Juara FA Cup 2024/25, Crystal Palace menghadapi kemungkinan dikeluarkan dari Liga Europa karena melanggar peraturan UEFA.
Menurut Daily Mail, Crystal Palace terlibat dalam pertempuran hukum yang menegangkan untuk menghindari pencabutan tiket Liga Europa mereka untuk musim 2025/26 karena melanggar peraturan kepemilikan multi-klub UEFA.
Pertemuan penting tersebut berlangsung di markas besar UEFA di Nyon, Swiss, di mana Palace akan menyampaikan apa yang mereka yakini sebagai argumen kuat untuk mempertahankan tempat bersejarah di Liga Europa yang diamankan oleh kemenangan final Piala FA mereka atas Manchester City.
Inti masalahnya adalah bahwa pengusaha Amerika John Textor memiliki sekitar 43% saham Crystal Palace, sementara juga menjadi pemegang saham utama di Lyon, tim Prancis yang juga lolos ke Liga Europa. Berdasarkan peraturan UEFA yang ketat, dua tim dengan pemilik yang sama tidak diperbolehkan berpartisipasi dalam turnamen Eropa yang sama, untuk memastikan keadilan dan transparansi dalam kompetisi.
Untuk memperumit masalah lebih jauh, Palace bisa saja terdegradasi ke Liga Konferensi Eropa, tetapi bahkan tempat itu terancam oleh Brondby, klub Denmark yang dikendalikan oleh salah satu pemilik David Blitzer.
Sementara itu, jika Palace tersingkir sepenuhnya, Brighton bisa menjadi tim yang diuntungkan, mengamankan tempat pengganti untuk bermain di Eropa.
Palace mengklaim Textor tidak memiliki kendali nyata atas klub, dengan hak suaranya sebesar 25% setara dengan mitra Steve Parish, Josh Harris, dan Blitzer. Mereka juga mengklaim tidak ada pembagian aset, pemain, atau infrastruktur antara Palace dan Lyon.
Salah satu jalan keluar yang disebutkan adalah Textor dapat mentransfer saham ke suatu perwalian atau menjualnya, tetapi kedua opsi tersebut sulit dilaksanakan dalam jangka pendek.
Jika Crystal Palace kalah dalam pertempuran hukum ini, mereka bisa kehilangan pendapatan puluhan juta pound di Eropa, memperlambat perekrutan dan mengancam stabilitas tim di bawah manajer Oliver Glasner.
Crystal Palace Terancam Kehilangan Eberechi Eze
Selain terancam dicoret dari kompetisi Liga Europa 20025/26, Crystal Palace juga berpeluang kehilangan salah satu pemain andalannua, Eberechi Eze.
Bukan rahasia lagi bahwa Eberechi Eze telah menarik minat yang besar dalam beberapa bulan terakhir. Tottenham, yang bersaing untuk mendapatkan tempat di Liga Champions musim depan, berencana untuk merekrut gelandang kreatif tersebut, tetapi mereka bisa saja dikalahkan oleh Bayern.
Setelah gagal merekrut Florian Wirtz (yang bisa pindah ke Liverpool), Bayern mengalihkan perhatian mereka ke Eze, seperti yang dikonfirmasi oleh mantan pencari bakat Mick Brown.
“Eze adalah salah satu nama yang diincar Bayern. Mereka meraih kesuksesan besar saat Michael Olise datang dari Palace, ia bermain cemerlang untuk mereka, jadi mereka berharap hal yang sama dapat terjadi pada Eze.”
“Keduanya memiliki hubungan yang cukup dekat, jadi saya yakin mereka telah membicarakan hal ini. Olise akan meyakinkan Eze karena dia jelas menikmati waktunya di Bayern.”
“Memiliki koneksi di klub selalu menjadi keuntungan dalam jenis transaksi ini. Saya pikir kepindahan ke Bayern akan cocok untuk Eze, ia akan memiliki lebih banyak ruang untuk mengembangkan kemampuannya.”
Tidak jelas apakah Eze akan pindah ke Bayern di jendela transfer musim panas, tetapi Crystal Palace akan berharap ia bertahan di Selhurst Park setidaknya untuk satu musim lagi.