Kepala Sektor 1, Djumadi Wali, memimpin rapat persiapan menyambut jemaah gelombang 2 di Madinah.
Madinah (Kemenag) — Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Madinah bersiap menyambut kedatangan 25.452 jemaah haji dari 65 kloter yang akan memasuki wilayah Madinah. Kedatangan pertama dimulai pada 18 Juni 2025, dengan 18 kloter dari Makkah yang tiba antara pukul 12.00 siang hingga pukul 22.00 waktu Arab Saudi (WAS).
Jemaah dari kelompok terbang (kloter) 7 Embarkasi Banjarmasin (BDJ 07) menjadi rombongan pertama yang tiba. Mereka ditempatkan di Hotel Shaza Regency Plaza. Selain itu, ada kloter 9 Embarkasi Padang (PDG 9) juga menempati Hotel Taj Warid di Madinah pada hari yang sama.
Kepala Sektor 1, Djumadi Wali, menyampaikan kesiapan seluruh petugas dalam menyambut jemaah. Kepada Tim MCH di Sekretariat Sektor 1 di Hotel Shafwat Al Madinah, Selasa (17/6/2025), Djumadi menyatakan siap dan telah berkoordinasi dengan semua koordinator layanan.
“Alhamdulillah, sesuai dengan jadwal yang sudah diberikan untuk menyambut kedatangan pada 18 Juni 2025. Sektor 1 melayani jemaah 6 kloter yang akan ditempatkan nanti di Sektor 1. Mulai dari layanan akomodasi perhotelan, konsumsi, sampai dengan layanan transportasi dan layanan lain seperti Siskohat, itu sudah kami antisipasi. Insya Allah, kami sudah siap dengan itu dan kita sudah berkoordinasi dengan masing-masing koordinator layanan.”
Sektor 1 juga telah mengantisipasi kebutuhan khusus jemaah, termasuk lansia dan disabilitas. Layanan transportasi, konsumsi, akomodasi, dan pembimbingan ibadah seperti ziarah ke Raudah telah disiapkan secara matang.
Djumadi menjelaskan bahwa fasilitas kamar jemaah telah dipastikan dalam kondisi layak, lengkap dengan tempat tidur, kamar mandi, air mineral, televisi, AC, serta layanan air panas dan dingin.
“Kalau untuk kursi roda ini kan sudah disiapkan juga di hotel, termasuk dari Daker juga memberikan bantuan kurang lebih 5 kursi roda untuk memberikan layanan secara maksimal kepada jemaah yang akan dilakukan oleh petugas dari layanan lansia dan disabilitas,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya pelayanan ramah dari seluruh petugas.
“Saya sudah mengimbau kepada teman-teman petugas. Sesuai dengan pesan Pak Menteri, kita harus bisa menjadi garda terakhir dalam memberikan kesan terbaik untuk jemaah. Harus bisa memberikan senyuman dan menyapa jemaah sebaik mungkin sehingga ada kesan dari jemaah bahwa layanan petugas itu betul-betul baik,” ujarnya.
Terakhir, Djumadi menjelaskan bahwa untuk layanan kesehatan, posko satelit akan beroperasi menggantikan fungsi klinik di sektor.
“Jadi kapan ada jemaah membutuhkan layanan kesehatan, bisa menghubungi satgas satelit yang memang ada di sini, ada di hotel ini. Kalau misalnya jemaah itu bisa diatasi di sektor, maka pelayanannya cukup di sektor. Tapi kalau ada rujukan, mereka nanti akan dikirim ke KKHI. Dan risiko terburuk kalau misalnya juga tidak bisa, tetap akan dikirim ke rumah sakit Arab Saudi,” tandaknya.