Dunia konten video bersiap menghadapi gelombang baru revolusi teknologi. Google baru saja memperkenalkan VEO 3, sebuah alat generatif berbasis AI yang mampu menciptakan video canggih hanya dari perintah teks — menjanjikan masa depan di mana siapa pun bisa menjadi pembuat film hanya dengan mengetik ide mereka.
Namun, seperti halnya banyak teknologi mutakhir, harga menjadi batas eksklusivitas. Seperti dilansir dari CNBC dan juga thepricer.org, untuk bisa mengakses VEO 3, pengguna harus berlangganan paket Google AI Ultra seharga $249,99 per bulan, atau setara dengan Rp4 juta.
Dikembangkan sebagai bagian dari platform Google Vertex AI, VEO 3 menyasar pengguna kelas enterprise seperti agensi kreatif, rumah produksi, dan perusahaan besar yang membutuhkan konten video berkualitas tinggi dalam skala besar.
Fitur-fiturnya mengesankan: kemampuan merespons teks untuk menghasilkan video otomatis, narasi suara, efek sinematik, hingga animasi tingkat lanjut, semua dihasilkan dalam hitungan menit.
Namun, harga tinggi tersebut secara tidak langsung mengecualikan kreator individu, mahasiswa, dan influencer kecil dari akses awal teknologi ini.
“VEO 3 sangat powerful, tapi harga bulanannya cukup menyakitkan bagi kreator kecil. Ini jelas produk untuk mereka yang punya anggaran serius,” ujar seorang reviewer YouTube dalam ulasannya.
Untuk Siapa VEO 3 Didesain?
Google tampaknya sadar benar siapa target pasarnya. Dengan biaya $249,99 per bulan, pengguna mendapat 12.500 kredit video—cukup untuk menghasilkan sekitar 83 video per bulan (dengan rata-rata konsumsi 150 kredit per video).
Namun, jika melebihi batas kredit, pengguna akan dikenai biaya tambahan. Tak ada diskon pelajar. Tidak ada versi gratis. Belum.
Untuk agensi besar atau tim penjualan korporat, biaya ini mungkin masuk akal. Tapi bagi kreator independen, ini bisa menjadi pengeluaran yang terlalu berat.
Contohnya perusahaan produksi video yang dapat menggunakan VEO 3 untuk 10 video klien per bulan bisa menghabiskan lebih dari $2.500 hanya untuk langganan, belum termasuk pelatihan dan integrasi sistem.
Cocok juga buat influencer Instagram untuk membuat konten mingguan bisa menghabiskan $1.000–$2.000 per bulan, membuat penggunaan reguler jadi tidak efisien untuk mereka dengan audiens menengah ke bawah.
Atau tim sales dengan 50 orang memproduksi video personalisasi untuk klien, biaya bulanan bisa melampaui $10.000, menjadikan VEO 3 alat premium yang ideal untuk korporasi besar.
Menurut analis industri, harga premium VEO 3 bukan sekadar strategi bisnis, tapi juga bagian dari segmentasi pasar Google.
Beberapa alasannya lantaran biaya R&D tinggi karena Google telah berinvestasi besar dalam pengembangan model generatif mutakhir seperti VEO.
Sebagai pelopor di bidang video generatif AI, Google punya alasan untuk menempatkan harga di atas kompetitor. Namun harga tidak mencerminkan biaya produksi, tapi seberapa besar nilai (dan penghematan) yang dirasakan pengguna.
Harga tinggi juga membantu Google memfokuskan layanan ini ke pengguna serius terlebih dahulu, sebelum merambah pasar massal.
Apa Saja Pilihan yang Lebih Terjangkau?
Platform |
Harga Bulanan |
Fitur Utama |
Google VEO 3 |
$249,99 |
Video AI paling canggih |
Synthesia |
$149 – $999 |
Avatar digital, narasi AI |
RunwayML |
$29 – $100 |
Video generatif kreatif |
Adobe Express |
$9,99 |
Template standar, bukan AI murni |
Wombo AI |
$3,99 |
Hiburan ringan, fitur sangat terbatas |
VEO 3 jelas unggul dalam kualitas dan kecanggihan, namun bukan satu-satunya pilihan, terutama jika pengguna hanya butuh produksi video ringan atau kreatif kasual.
Seiring waktu dan munculnya pesaing baru, analis memprediksi bahwa harga VEO 3 akan menurun dalam 3–5 tahun ke depan, atau hadir dalam versi yang lebih ringan seperti VEO 3 Lite. Hal ini akan memungkinkan lebih banyak kreator individu masuk ke dalam ekosistem Google AI generatif.