga kita lebih cepat memonitor progresnya. Tren positif ini juga mendorong LKPP untuk terus mengupayakan transformasi yang berkelanjutan dengan sistem pengadaan barang dan jasa yang ada di pemerintahan,” katanya belum lama ini.
Seperti diketahui, FGD ini menghadirkan sinergi antar lembaga, termasuk Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), yang berperan penting dalam melindungi infrastruktur digital nasional. Kepala BSSN, Letnan Jenderal TNI (Purn) Drs. Nugroho Sulistyo Budi, M.M., M.Han., mengungkapkan bahwa dari total 276 juta penduduk Indonesia, sekitar 185 juta telah terhubung ke internet, sebuah pasar potensial yang juga membawa kerentanan siber.
“Dalam upaya transformasi digital pengadaan tersebut, LKPP sangat menyadari bahwa keamanan sistem merupakan syarat mutlak. Dan memohon bantuan BSSN RI, semoga upaya hari ini sangat melindungi LKPP dari ancaman para hacker yang mencoba untuk masuk dalam system kita ini,” tambah Hendrar.
Kolaborasi Multisektor dan Solusi Strategis
Acara ini menghadirkan para pemangku kepentingan dari pemerintah, akademisi, industri teknologi, serta komunitas untuk membahas solusi strategis. Beberapa rekomendasi yang dihasilkan antara lain:
- Penguatan kebijakan keamanan siber untuk BSSN.
- Identifikasi peluang kolaborasi sektor publik dan swasta.
- Peningkatan literasi keamanan digital bagi masyarakat.
- Pembentukan regulasi yang mendukung ketahanan siber nasional.
Selain sesi diskusi, acara juga melibatkan Cyber Security Solutions Forum, menghadirkan paparan teknologi dari perusahaan seperti PT Onesia Nusantara Evolusioner, PT Teknologi Sistem Nusantara, SonicWall, dan Onerah.
Ketua Umum AKEN, Sutardi Huang, menegaskan bahwa keamanan siber bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi membutuhkan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan dalam membangun ekosistem digital yang aman dan berkelanjutan.
“Kegiatan ini diharapkan menjadi titik tolak untuk membentuk kolaborasi yang solid, strategis, dan berkelanjutan antara semua pihak dalam menjaga dan mengamankan sistem pengadaan digital di Indonesia,” tutur Sutardi.
Menguatkan Sinergi untuk Masa Depan Siber Indonesia
Dengan partisipasi lebih dari 100 peserta dari berbagai sektor, FGD ini menjadi momentum penting dalam membentuk kolaborasi strategis yang mendukung penguatan keamanan digital nasional.