Di tengah euforia pasar aset digital yang semakin ramai, banyak investor terutama pemula, sering terjebak dalam fenomena yang disebut FOMO (Fear of Missing Out).
FOMO adalah ketakutan berlebihan akan kehilangan peluang cuan besar, yang biasanya terjadi saat harga kripto tertentu sedang meroket tajam.
Meskipun terlihat menggoda, keputusan investasi yang dilandasi FOMO justru bisa membawa kerugian besar.
Salah satu contoh nyata adalah fenomena Squid Game Coin, yang sempat naik drastis sebelum akhirnya diketahui sebagai proyek penipuan.
Peristiwa ini mengingatkan kita bahwa investasi kripto bukan hanya soal mengejar keuntungan, tapi juga tentang mengelola emosi dan membuat keputusan yang rasional.
Baca juga: Volume Pintu Futures Melejit, Trade Small Win Big Jadi Andalan
Agar tidak terjebak dalam FOMO saat berinvestasi kripto, berikut beberapa tips penting dari Pintu Academy, platform edukasi dari aplikasi PINTU, yang bisa membantu kamu tetap tenang dan berpikir jernih.
1. Tetapkan Tujuan Investasi yang Realistis
Langkah awal menghindari FOMO adalah dengan menetapkan tujuan investasi yang jelas dan realistis. Apakah kamu ingin berinvestasi untuk jangka panjang seperti pensiun, atau hanya sekadar mencari keuntungan jangka pendek?
Dengan memiliki tujuan yang terukur, kamu tidak akan mudah terpengaruh oleh tren sesaat di media sosial atau grup komunitas kripto. Buat rencana alokasi dana sesuai dengan profil risiko kamu, dan pilih aset kripto berdasarkan riset, bukan karena “katanya lagi naik.”
2. Gunakan Strategi Dollar-Cost Averaging (DCA)
Strategi Dollar-Cost Averaging (DCA) adalah metode investasi dengan cara membeli aset secara rutin dalam jumlah tetap, tanpa memperhatikan harga pasar.
Teknik ini membantu investor untuk mengurangi risiko akibat fluktuasi harga dan menghilangkan tekanan emosional karena tidak harus menentukan waktu terbaik untuk membeli.
Dengan DCA, kamu bisa fokus pada tujuan jangka panjang tanpa harus panik melihat harga yang naik turun setiap hari.
3. Hindari Ikut-ikutan Tren Tanpa Analisis
Dalam dunia kripto, tren bisa berubah sangat cepat. Proyek-proyek baru bermunculan, dan banyak dari mereka mendapatkan hype yang besar dari komunitas. Tapi, tidak semua yang viral itu layak untuk diinvestasikan.
Selalu lakukan analisis fundamental dan teknikal sebelum memutuskan membeli kripto tertentu. Periksa tim pengembangnya, tokenomics, roadmap proyek, serta komunitas yang mendukungnya. Jangan hanya tergoda karena “semua orang beli.”
4. Cari Sumber Informasi yang Kredibel
Di era media sosial dan grup Telegram yang penuh dengan opini dan spekulasi, sangat penting untuk memfilter informasi dari sumber terpercaya. Hindari keputusan berdasarkan “kata orang,” apalagi jika berasal dari akun anonim yang tidak punya track record jelas.
Gunakan platform edukasi seperti Pintu Academy, CoinGecko, atau CoinMarketCap, yang memberikan informasi objektif, data real-time, serta analisis mendalam mengenai berbagai aset kripto.
5. Diversifikasi Portofolio
Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Diversifikasi portofolio adalah cara cerdas untuk mengelola risiko dalam investasi kripto. Jika satu aset mengalami penurunan tajam, masih ada peluang dari aset lain yang performanya lebih baik.
Baca juga: Bitcoin vs Uang Fiat: Mana yang Unggul di Era Digital?
Campurkan antara aset besar seperti Bitcoin atau Ethereum dengan beberapa altcoin pilihan yang telah kamu riset sebelumnya. Dengan begitu, portofolio kamu akan lebih stabil dan tidak terlalu terdampak oleh volatilitas aset tertentu.
6. Jangan Lupakan Manajemen Risiko
Investasi kripto adalah pasar dengan volatilitas tinggi. Oleh karena itu, penting untuk memiliki batasan risiko misalnya, menetapkan cut loss dan take profit sebelum membeli aset. Jangan pernah menggunakan uang kebutuhan pokok untuk investasi, dan hindari berutang hanya demi mengejar keuntungan sesaat.
Dengan strategi yang tepat seperti menggunakan DCA, melakukan analisis menyeluruh, dan diversifikasi portofolio, kamu bisa menghindari keputusan emosional dan membangun fondasi investasi yang lebih kuat.
Ingat, dalam dunia investasi, kesabaran dan konsistensi jauh lebih penting daripada mengejar hype sesaat. Jangan biarkan ketakutan ketinggalan membuatmu kehilangan arah dan kehilangan modal.