Desainer legendaris di balik desain ikonik iPhone dan MacBook Pro, Jony Ive, kini membuka lembaran baru dengan bergabung bersama OpenAI demi menciptakan perangkat yang dirancang khusus untuk memanfaatkan kecerdasan buatan generatif.
Menurut video yang diunggah pada tanggal 21 Mei oleh pembuat ChatGPT, kolaborasi ini menandai terobosan revolusioner yang siap mengubah interaksi kita dengan teknologi AI secara mendalam.
Dikutip dari The Straits Times, Rabu (28/5/2025), dalam video tersebut, Jony Ive beserta tim dari perusahaan rintisan terbarunya mengungkapkan bahwa mereka akan mengambil alih aspek desain di OpenAI. Kepala eksekutif OpenAI, Sam Altman, dengan antusias menyatakan bahwa prototipe yang dibagikan oleh Ive adalah teknologi paling keren yang pernah dilihat dunia.
“Kami memiliki kecerdasan ajaib di awan, dan teknologi ini layak mendapatkan sesuatu yang jauh lebih baik daripada sekadar mengetik pertanyaan ke laptop,” ujar Altman.
Komentar tersebut menggambarkan keyakinan Altman bahwa kolaborasi ini akan menghadirkan cara-cara baru yang lebih revolusioner dalam berinteraksi dengan kecerdasan buatan.
Kolaborasi antara Jony Ive dan OpenAI ini merupakan kelanjutan dari kesempatan kerja bersama yang telah berlangsung selama dua tahun terakhir. Setelah meninggalkan Apple, Ive mendirikan firma desain LoveFrom, yang kemudian mulai berkolaborasi dengan Sam Altman dalam mengembangkan produk-produk inovatif. Hasil kerja sama ini kini diwujudkan dalam perusahaan rintisan baru bernama “io,” yang resmi bergabung dengan OpenAI.
Dengan Ive memimpin tanggung jawab desain dan aspek kreatif, perusahaan ini bertujuan untuk merekayasa dan memproduksi rangkaian produk baru yang dapat mengantarkan kita ke era interaksi yang lebih intuitif dan canggih dengan teknologi AI generatif.
Dalam sebuah pernyataan bersama, Altman dan Ive menegaskan bahwa ambisi mereka untuk mengembangkan teknologi baru menuntut terobosan besar melalui pendirian perusahaan yang benar-benar baru.
Mereka menyatakan bahwa produk-produk klasik yang telah digunakan selama puluhan tahun sudah tidak lagi cukup untuk mengakomodasi potensi transformasional kecerdasan buatan yang kini berkembang pesat.
“Jelas terlihat bahwa ambisi kami untuk mengembangkan, merekayasa, dan memproduksi serangkaian produk baru menuntut perusahaan yang sama sekali baru,” ujar keduanya, menandakan bahwa inovasi kali ini berpotensi mengubah paradigma interaksi antara manusia dan teknologi.
Lebih jauh lagi, Altman mengumumkan bahwa OpenAI akan terus dijalankan sebagai organisasi nirlaba meskipun telah mengadopsi model laba terbatas untuk menarik investor. Didirikan sebagai lembaga nirlaba pada tahun 2015, OpenAI kemudian menciptakan entitas nirlaba “terbatas” sebagai upaya meningkatkan ekosistem inovasi berbasis AI.
Keberhasilan ChatGPT yang diluncurkan pada tahun 2022 menempatkan OpenAI sebagai salah satu pemain sukses di tengah kemajuan teknologi di Silicon Valley, dengan dukungan kuat dari raksasa komputasi awan seperti Microsoft.
Ke depan, kolaborasi antara Jony Ive dan OpenAI melalui perusahaan “io” diharapkan dapat mempersembahkan produk-produk canggih yang mengintegrasikan aspek estetika desain dengan kemampuan kecerdasan buatan generatif.
Prototipe yang saat ini sedang dikembangkan dijadwalkan untuk dapat dibagikan kepada publik pada tahun 2026, membuka peluang bagi para pengguna untuk merasakan perangkat yang tidak hanya intuitif dalam interaksi tetapi juga memiliki nilai estetika tinggi.
Dalam dunia yang semakin bergantung pada teknologi digital, kolaborasi ini dipercaya akan menjadi titik balik yang signifikan dalam sejarah desain dan inovasi, di mana kecanggihan teknologi bertemu dengan seni desain yang mendalam.