Startup teknologi Indonesia, Videfly, resmi merilis versi beta dari fitur inovatif mereka, Link-to-Video, yang menghadirkan solusi revolusioner bagi para pelaku usaha dalam menghasilkan video promosi secara otomatis.
Fitur ini memungkinkan pengguna untuk membuat konten visual sinematik hanya dengan menempelkan tautan produk dari marketplace populer seperti Shopee, Tokopedia, dan TikTok Shop. Inovasi ini dirancang untuk menjawab tantangan UMKM dan reseller yang sering kali menghadapi kendala dalam memproduksi materi promosi berkualitas dengan cepat dan efisien.
Dengan teknologi kecerdasan buatan yang canggih, sistem AI Videfly memproses data secara instan untuk mengubah tautan produk yang disalin menjadi video yang menarik. Proses ini mencakup penambahan narasi yang memukau, animasi produk yang profesional, dan musik bebas lisensi yang mendukung suasana visual sehingga setiap video tidak hanya informatif tetapi juga mampu membangun koneksi emosional dengan audiens.
Teknologi ini menjadikan produksi konten menjadi lebih mudah dan dinamis, memastikan bahwa video promosi yang dihasilkan memenuhi standar kualitas tinggi tanpa memerlukan keahlian khusus dalam desain grafis atau pengeditan video.
Dalam acara peluncuran versi beta yang diselenggarakan di kantor AWS Jakarta, Co-Founder Videfly, Abram Ardhiya, menyampaikan visi perusahaan untuk mendemokratisasi produksi konten berkualitas di kalangan pelaku usaha lokal.
Menurut Abram, misi peluncuran Link-to-Video adalah untuk memastikan setiap pelaku usaha memiliki akses ke teknologi yang memungkinkan mereka menyampaikan pesan pemasaran secara efektif dengan biaya dan waktu yang efisien.
“Kami ingin siapa pun bisa memproduksi konten yang menarik tanpa harus punya keahlian desain atau editing,” ujarnya di acara peluncuran Videfly Beta di AWS Jakarta office.
Salah satu keunggulan utama dari fitur Link-to-Video adalah kemampuan batch generation, yang memungkinkan pengguna untuk menghasilkan beberapa video sekaligus hanya dari rangkaian link produk. Fitur ini sangat bermanfaat bagi seller dengan banyak SKU, karena mereka dapat membuat konten massal yang konsisten dan menarik dalam waktu singkat.
Selain itu, sistem telah dilengkapi dengan kemampuan multibahasa, mencakup Bahasa Indonesia, Inggris, Mandarin, dan Korea, sehingga para pengguna dapat memperluas jangkauan pasar mereka ke tingkat global dan menjangkau audiens internasional dengan lebih efektif.
Selama masa beta, pengguna dapat mencoba fitur ini secara gratis. Prosesnya pun sangat sederhana; pengguna hanya perlu menempelkan tautan produk, memilih template video yang sesuai, dan sistem AI akan mengubahnya menjadi video promosi yang siap untuk diunggah di berbagai platform digital.
Tak hanya itu, program referral yang ditawarkan memungkinkan setiap pengguna untuk mendapatkan koin yang nantinya dapat ditukarkan dengan fitur premium lainnya di platform, sehingga memberikan insentif tambahan untuk memperluas jaringan dan eksposur digital secara organic.
Peluncuran versi beta ini semakin menegaskan komitmen Videfly sebagai startup karya anak bangsa yang berfokus pada pemberdayaan pelaku usaha melalui solusi teknologi terkini. Dengan hadirnya Link-to-Video, para pelaku usaha tidak hanya memperoleh akses ke alat produksi konten yang inovatif, tetapi juga didukung oleh ekosistem pemasaran digital yang inklusif dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Inovasi ini menunjukkan bahwa teknologi tidak hanya berperan dalam meningkatkan efisiensi, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas pemasaran yang lebih personal dan strategis. Dengan berbagai fitur dan manfaat yang ditawarkan, Videfly membuktikan bahwa kemajuan teknologi dapat menjadi mitra terbaik bagi UMKM Indonesia untuk bersaing di era digital yang semakin kompetitif.
Melalui penerapan kecerdasan buatan yang ramah pengguna, startup ini membuka peluang baru bagi para pelaku usaha untuk mengoptimalkan strategi pemasaran mereka, meningkatkan brand awareness, dan akhirnya mencapai pertumbuhan penjualan yang signifikan.
Kehadiran Link-to-Video adalah langkah strategis menuju transformasi digital yang lebih inklusif dan memberdayakan, memberikan dampak positif yang luas bagi ekosistem bisnis lokal dan pasar global.