Meta resmi memperkenalkan sejumlah pembaruan penting dalam solusi periklanan digital mereka.
Langkah ini diambil untuk membantu para pelaku usaha dalam menjalankan kampanye pemasaran yang lebih personal, terukur, dan relevan dengan tujuan bisnis mereka.
Tiga fitur utama yang menjadi sorotan adalah Value Optimization, Incremental Attribution, dan Value Rules.
Ketiga fitur ini dirancang agar pengiklan dapat lebih leluasa dalam menentukan indikator performa kampanye yang paling penting serta bagaimana cara mereka mengukur keberhasilan dari berbagai aktivitas pemasaran.
Baca juga: Ray-Ban Meta Kini Bisa Bantu ‘Melihat’ untuk Pengguna Tunanetra
Fokus Pada Nilai, Bukan Sekadar Konversi
Meta menyadari bahwa tidak semua konversi memiliki nilai yang sama. Oleh karena itu, lewat fitur Value Optimization, pengiklan kini dapat lebih strategis dalam mengarahkan sistem iklan Meta untuk fokus pada konversi dengan nilai bisnis tertinggi, baik dalam bentuk keuntungan langsung, langganan jangka panjang, hingga target demografis tertentu.
Dalam pengujian internal Meta, pengiklan yang menggunakan pengaturan untuk “memaksimalkan nilai konversi” terbukti mampu meningkatkan ROAS (Return on Ad Spend) rata-rata sebesar 12% dibandingkan mereka yang hanya fokus pada jumlah konversi total.
Artinya, dengan pengelolaan anggaran yang sama, pelaku usaha bisa mendapatkan nilai lebih besar dari kampanye mereka.
Tiga Pendekatan Value Optimization yang Disesuaikan dengan Tujuan Bisnis
1. ROAS Berdasarkan Pembelian
Untuk pengiklan yang ingin memaksimalkan pendapatan langsung dari iklan, Value Optimization membantu sistem mengenali nilai tertinggi dari tiap pembelian.
Misalnya, dengan modal iklan USD 200, lebih menguntungkan mendapatkan tiga pembelian bernilai USD 500 dibandingkan empat pembelian bernilai USD 400.
2. ROAS Berdasarkan Margin Keuntungan
Meta kini juga sedang menguji fitur tambahan yang memungkinkan pengiklan mengirimkan data margin keuntungan melalui Conversion API.
Dengan cara ini, sistem dapat secara otomatis mengutamakan produk dengan margin tertinggi, bukan sekadar produk dengan harga jual tinggi.
3. ROAS Berdasarkan Aktivitas Non-Pembelian
Beberapa brand tidak hanya berfokus pada transaksi. Mereka menilai keberhasilan dari aktivitas seperti pendaftaran newsletter atau pembelian pertama pelanggan baru.
Baca juga: Meta Hadirkan Solusi AI Terbaru untuk Dorong Pertumbuhan Bisnis Digital di Indonesia
Meta menjawab kebutuhan ini dengan memperluas Value Optimization untuk mengakomodasi nilai dari berbagai jenis peristiwa penting di luar transaksi.
Contoh nyata kesuksesan pendekatan ini ditunjukkan oleh Laura Geller, merek kecantikan asal Amerika Serikat.
Dalam kampanye yang menargetkan pelanggan baru dengan fokus pada pembelian pertama, mereka berhasil meningkatkan ROAS hingga 46% dibandingkan dengan pendekatan kampanye konvensional.
Value Rules: Mengatur Prioritas Sesuai Target Audiens
Selain Value Optimization, Meta juga memperluas akses ke fitur Value Rules yang memungkinkan pengiklan mengatur nilai iklan berdasarkan segmentasi audiens atau kategori produk tertentu.
Sebagai contoh, jika suatu brand mengetahui bahwa pelanggan berusia 30–40 tahun cenderung menjadi pelanggan loyal, mereka dapat menyesuaikan bidding agar lebih agresif untuk kelompok usia ini.
Informasi tambahan semacam ini dapat dikirim langsung ke sistem Meta agar iklan ditampilkan lebih optimal kepada calon pelanggan bernilai tinggi.
Dengan adanya Value Rules, strategi iklan menjadi semakin fleksibel dan sesuai dengan karakteristik audiens yang dituju. Pendekatan ini memungkinkan kampanye pemasaran lebih tepat sasaran, hemat biaya, dan berdampak langsung pada pertumbuhan bisnis.
Strategi Pemasaran Berbasis AI dan Data
Meta percaya bahwa dalam era pemasaran digital berbasis AI, kunci kesuksesan terletak pada kemampuan sistem untuk memahami apa yang benar-benar penting bagi bisnis. Maka dari itu, pengiklan didorong untuk menjawab dua pertanyaan penting:
-
Apa indikator utama (KPI) yang ingin dicapai?
-
Bagaimana cara mengukur kesuksesan di berbagai saluran media?
Dengan menjawab dua pertanyaan tersebut dan memanfaatkan fitur-fitur seperti Value Optimization serta Value Rules, pengiklan dapat mengarahkan sistem iklan Meta untuk mencapai hasil terbaik sesuai prioritas bisnis mereka.