Babak Knockout Free Fire World Series Southeast Asia (FFWS SEA) 2025 Spring resmi berakhir pada hari Minggu, 1 Juni 2025, setelah melalui pertarungan sengit selama enam pekan penuh.
Kompetisi yang mempertemukan tim-tim terbaik dari berbagai negara di kawasan ini mengalami puncaknya di pekan terakhir, ketika EVOS Divine dan ONIC sukses mengamankan tiket otomatis menuju babak akhir dengan menempati posisi enam teratas klasemen.
Bersama RRQ Kazu dan Bigetron Esports, empat tim unggulan ini kini bersaing untuk merebut gelar juara di Grand Finals, yang menjadi puncak klimaks dari kompetisi Free Fire tingkat Asia Tenggara.
“Terima kasih telah memberikan dukungan kepada kami selama babak Knockout. Sampai jumpa di Grand Final FFWS SEA 2025 Spring. Kami akan berjuang keras untuk mengharumkan nama Indonesia dengan membawa pulang piala FFWS SEA 2025 Spring,” ucap Wahyu Kurniawan, analis dari EVOS Divine.
Sayangnya, tidak semua tim mendapatkan kesempatan yang sama. Vesakha Sriwijaya, sebagai satu-satunya wakil Indonesia yang gagal melaju ke babak Final, harus mengakui bahwa performa mereka kurang memuaskan.
Dengan hanya mengumpulkan 152 poin dan finis di peringkat ke-10, tim berlogo elang hijau tersebut harus tereliminasi dari kompetisi tingkat Asia Tenggara. Langkah ini memaksa Vesakha Sriwijaya untuk kembali membangun strategi dan pengalaman di kompetisi selanjutnya, yaitu Free Fire Nusantara Series (FFNS) 2025 Fall.
“Meski jalan kami harus terhenti dan terdegradasi, namun sebagai tim debutan di FFWS SEA banyak pelajaran berharga yang bisa dipetik. Sebenarnya kami mampu, buktinya kami bisa meratakan tim kuat seperti Buriram United Esports. Mungkin ke depannya perlu bermain lebih konsisten dan rapi saja. Kami akan kembali lebih kuat,” ujar Khairul Lail selaku pelatih tim.
Pada babak Final FFWS SEA 2025 Spring, 12 tim terkuat dari Asia Tenggara telah berhasil mengukir sejarah dengan menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Dari Indonesia, tim-tim seperti RRQ Kazu, Bigetron Esports, EVOS Divine, dan ONIC menjadi perwakilan yang diharapkan mampu menggebrak persaingan.
Sementara itu, dari Thailand, ada Team Falcons, Buriram United Esports, Virtus Pro, All Gamers Global, dan Core Memory Esports yang turut mempertandingkan kemampuan terbaik mereka di kancah regional. Dari Vietnam, P Esports dan Team Flash menunjukkan antusiasme tinggi dengan performa luar biasa, sedangkan Todak datang sebagai wakil dari Malaysia.
Persaingan yang ketat antar tim ini semakin menegaskan betapa seriusnya kompetisi FFWS SEA 2025 Spring dalam menentukan juara dari wilayah Asia Tenggara.
Kesempatan emas bagi Indonesia semakin menguat menjelang babak Grand Finals, di mana peluang untuk membawa pulang dua piala semakin terbuka lebar. Di salah satu pertandingan Semi Final, EVOS Divine akan melangkah ke tahap Grand Finals mode Clash Squad pada tanggal 13 Juni 2025.
Dalam laga tersebut, EVOS Divine akan berhadapan langsung dengan Buriram United Esports, tim yang dikenal memiliki kekuatan besar di Asia Tenggara. Di pertandingan lain, Team Falcons akan melawan WAG, tim tuan rumah yang gagal mengamankan tiket ke final mode Battle Royale.
Pemenang dari kedua pertandingan tersebut akan bertemu dalam babak Final yang diselenggarakan dengan skema Best of Five (BO5), menambah ketegangan dan antisipasi di kalangan penggemar esports.
Lebih dari itu, mode Battle Royale akan menjadi ajang pembuktian bagi empat tim Indonesia, yaitu RRQ Kazu, Bigetron Esports, EVOS Divine, dan ONIC, yang semuanya memiliki peluang besar untuk merebut gelar juara.
Keikutsertaan empat tim ini dalam Grand Finals mode Battle Royale memberikan kepercayaan diri bahwa tanah air memiliki kompetitor yang tangguh di kancah Free Fire internasional.
“Piala FFWS SEA musim ini harus menjadi milik kami. Kami sudah persiapkan strategi sebaik mungkin. Objektif kami adalah menjadi juara. Kami siap mengalahkan juara bertahan Buriram United, Juara EWC 2024, team Falcons atau bahkan tim kuat dari Indonesia dan tuan rumah. Tentu, kami juga akan tetap waspada terhadap perkembangan tim yang bermain cukup baik di pekan terakhir fase knockout, seperti Core Memory, Flash, dan Todak,” jelas Adi Gustiawan, pelatih RRQ Kazu.
Sepanjang babak knockout Fase 1 dan Fase 2, RRQ Kazu telah menunjukkan performa yang impresif dengan konsistensi tampil di area puncak klasemen. Mereka bahkan berhasil menjadi tim pertama yang mengamankan tiket menuju Grand Finals dari Fase 2 Knockout Stage.
Kompetisi FFWS SEA 2025 Spring tidak hanya menjadi ajang pembuktian kekuatan para tim profesional, tetapi juga menjadi momentum penting bagi perkembangan esports di kawasan Asia Tenggara.
Berbagai cerita menarik, mulai dari perjuangan keras di babak knockout hingga strategi matang menjelang Grand Finals, semakin mengukuhkan posisi Free Fire sebagai salah satu game esports terkemuka di dunia.