Dua inovasi teknologi berbasis Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI), yaitu PawPal dan EduKit AIoT ESP32, dinobatkan sebagai tim terbaik pertama dalam ajang Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 6 Tahun 2024/2025.
Program pengembangan keterampilan digital dari Samsung Electronics Indonesia ini berhasil menarik minat lebih dari 10.000 peserta dari berbagai penjuru Indonesia, mencatat rekor partisipasi tertinggi sejak pertama kali diluncurkan.
PawPal yang dikembangkan oleh Tim Rarevolution dari BINUS University keluar sebagai tim terbaik pertama dari kategori Universitas. Sementara dari kategori SMA/SMK/MA, gelar tersebut diraih oleh Tim 1 STI Pekanbaru dari SMK Negeri 2 Pekanbaru dengan inovasi EduKit AIoT ESP32.
Baca juga: Yang Menarik dari Samsung Galaxy Tab S10 FE, Tablet Terbaru Samsung
Inovasi Teknologi Ramah Anak dan Edukatif
PawPal merupakan boneka interaktif berbasis IoT dan AI yang dirancang untuk anak-anak usia 4–8 tahun. Dilengkapi fitur Talk to Me, Math Adventure, dan Would You Rather, produk ini membantu mengembangkan kemampuan komunikasi anak sekaligus mengurangi waktu penggunaan layar (screen time) secara berlebihan.
“Kami ingin PawPal menjadi solusi nyata atas tantangan screen time pada anak-anak, serta bisa diakses lebih luas di masa depan,” ujar Angeline Rachel, perwakilan dari Tim Rarevolution.
Sementara itu, EduKit AIoT ESP32 hadir sebagai alat praktikum sederhana namun fungsional, yang dirancang untuk menjawab minimnya fasilitas belajar IoT dan AI di sekolah-sekolah.
Dilengkapi chatbot, teknologi computer vision, dan kuis interaktif, EduKit memberikan pendekatan belajar yang menarik serta aplikatif bagi siswa dan guru.
“Kami ingin membuat alat belajar yang terjangkau dan bisa langsung digunakan di kelas. Harapannya, alat ini bisa tersedia hingga ke daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar),” tutur Rahsya Benova Akbar, perwakilan Tim 1 STI Pekanbaru.
Proses Seleksi Ketat dan Dukungan Lintas Sektor
SIC Batch 6 melibatkan proses seleksi berlapis yang mencakup pelatihan, mentoring, hingga evaluasi oleh para ahli industri dan akademisi.
Baca juga: Review vivo V50 Lite 5G: Ramping dengan Baterai Besar!
Dari lebih dari 10.000 pendaftar, terpilih sepuluh tim terbaik dari masing-masing kategori mulai dari tingkat SMA/SMK/MA dan Universitas yang kemudian disaring kembali menjadi tiga tim terbaik melalui penjurian final.
Dewan juri terdiri dari perwakilan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan Tinggi, Kementerian Agama, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Samsung R&D Institute Indonesia, serta Hacktivate sebagai mitra operasional program.
Penilaian dilakukan berdasarkan aspek feasibility, dampak sosial, alur penggunaan, tampilan produk, fitur, hingga kemampuan pitching dan rencana lanjutan.
Menumbuhkan Mindset Solutif dan Kolaboratif
Menurut Dr. Arie Wibowo Khurniawan, Direktur Sekolah Menengah Kejuruan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI, program seperti SIC selaras dengan visi pendidikan nasional yang ingin membentuk generasi berdaya saing global.
“Lebih dari sekadar keterampilan teknis, proyek dari peserta SIC mencerminkan empati sosial dan keinginan membawa perubahan positif di masyarakat,” ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh Banu Afwan Pribadi, Product Integration Group Head Samsung R&D Institute Indonesia. Ia menekankan bahwa Samsung tidak hanya membekali peserta dengan kemampuan teknis seperti coding, AI, dan IoT, tetapi juga menanamkan mindset problem solving dan kolaborasi lintas disiplin.
Bagus Erlangga, Head of Corporate Marketing Samsung Electronics Indonesia, menambahkan, “Kami bangga melihat semangat peserta dalam memanfaatkan teknologi untuk menyelesaikan masalah sosial. SIC kini menjadi platform strategis dalam mencetak talenta digital yang tidak hanya cerdas secara teknologi, tapi juga peduli terhadap masyarakat.”
Sebagai bentuk apresiasi, masing-masing tiga tim terbaik dari setiap kategori mendapatkan hadiah berupa produk Samsung senilai total Rp 200 juta dan sertifikat Program Completion dari Samsung Electronics Indonesia.
SIC diharapkan terus menjadi bagian penting dari pembangunan ekosistem pendidikan teknologi nasional yang inklusif dan berdampak nyata.
Samsung juga berharap bahwa keberhasilan SIC Batch 6 menjadi momentum untuk memperluas jangkauan program ke lebih banyak daerah dan menginspirasi lebih banyak talenta muda untuk menciptakan solusi teknologi yang inovatif.